"hhhhhh~"
jeongin menoleh pada chan yang berdiri di sebelahnya ketika ia mendengar suara helaan napas berat dari lelaki itu.
"jisung memilih opsi pertama, felix memilih opsi kedua," chan mencoba memecah keheningan yang terjadi di sana. "bagaimana dengan kalian semua?" chan menatap teman-temannya satu persatu.
"aku ikut felix," minho yang pertama kali menjawab.
"oh yes good," felix yang berdiri tepat di sebelah minho langsung melakukan high-five satu sama lain dengan lelaki itu.
wajah kebas felix seketika berubah mencair saat berinteraksi dengan minho. tak ada lagi emosi yang kini tergambar pada wajah itu. siapapun di sana tahu kalau hanya minho yang mampu membuat felix tersenyum.
kalau jeongin punya seungmin sebagai orang terdekatnya yang sudah dianggap sebagai kakak sendiri, maka felix punya minho sebagai orang terdekat yang juga sudah dianggap sebagai kakak sendiri.
"yang lain?" tanya chan lagi.
"aku ikut jisung," kali ini woojin yang menjawab.
tak ada yang menyahut ucapan woojin. semuanya sudah tahu pasti kalau woojin akan selalu mengikuti jisung. terkadang jeongin merasa tidak mengerti mengapa woojin segitu terobsesinya pada jisung, padahal jisung itu menyebalkan sekali.
lihat saja di dalam elevator. begitu mendengar namanya disebut, jisung refleks menoleh pada woojin dengan tatapan mendelik bercampur tidak suka. semuanya juga sudah tahu pasti kalau jisung tidak suka dekat-dekat dengan woojin, entah karena alasan apa.
"lagi?!" pekik jisung pada woojin.
woojin tersenyum miris pada jisung. "daripada tidak ada yang ikut denganmu, bukan?"
jisung mendengus. dia mengedikkan dagu pada hyunjin sambil berkata, "hyunjin akan ikut denganku."
ganti hyunjin yang mendelik pada jisung. "hei, aku tidak bilang begitu!"
"tapi kamu tak bisa menolakku, kan?" ucap jisung final.
hyunjin hanya mendengus miris sebagai jawabannya.
meskipun jisung dan hyunjin bagaikan kucing dan anjing yang selalu berdebat kapanpun dan dimanapun, tapi memang pada akhirnya hyunjin-lah yang selalu mengalah dan akan menuruti perkataan jisung. dan sepertinya untuk kasus ini pun juga begitu.
"jadi bagaimana, hyunjin?" chan mencoba mencari kesimpulan. "kamu ikut dengan jisung dan woojin?"
hyunjin tidak menjawab. tapi diamnya hyunjin itu sudah cukup menjawab pertanyaan chan bahwa lelaki itu memilih opsi pertama.
untuk yang kedua kalinya, jeongin merasa tidak mengerti. hyunjin adalah orang yang paling menentang ide jisung dan felix, tetapi pada akhirnya lelaki itu lebih memilih untuk mengikuti permainan ini bersama jisung daripada tidak mengikuti permainan ini bersama felix. apakah hyunjin juga sama seperti woojin yang sama-sama terobsesi pada jisung tapi dengan cara yang berbeda?
"kamu ikut siapa, jeong?" kali ini chan bertanya pada jeongin. "kamu juga, min," dan juga pada seungmin sekaligus.
"aku ikut jeongin," jawab seungmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] The Games; Hellevator (Stray Kids) ✔
Fanfic[AKAN SEGERA DIBUKUKAN] Peraturannya hanya satu; jangan percaya pada siapapun, sekalipun itu sekutumu sendiri. #259 in fanfiction [08.04.2018] Warning! lowercase indside, brothership, mystery/thriller, dark, angst, lil bit bromance. [Inspirated by H...