Kan Ku Kejar Mimpi
Kan Ku Terbang tinggi
Tak ada kata tidak
Ku pasti bisaMaudy Ayunda - Kejar Mimpi
Happy Reading
Thank You________________🖤🖤_________________
YUKI
Mendengar kabar dari Reina (adikku) sore kemarin. Membuat hatiku resah.
Kerjaanku usai, semuanya selesai. Aku bisa pulang tentu harus pulang. Aku pun sudah tahu dengan jelas bahwa kondisinya baik, tenanglah sudah ditangani. Pertanyaan ku kalau aku masih ada kerjaan, apakah aku pulang atau aku harus menyelesaikan pekerjaanku terlebih dahulu?
Gimana-gimana?
Apakah kalau misalnya masih ada urusan dan memutuskan untuk menyelesaikan pekerjaanku dulu, apakah egois?
Tak memikirkan kedepannya?
Maaf.
Ini berat banget kayaknya dan aku pernah dapat curhatan temanku mengenai hal ini. Aku jadi berpikir yang enggak-enggak. Tapi, berkat Mas Rio mengingatkanku akan suatu hal. Rasa takutku sirna perlahan.
Hidup memang unpredictable. Memang begitu ritmenya. Dunia ini nggak abadi. Dilarang berharap dan bergantung pada hal yang nggak kekal. Semua hal yang dipunya sekarang pinjaman, sang pemilik mudah saja jika hendak mengambil semuanya.
Jadi jaga dengan baik, syukuri dan manfaatkan dengan maksimal.
Bersama dengan seorang lelaki yang ku kagumi. Tak salah pilih hatiku menyetujui ajakannya. Mana Hatiku apes banget waktu yang seharusnya berbahagia bisa berjalan-jalan dengan cowok itu. Tak berjalan mulus karena sakit mendadak.
Huh. Aku juga heran kenapa Mas Rio masuk ke kamar hotelku. Mas Rio datang dan menemaniku sampai siang menjelang. Bersyukur banget painkiller tersebut bekerja dengan baik.
Memang salah juga seharusnya aku mengabari dirinya dengan lebih cepat dan memberikan alasan yang masuk akal agar dia tak datang menghampiriku.
Kasihan dia pasti kesal padaku karena teleponnya tidak bisa kujawab. Ah sudahlah! Yang penting dia biasa saja, aku sudah meminta maaf padanya. Sebagai gantinya aku pun mengajaknya bertemu papa dan menikmati bunga sakura di Shinjuki Gyeon.
"Papa udah deket Ki, udah beres semua?"
"Oh iya Pa. Sudah, Papa tunggu di lobi kalo Yuki belum ada ya. Yuki baru mau turun."
Papa akan tiba. Cepat Yuki. Cepat.
Semua sudah beres. Kakiku melangkah menuju lift. Pelan tapi pasti.Mataku melotot di depan lift. Untung saja tak keluar. Betapa kagetnya. Seperti biasa dengan gagahnya ia berjalan. Kaos putih dengan balutan jaket hitam, cocok sekali dengan kulitnya yang putih. Membuat kadar kegantengannya meningkat berkali-kali lipat.
Dia mengambil alih koperku. Syukurnya hanya satu.
"Dikit barangnya Ki?"
Pintu lift terbuka lebar dan kedua kaki kami masuk tanpa ragu.
"Iya, sisanya udah dibawa Mbak Nana."
Aku melihat wajah Mas Rio dan tersenyum padanya. Dia malah membalas senyumku. Uluhh pingin ku cium deh. UPS!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu yang Ku Tunggu
Chick-LitYuki Kato, aktris blesteran Indonesia. Lama sudah hatinya kosong tanpa ada kata 'kekasih' atau 'pacar'. "Takdir adalah hal yang telah diatur Tuhan. Begitu dengan hidup, boleh kah kita pasrah atau melawannya?" - Yuki Kato Rio Haryanto, pembalap ble...