The sweet moment
That time we together
I miss you
"kau ingat tempat ini?" tanya suji yang menggandeng erat tangan luhan menuju koridor sekolah. Luhan menggeleng pelan.
"ini tempat pertama kali kita bertemu, kau menabrakku dan menawarkan untuk menolongku. Dan kau pernah bahwa kita pertama kali kita bertemu adalah di ruang kesehatan, sebenarnya kau salah besar karena tidak mengingat pertemuan pertama kita yang sebenarnya" celoteh suji panjang lebar.
"begitukah?" tanya luhan bingung.
"nae" suji mengangguk yakin berusaha menghibur diri karena luhan yang tidak menunjukan tanda bahwa ia mengingat kenangan itu.
"bagaimana dengan disini?" suji duduk berhadapan dengan luhan. Luhan menatap suji dalam diam.
"kau pernah menyuapi ku makanan disini. Kau bahkan sering menemaniku makan siang tepat dikursi ini" ujar suji tersenyum menatap luhan. Luhan menyunggingkan senyumnya pada suji.
"mian. karena aku kau harus bekerja keras" ucapan luhan membuat senyuman suji pudar perlahan.
"aniyo. Kau tak boleh bilang begitu. Ini hari terakhir, jadi kita harus berusaha keras bersama untuk menemukan kembali ingatanmu" ucap suji meyakinkan luhan. Luhan hanya bisa mengangguk pelan menuruti suji.
Jam sudah menunjukan pukul 23.20 dan kini suji menarik luhan untuk berdiri didepan pagar rumahnya.
"kau pernah tiba-tiba datang kemari, kerumahku. Tepatnya kau berdiri disini" ucap suji. luhan menatap suji dalam diam.
"dan aku disini" suji berpindah untuk berdiri didepan luhan.
"aku menanyaimu apa kau ingin minum dan"
"suji-ya" potong luhan.
"hm?" sahut suji.
"mianhae. Tapi, aku tak mengingat semuanya" ucap luhan merasa bersalah.
"aniya" tolak suji. luhan menatap suji
"dan kau.. memelukku seperti ini" luhan terdiam kaku tanpa berucap apapun ketika suji memeluk luhan erat. Air mata suji menetes menuruni pipi tirusnya.
Sehun yang berada diatas kamarnya menutup tirai jendelanya ketika melihat kejadian itu. napasnya terasa sangat sesak untuk sekarang. Luhan dan suji duduk di kursi ayunan, luhan bangkit dari duduknya dan mendekat pada suji. suji mendongak menatap luhan yang berdiri didepannya saat ini.
"aku tak mengingat semuanya, tapi aku ingat bagaimana aku menyatakan perasaanku padamu" ucap luhan lembut. Suji diam tak menjawab ketika luhan menyentuh tangan suji sembari berjongkok di depan suji.
"maukah kau membuat memory yang baru tentang kita berdua? Meski aku tak mengingat masa laluku, bisakah kau berada disisiku dan mengenalkanku pada dunia lamaku sebagai luhan yang baru hingga saat itu tiba?" pinta luhan dengan tulus. Suji menatap luhan penuh kesedihan. Perlahan anggukan suji membuat senyuman luhan terukir diwajah tampannya.
"kumawo" ucap luhan yang bangkit dan mencium puncak kepala suji dengan penuh kehangatan.
Sehun menghalangi suji yang tiba dirumahnya dipagi hari karena ingin mengambil beberapa pakaian tambahan. Suji menatap sehun dengan wajah sendunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/123713369-288-k538572.jpg)
YOU ARE READING
Daily Sunshine
Fiksi Penggemarschool life, between a girl who have crush to the great guy (handsome and smart) from A class. that girl who really fall for him and cant forget about him no matter how hard she try to go away. there's no way out for her feeling toward that guy. be...