Alliance

154 13 0
                                    

Author POV
Tiga sosok serigala besar berwarna hitam, cokelat dan abu-abu berlari menyusuri hutan. Satu tujuan mereka, yaitu mencari keberadaan sosok Alpha baru tersebut.

Lalu mereka berhenti di depan gerbang sebuah kastil megah, namun aroma yang tersebar disana membuat mereka siaga.

"Blake,apa kau yakin ini tempatnya?" Serigala abu-abu bertanya.

"Bau dan auranya bersumber dari kastil ini. Dan tidak salah lagi. Ini kastil Beaufort." Jawab serigala hitam itu.

"Tapi apa hubungan antara Alpha itu dan klan Beaufort." Serigala abu-abu itu bertanya dengan ketus.

"Aku tidak tahu. Itulah yang akan kita cari tau."
Ketika serigala hitam itu menoleh, Ia menyadari serigala cokelat sudah mendahuluinya masuk kedalam kastil.

"Luke!! Apa yang kau lakukan? Kembali kesini anak nakal!" Geraman Blake tak dihiraukannya. Membuat Julius mengumpat melihat tingkah keponakannya itu.

Serigala Anthony bernama Luke itu, terus berjalan sambil mengendus-endus sekitarnya. Hidungnya berhenti didepan seekor coyote yang sedang menatapnya penasaran.

"Halo. Apa kabar?" Tanya Luke ramah pada werecoyote itu.
"Siapa kalian? Apa yang kalian lakukan disini?" Werecoyote itu menggeram.
"Aku, kakakku dan pamanku hanya ingin bertemu dengan seorang Alpha, benarkah Ia tinggal disini?"

"Benar, Ia adalah Alpha ku. Berubahlah dulu. Tampilan kalian mengancam." Jawab werecoyote itu ketus dan berlari kedalam kastil.

Luke hanya menoleh kearah Blake dan Max sambil tersenyum lebar dan mengedipkan sebelah matanya.
Membuat kedua serigala besar itu menggeleng jengah.

Setelah merubah wujud mereka kembali menjadi Julius, James dan Anthony, mereka kemudian masuk kedalam kastil. Yang disambut oleh Lindsay.

Anthony menatapnya takjub.
"Tak kusangka ada seorang werecoyote secantik dirimu." Pujinya.
"Tak kusangka ada wolf semanis dirimu." Goda Lindsay.
"Silahkan duduk. Alpha Diandra dan matenya akan menemui kalian." Lanjut Lindsay.
Ketiga pria itu duduk berdampingan. Ketenangan terusik ketika James berteriak kaget.
"Apa yang kau lakukan pups! Lepaskan celanaku!" James mengangkat dan menarik tubuh Daniel yang mengoyak celana panjangnya.

"Daniel sayang, it's enough. Mereka tamu. Kau sudah menjalankan tugasmu dengan baik." Sebuah suara wanita mengalihkan pandangan mereka kearah tangga.
Daniel melepas gigitannya dan berlari kearah kaki Diandra.

"Gentlemen. Alpha Diandra." Ucap Lindsay sopan.

Ketiga pria itu saling menatap dengan ekspresi terkejut.
"Alpha female?!" Gumam mereka.
.
.
.
.
"Aku tidak menyangka akan terlahir seorang Alpha female." Julius berkomentar sambil menyeruput tehnya.
"Aku juga tidak mengerti. Aku hanyalah manusia pada awalnya." Ucap Diandra sambil menggedikkan bahu. James sedang menatap tajam kearah David. Sedangkan Anthony? Sedang bermain dengan pups.

"Bagaimana kau bisa menjadi seorang Alpha? Atau bahkan bagaimana bisa kau menjadi werewolf jika kau saja tidak tergigit?" Sergah James.
"Kau pasti seorang penipu. Penyihir?!" Lanjutnya sengit. Ia menggeram.

"Jangan kau bicara sembarangan tentang Diandra!" Desis David dan menyembulkan taringnya. Namun Diandra menahan dan menenangkannya.

"James. Show your manner." Tegur Julius. Membuat James kembali duduk.

Diandra menceritakan semua yang dialaminya. Membuat Julius menampakan ekspresi yang tidak jelas.
"Kau adalah Alpha female kedua yang lahir di dunia supranatural, setelah anak dari Moongoddess. Pahlawan werewolf, Katherina. Dan perubahanmu itu pasti berarti sesuatu." Ucap Julius.

"Dan ayahku pernah memberitahuku sebuah ramalan, bahwa akan lahir seorang wanita yang akan memimpin dan menyatukan werewolf dan vampire. Dan menjauhkan keduanya dari kehancuran." Lanjutnya.

Mendengarnya, Diandra tertawa hambar.
"Maksudmu, akulah wanita itu? Buddy. Aku shewolf tanpa pengalaman. Akupun tidak tahu bagaimana aku bisa menjadi seorang Alpha."

"Jika kau mau. Aku bisa melatihmu apapun yang aku tahu untuk menjadi Alpha." Diandra terdiam. Sedangkan David mengangguk menyetujui ucapan Julius.

"Benar sekali my love. Kau bisa belajar dari pak tua ini." James mendelik kearah David. Namun David mengabaikannya.

"Diandra, David. Kenapa ada banyak werewolf disini?" Suara Louise menarik perhatian semuanya.

"Julius? Julius Giordano?" Tanya Louise heran sembari mendekati mereka semua.

"That's right. And who are you?" Julius berdiri dan mendekati Louise.

"Aku Louise Beaufort, bibi pucat? Remember? Aku teman Julian, ayahmu." Jawab Louise.

"Oh Moongoddess. Bibi Louise. Apa kabar? Sudah sangat lama sekali." Seru Julius memeluk Louise.

Semua yang ada disana menatap mereka heran. Menyadari utu. Julius dengan sumringah menjelaskan.
"Aku bertemu bibi Louise saat aku berumur 3 tahun. Saat itu aku sedang berduka dan Ia menenangkanku dengan kekuatannya."

"Yup. Saat itu Ia hanyalah pup kecil yang imut. Namun sekarang. Kau sangat mirip dengan Julian." Canda Louise.

"Yeah. Sekarang aku sudah tidak cengeng lagi bibi." Balas Julius sambil tertawa.
.
.
.
"Jadi kau curiga bahwa ada vampire lain yang secara diam-diam membuat pasukan?" Tanya Louise
"Yeah. Kami menemukan beberapa mayat manusia. Yah bisa dikatakan mereka produk gagal. Dan aku curiga Ia tidak sendiri. Karena ada indikasi bahwa Ia juga bekerja sama dengan werewolf." Julius kembali menyeruput tehnya.

"Berarti kita perlu melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kita tidak tahu, siapa yang menjadi incaran mereka." Louise mengetuk-ngetukkan jarinya di sandaran sofa.

"Yeah. Itu benar. Karena ini adalah pack bibi. Maka secara langsung. Pack ini adalah sekutu Blue Moon pack." Ucap Julius.

"Aku sangat berterimakasih padamu. Dan aku mohon bimbinglah aku untuk menjadi seorang Alpha yang tegas dan bijak master." Diandra mengatakannya dengan tulus. Membuat Julius tersanjung.

"Aku akan mengusahakan yang terbaik. Baiklah ini sudah sangat larut, bahkan matahari akan muncul 3 jam lagi. Kita terlalu asyik berbincang. Kami harus pulang." Ucap Julius.

Mereka semua bangkit. Dan lagi-lagi Julius tidak menangkap sosok Anthony.
"That naughty boy. Anthony!" Panggilnya menggunakan Alpha tone. Membuat Anthony yang sedang berbaring disebelah para pups yang tertidur, terjengit kaget. Dan buru-buru menghadap Julius.
Meskipun Anthony seorang Alpha. Packnya masih berada dibawah pack Julius yang notabene adalah pamannya. Membuatnya harus patuh pada perintahnya.

"Ayo kita pulang." Bentak James dengan muka masam. Anthony hanya membalasnya dengan senyum tiga jari.

Diandra, David dan Louise mengantar ketiga Alpha itu keluar kastil. Dan begitu mereka berubah, mereka dengan cepat melesat kedalam hutan. Louise  masuk lebih dulu kedalam karena matahari sebentar lagi terbit.

Baru saja Diandra akan masuk, David menarik tangannya lalu mendekap matenya dalam pelukan.
"Untuk apa ini?" Bisik Diandra membalas pelukannya.
"Entahlah, aku hanya ingin memelukmu. Itu saja."
"Kau yakin tidak ingin lebih?" Goda Diandra, lalu melepaskan diri dari pelukan David dan melesat kedalam kastil.
"Kau akan menyesali perkataanmu Diandra." Serunya dalam mind link. Lalu dengan kecepatan vampire menyusul Diandra.

Hal selanjutnya yang terdengar adalah teriakan kecil serta lenguhan dan desahan yang memenuhi kamar mereka. Menikmati sisa waktu mereka untuk bersenang-senang.

The UnityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang