Bab 42

2.4K 100 7
                                    

Gue terlalu sensitif hari ini! Padahal gue tau Miko itu hanya anak kecil, nggak seharusnya gue bersikap seperti tadi.

"Arghh! Sial banget sih gue hari ini, mana tadi ada kak Juan dan sempat-sempatnya gue jadi bahan tontonan!" Maki gue pada diri sendiri sembari berjalan menelusuri jalanan yang beraspal.

Tunggu! Sekarang gue pulang pake Apa?

"Oh iya, bodoh banget sih gue, Khan gue Ada Handphone! Tinggal pesan Gojek dan semuanya Beres," Teriak gue seraya mengeluarkan Handphone dari tas.

"Apaan-apaan ini? Mati? Saat dibutuhkan? Nggak guna banget sih! Sekarang gue harus gimana!?" Gue berjongkok dan menutupi wajah gue dengan kedua lengan.

"Lihat disana ada cewek yang sedang putus Asa."

Terkutuk lu byan! Bisa-bisanya disaat gini, gue masih denger suara lu.

"Mau sampai kapan lu disitu?"

Gue menengadahkan kepala. Beneran Byan?!?!

"Sampai Setan ngejemput gue!"

Gue membuang muka ke samping, Takut byan melihat kondisi mengenaskan gue.

"Haha, Lu benaran putus asa sampai menangis?"

"Nangis apaan? Kagak!" Gue menghapus secepat kilat air mata yang entah sejak kapan dia meluncur begitu saja dari pipi gue.

"Nunggu apaan sih lu disitu? Buruan naik, nggak malu apa ditengah Jalan du—" Nada ke tidak sabaran byan terdengar jelas disertai Ekspresi datar Byan yang menyebalkan.

" Iya-Iya! Berisik banget sih jadi Cowok!" Oceh gue saat menaiki motor byan.

Miko berada tepat di depan gue, dia melirik ke belakang tepatnya ke arah gue dengan takut-takut.

"Apa!?"

Miko kembali melihat kedepan. Gue melihat dia menunduk dan memegang kakaknya.

Astaga! Apa gue terlalu kasar? Gue emang nggak bisa bujuk anak kecil!

"Cewek tensian," gumam dari depan.

"Hey, Byan lu ngomong apa barusan?"

"Gue nggak ngomong apa-apa."

CIH! Si Pendusta, jelas- jelas tadi gue denger dia ngatain

~~~

Kriuk.. Kriuk..

"Lapar," gue melemaskan otot, Ya gue ketiduran sehabis pulang Ke rumah tadi dan lupa makan malam.

Dan gue yakin tante Dinara belum pulang, soalnya kalo dia pulang pasti gue disuruh turun untuk makan malam.

Si manusia berdarah dingin itu, mana sudi membangunkan gue!

Gue berdiri dari tempat tidur, berjalan sampai menuruni anak tangga hingga tiba di Dapur.

"Maling Ya?"

"Eh?" Gue membalikkan Badan.

Gue melihat Duo kampret tengah melipat tangan.

Gue menghembuskan Napas dan melemparkan pandangan Tajam, Si byan mah anteng wajah datar nah giliran si Miko dia seperti merasa bersalah buktinya dia tiba-tiba menunduk ketika gue tatap dengan sangat tajam.

"Enak aja! Ngapain kalian berdiri dan ngelihatin gue? Suka ya?" Gue menanyakan pertanyaan konyol yang gue sendiri udah tau jawabannya seperti apa."

Habis mereka ngeselin!

"Dih Ngimpi! Cie masak, Buatin sekalian gue sama Miko."

Etdah! Nggak tau diri amat nih orang, Nyuruh kayak Bos.

Ms. Dj  Vs Mr. PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang