Happy Reading
Thank you__________________🖤_________________
RIO
Khusus hari ini gue masih belum punya kesibukan bearti selain memulai membiasakan diri untuk latihan fisik.
Yah kan enak banget kalau jadi pembalap begini. Kerjanya gue adalah balapan. Ngomong-ngomong gue juga ada investasi bisnis di real estat minta tolong kakak gue yang pengusaha properti itu. Dia yang kasih ke gue malahan. Memang kakak terbaik yang mau membantu dan mengurusi keluarganya.
Gue sadar diri apa yang gue lakukan adalah hal yang berlebihan kalau dipandang-pandang. Semoga menurut Yuki nggak.
Malam ini gue ke rumah sakit lagi.
Gila ya gue.
Terus gimana kalau gue maunya ke tempat Yuki melulu.
"Iya Ki? Ada mau titip sesuatu?"
Terdengar suara kekehan di ujung sana.
"Titip apa ya? Nggaklah Mas!"
Sampai di depan ruang perawatan VVIP gue melihat Yuki sedang duduk sembari memainkan ponselnya.
Gue langsung saja menyapa Yuki dengan senyum yang terkembang. Duduk di sebelah perempuan yang berhasil menaklukan hati Rio Haryanto.
Sejak pertama kali melihatnya.
"Kok di luar?" tanya gue basa-basi.
"Nggak ada pingin keluar aja." Yuki menjawab dengan senyum lebarnya yang menunjukkan seolah dia senang keberadaan gue di sini. Apa gue kepedean?
Gue mengangguk mengerti. Langsung saja gue menyerahkan sebuah paper bag yang gue bawa.
"Apa sih?" Yuki memandang heran menatap paper bag."Ngerepotin terus!"
"Udah makan?" tanya gue perhatian. Tak memperdulikan celotehannya.
"Belum."
"Mau makan apa?"
"Gak tau! Yuk masuk! Ambil wadah Mas tadi pagi."
Sebetulnya gue ke sini guna mengambil wadah makanan. Dia juga mengabari bahwa dirinya berada di rumah sakit.
Yuki hendak beranjak mengajak gue masuk. Kembali bertemu dengan Tante Twina yang ternyata sedang tertidur. Tak ada orang tanda malam ini Yuki menjaga mamanya seorang diri.
Sudah sadar sejak tadi.
"Reina pulang?"
"Iya tadi sore langsung ke Jogja."
Oh. Iya gue teringat anak satu masih kuliah di salah satu PTN di Yogyakarta dekat kota kelahiran gue. Solo.
Mengajak Yuki ke Solo kapan-kapan bagus kali. Yuki masih asik sekali mengambilkan gue air mineral aqua gelas dan meletakkannya di meja.
"Yuki pesen go food aja. Kamu mau apa?"
Yuki berpikir sebentar.
"Nggak deh, Mas. Nanti aja."
"Beneran?" Tanya gue lagi. Ini anak kenapa belum makan, nanti kalau dia yang sakit juga bisa berabe urusan.
Dia hanya mengacungkan jempol tanda oke. Hm....
**
Hari ini setelah waktu asar gue ada jadwal di undang di salah satu program televisi I'm possibel. Di saluran Tv Publik dan acara off air. Enggak live.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu yang Ku Tunggu
Genç Kız EdebiyatıYuki Kato, aktris blesteran Indonesia. Lama sudah hatinya kosong tanpa ada kata 'kekasih' atau 'pacar'. "Takdir adalah hal yang telah diatur Tuhan. Begitu dengan hidup, boleh kah kita pasrah atau melawannya?" - Yuki Kato Rio Haryanto, pembalap ble...