Bab 11

2.7K 112 0
                                    

***
Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.

Gue mengintip dari balik pintu, sudah sepi pasti tante kinara sudah tidur dan kedua anak kurang ajarnya!.

Gue memoles wajah gue dengan make up tebal, memakai lipstik merah, dan baju Merah tanpa lengan yang mirip tanktop yang kulapisi dengan jaket kulit berwarna hitam serta celana hitam ketat dan sepatu hitam hak tinggi.

Setelah selesai gue ke menuruni tangga, dan saat sampai di pintu ternyata di kunci. Sial!

Gue memikirkan sebuah ide gila!.

Gue naik kembali ke kamar gue.

Mengambil seprei, beberapa baju gue yang tidak terpakai, gue ikat menjadi satu dengan yang lainnya, jadilah seperti tali.

Gue mengikat di ujung pembatas balkon. Sungguh kurasa gue sudah tidak waras lagi!.

Gue turun memegangi seprei yang sudah berbentuk tali, dan see, gue memang jago dalam kabur.

Sampai di gerbang, ternyata sudah di kunci!!! Sial!.

Gue memanjat pagar, sebelum gue turun dan memanjat pagar gue mengganti hak tinggi gue dengan sepatu. Dan see, gue berhasil. Sudah kukatakan bukan, masalah begini gua jagonya.

Gue sampe di sana pukul 11.00. Kulihat wajah andita sudah masam. di meja deket panggung.

Dia adalah tetangga gue dari kecil.

"Kemana aja sih?dari tadi gue di maki-maki suruh ngehadirin lu."ucapnya kesal.

"Sorry" gue menempelkan 2 telapak tangan gue tepat di depannya." Gue sekarang tidak bisa bebas seperti sebelumnya karena gue tinggal di rumah om gue yang dipenuhi kakak beradik yang super menyebalkan, dia selalu mengerjai gue".kataku menjelaskan.

"Ha?jadi mereka kadalnya?"gue mengangguk. Dan andita si kampret menertawai gue.

"Sudah ahh, gue mau ke panggung malesin lu".gue menyimpan jaket dan beranjak ke panggung, sepatu gue sudah kuganti tadi menggunakan hak tinggi pas di taksi.

"Hay guys, lama menunggu gue? kulihat semua mata menatapku kagum dan mengangguk" sorry, tadi ada beberapa kejadian, hari ini sebagai permintaan maaf gue, gue bakal ngehibur kalian dengan 3 lagu".suara menggema dan bersorak.

Ku putar lagunya, dengan  satu tangan ke atas, dan satunya memainkan peralatan Djnya yang di sebut pioner Dj controller ,telingaku menjepit earphone di telinga kiri. Gue ikut bergoyang, melompat. Semua menikmati hingga......

Ms. Dj  Vs Mr. PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang