Bab 26

2.1K 95 0
                                    

***

gue terbangun, gue menatap jam weker gue, ternyata sudah pukul 08.00.

gue turun ke bawah, mengambil minum, rasanya tenggorokan gue kering.

gue menuruni tangga, sepi, mungkin keluarga ini sudah pada tidur.

saat gue udah sampai di bawah, gue membuka kulkas, gue mengisi gelas kosong gue dengan air putih.

"flo,tadi lu pulang bareng siapa?". gue tersentak kaget saat byan di samping gue dan hampir saja menyemburkan air yang gue minum.

gue menyimpan gelas dan akan beranjak menuju kamar gue. saat gue ingin membalikkan badan, si byan mencekal tangan gue.

"lepasin byan, gue lagi malas berdebat". gue mencoba melepaskan tangan byan dari pergelangan tanganku, namun dia mencengkram dengan begitu kuat.

"jawab pertanyaan gue, flo!".ucap byan bernada marah.

"mau gue pulang sama siapapun itu bukan urusan lu!, ingat byan lu hanya penjaga gue, dan sebagai penjaga, gue tegaskan jangan pernah melewati batas sampai mencampuri urusan gue! bukannya gue udah menuruti perintah lu untuk tidak keluar malam!!!". gue mulai emosi, rasanya semua emosi gue siap meletus di kepala gue.

"apa maksud lu ha?! siapa bilang gue hanya penjaga lu!? ingat flo,apapun yang lu lakuin itu harus sepengetahunan gue, lu itu tanggung jawab gue!".ucap byan menaikkan oktaf suaranya.

"tanggung jawab kata lu?," gue tertawa hambar " sampai kapan? dan tanggung jawab seperti apa yang lu bilang!? coba jelasin byan karena sepertinya gue gagal paham, lu seolah merasa bertanggung jawab tapi buktinya nol besar, lu selalu bikin gue nunggu, dan kemarin apa maksud lu ngajakin gue kalo cuman mau bikin gue seperti kambing conge melihat kalian". emosi gue memuncak, gue mengeluarkan semua unek-unek gue tanpa sadar.

byan tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.

" lu gila!". gue meninggalkan byan, byan mengikuti gue menaiki tangga, sekarang dia sudah di samping gue, dia mencekal tanganku lagi.

"jangan bilang lu cemburu sama tari, flo? lu masih inget taruhan kita khan?".gue menghadap ke samping.

" gue kagak cemburu! gue masih ingat! udah deh byan, gue capek kalau berhadapan sama lu!". gue menghentakkan kaki gue menuju kamar, menutup pintu dengan keras.

Ms. Dj  Vs Mr. PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang