Done

206 19 0
                                    

Author POV
Lucifer melenggang santai didalam hutan, Ia menikmati saat-saat Ia ke dunia fana. Kesempatan langka, pikirnya. Alasan Ia jarang kedunia fana adalah Lilith. Karena sifat Lucifer yang menyukai kesenangan dunia. Anggur, wanita, dan pesta adalah hal yang membuat Lucifer betah didunia fana, sampai akhirnya Lilith akan menyeretnya kembali ke kastilnya yang sepi.
Setelan jas rapi Lucifer sebenarnya sangat kontras dengan keadaan hutan, namun itulah Lucifer. Selalu senang menarik perhatian.
Ia berhenti di tepi sebuah sungai, dan memandang keadaan sekitarnya.
"Hah sangat tenang disini." Gumamnya sambil memejamkan matanya. Lalu ia mendengar geraman dari belakangnya. Ia menoleh dengan santai, Ia melihat 3 ekor werewolf besar menghadangnya dan menatap galak kearahnya. Tigerclaw pack, kebetulan sekali. Ia membatin senang, lalu memusatkan pikirannya dan menyamarkan diri menjadi seorang rogue. Ia sengaja merubah diri menjadi werewolf yang ukurannya lebih kecil, untuk memancing mereka. Lucifer berpura-pura menyalak kearah mereka.
Ketiga werewolf besar itu menerjang Lucifer dan menyeretnya dengan kejam menuju pack house milik Tigerclaw. Disana Lucifer dapat melihat Sam sedang berdiri geram, Ia tertawa dalam hati melihat ciptaannya kacau, jambangnya tumbuh tak terurus, lingkaran hitam menghiasi matanya.
"Rogue rendahan berani melanggar teritori Tigerclaw! Kau menjemput kematianmu sendiri!" Ucap Sam dingin.
Lucifer dengan tenang mengubah dirinya kembali ke wujud seorang pria, Sam tertegun karena caranya berubah berbeda dari kebanyakan werewolf.
Lucifer berdiri tenang dan merapikan jasnya. Sam dapat melihat bross yang menempel tersambung dengan rantai emas bergelantung di dadanya, lambang pentagram.
"Hallo Sam, sudah lama aku ingin bertemu denganmu secara langsung." Lucifer tersenyum kearah Sam.
"Kalian boleh pergi sekarang." Lanjut Lucifer menoleh kearah 3 serigala besar dibelakangnya. Mereka menuruti kata Lucifer seakan terbius.
Sam tak mampu menyembunyikan keterkejutannya.
"Apa maumu rogue?" Tanyanya dingin.
"Kau tahu, Hendrique adalah Alpha yang hebat, namun tak kukira penerusnya akan lemah terhadap sihir murahan." Lucifer mengoceh, dan mengacuhkan pertanyaan Sam.
"Jawab pertanyaanku mahluk rendahan! Apa maumu!" Teriakan Sam menggema, membuat Lucifer sedikit tersinggung.
"Siapa yang kau bilang rendahan." Ucap Lucifer dingin, dan mendekati Sam. Aura seram Lucifer membuat Sam tertunduk takut.
"Duduklah sekarang." Ucap Lucifer, Sam menurut dengan enggan.
"Sepertinya kau mempunyai banyak sekali masalah ya?" Tanya Lucifer sambil melipat tangannya didepan dada.
"Kau terdengar seperti cenayang, siapa kau?" Sam tidak menjawab pertanyaan Lucifer. Membuatnya mendengus kesal.
"Jawab pertanyaanku, atau aku akan menghancurkan packmu dengan sekali jentikan jari." Sahut Lucifer dingin. Seketika suhu didalam ruangan itu menurun, angin menderu keras terdengar, dan lengkingan juga lolongan panik pack terdengar dari luar.
"Baiklah baik, dari mana kau mengetahuinya." Ucap Sam akhirnya.
"Sangat aneh bukan, Alpha yang telah memimpin lebih dari 15 tahun tidak memiliki penerus. Karena kau telah membuat pilihan yang salah." Lucifer mengoceh dan meledek Sam.
"Apa maksudmu, Julia adalah mateku, Moon Goddess tidak akan salah memberikan mate padaku." Sergah Sam, mulai tersulut emosi.
"Baiklah, bisa kau panggilkan matemu, aku akan membuka semuanya didepanmu." Sahut Lucifer tenang.
Setengah tak percaya, Sam memind link Julia. Beberapa saat kemudia, Julia melangkah masuk kedalam ruangan Sam.
"Aku tahu apa yang kau perbuat 15 tahun yang lalu, kau bisa mengakuinya sekarang. Atau aku harus menumpahkannya didepan mata matemu ini Julia." Tembak Lucifer langsung. Julia tampak terkejut sebentar, namun kembali tenang.
"Aku tidak tahu maksudmu, siapa dia Sam?" Julia berpur-pura didepan Sam, namun sebenarnya Jatungnya sudah berdebar karena takut.
"Baiklah sepertinya kau memang harus diberi pelajaran." Ucap Lucifer. Lalu melangkah kearah Julia dan merobek baju yang dikenakan Julia.
Sam mendelik dan menggeram marah.
Lucifer tak peduli, lalu melangkah kearah Sam dan melakukan hal yang sama.
Lucifer menggumamkan sesuatu dan menyentuh mark di punggung Julia dan Sam.
Julia berteriak kesakitan, lain halnya dengan Sam. Matanya berubah menjadi hitam legam, dan Ia menatap kosong dan kemudian ambruk.
"Nah Sam, sekarang kau tahu apa kesalahanmu. Dan untukmu Julia, karena ulahmu, kau membuatku kerepotan. Dan membuat seorang werewolf kehilangan matenya, kau tahu betapa repotnya aku dan Moon Goddess membereskan ulahmu?" Ucap Lucifer menggeleng-geleng dan terkekeh. Lalu berjalan menjauh dan perlahan menghilang dari sana.
Done. Lucifer membatin senang.
"Lelah sekali ternyata membereskan ini, lebih baik aku bersenang-senang dulu." Lucifer bergumam senang dan berjalan keluar hutan, sebuah jalan membentang didepannya, dan sebuah mobil Maserati Granturismo sudah menunggunya.
Lucifer mengendarai mobilnya dengan santai dan memarkirkannya di sebuah kedai makanan. Ia melenggang santai, kini dengan setelan kemeja putih, dua buah kancing yang sengaja tak ia tautkan dan lengan baju yang ia gulungkan, ditambah wajahnya yang tampan memukau, membuatnya langsung menjadi pusat perhatian seisi kedai, namun Lucifer tampak tak acuh dan langsung menuju meja kasir.
"Selamat datang tuan, bisa aku tuliskan pesananmu?" Suara wanita yang familiar menyambutnya.
"Ah, Louise Beaufort. Senang bertemu denganmu lagi." Lucifer malah berkata dengan ramah, seolah menyambut teman lama.
"Maaf tuan, dari mana kau tahu namaku." Jelas wanita itu kebingungan.
"Well tertulis jelas di nametagmu nona manis, kuharap kau tidak keberatan jika aku ingin bertemu denganmu di The Society Cafe jam 7 malam nanti. Tidak ada penolakan karena aku tahu kau pulang kerja jam 5 sore." Lucifer melenggang pergi meninggalkan Louise yang menganga tak percaya.

The UnityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang