Like a daily dream, not warn and not cold
My neighbour?! Is it real? I can't believe..
Oh my God.. if it's just a dream please don't ever wake me up
~
"suji-ya.. jam pelajaran sudah selesai" jieun menggoyang-goyangkan tubuh suji yang tengah tertidur dengan bersandar di mejanya. Suji membuka matanya dan mengangkat tubuhnya yang terasa sangat lelah hari ini.
"matamu terlihat bengkak. Apa kau menangis semalaman?" introgasi jieun.
"aniya. aku tidak sepayah itu" ucap suji dengan wajah cemberut lalu berdiri untuk keluar dari kelas. Jieun mengikuti dibelakangnya dengan cepat.
"suji-ya.. kau tahu? Aku sudah mendapatkan pria pujaanku" ujar jieun. Suji hanya diam tak menanggapi.
"suji-ya.. kau tak memberii selamat padaku?" tanya jieun malu-malu.
"dari kelas mana dia?" tanya suji.
"2-A ?" gumam jieun malu-malu. Suji menghentikan langkahnya dan menatap jieun.
"katakan kalau itu bukan sehun" ujar suji memegang kedua bahu jieun erat.
"suji-ya.. kenapa kau tiba-tiba horror begini?" jieun terbata-bata. Suji masih diam menatapnya tanpa melepaskan pegangannya dibahu jieun.
"namanyaa..."
"suji-ssie" tegur seseorang. Suji mengalihkan perhatiannya dan menatap seseorang yang memanggilnya barusan.
"ah. Luhan-ssie? ada apa?" tanya suji perlahan melepaskan jieun dari intimidasi yang dilakukan olehnya.
"suji-ya.. aku lapar, aku pergi duluan ya?" ungkap jieun yang langsung meninggalkan luhan dan suji berdua. Suji melirik jieun heran, tapi kemudian beralih menatap luhan.
"aniyo. Aku kira kau lapar. Apa kau mau makan?" ajak luhan tesenyum manis.
"tentu saja aku tak akan menolaknya" jawab suji dan mendahului luhan. Luhan tersenyum lega dan mengikuti langkah suji.
Suji dan luhan duduk berhadapan ketika sudah mendapatkan giliran antrian mereka. Suji menatap luhan yang sedang membersihkan sendok dan garpu dengan tisu. Suji tersenyum kecil lalu meraih sepasang sendok dan garpu tapi tiba-tiba luhan merebut sendok garpu milik suji lalu meletakan sendok garpu yang telah selesai ia bersihkan tadi. Suji tertegun dan menatap luhan dalam diam.
"kenapa menatapku begitu? Makanlah.. bukankah kau lapar?" ujar luhan tersenyum manis, suji salah tingkah karena hal itu. suji membalas senyum itu lalu mulai menyantap makanannya. Keduanya tak menyadari tatapan sinis orang-orang pada suji dan tatapan heran orang-orang pada luhan.
"ya! Yuri-ya! Bukankah kau mencari luhan? Dia sedang dikantin" @ParkJiyeon
"ok" @KwonYuri
"chaaa.. murid dari kelas 2-f itu akan mendapat bencana" ujar jiyeon.
"ckckck.. aku prihatin padanya" ujar suli sembari menggeleng pelan. Jiyeon mengeluarkan smirk di wajah angkuhnya.
"ku rasa pertunjukan ini akan seru" tambah jiyeon.
"nae.. kurasa begitu" sahut gadis bermata tajam dan berwajah dingin yang menyandang name tag 'Jung Soo jung.
Di sisi lain suji menikmati makanannya dengan tenang seakan-akan ia makan siang seorang diri. Suji juga tak menyadari tatapan orang-orang disekelilingnya. Luhan terus memperhatikan suji tanpa berkeinginan menyentuh makanannya sama sekali. tiba-tiba suji merasa sesuatu yang janggal, ia melirik luhan yang tak menyentuh makanannya melainkan menatapnya.
YOU ARE READING
Daily Sunshine
Fanfictionschool life, between a girl who have crush to the great guy (handsome and smart) from A class. that girl who really fall for him and cant forget about him no matter how hard she try to go away. there's no way out for her feeling toward that guy. be...