Author POV
Seorang pria tampan dengan setelan jas rapi berjalan santai menuju sebuah taman yang cantik. Ia menuju ke sebuah gazebo yang terletak ditengah-tengah taman itu. Ia duduk dengan anggun sambil menumpu dagunya dengan kedua tangan.
Lalu seorang wanita cantik dengan rambut emas tergerai berjalan mendekati gazebo tempat pria itu duduk. Pria itu langsung berdiri dan menyambut wanita itu."Welcome sister." Ucapnya ramah.
"Brother." Jawab wanita itu. Lalu duduk pada kursi yang telah ditarik oleh pria anggun itu.
"Apa kau mengundangku kemari untuk minta maaf? Karena telah mengambil kitabku tanpa ijin?" Tanya wanita itu sambil mengangkat salah satu alisnya.
"Ah come on Gabriel. Aku hanya meminjamnya sebentar. Aku mengundangmu kemari karena aku ingin bermain catur denganmu." Ucap pria itu sambil tertawa.
"Very well then. Let's the game begin." Kata Gabriel, lalu sebuah papan catur lengkap dengan pion muncul di tengah meja yang berada dihadapan mereka.
Seiring pion mereka saling menjatuhkan satu sama lain. Lucifer memulai percakapan mereka.
"Sister, apakah menurutmu mungkin jika seorang manusia bukanlah manusia?" Tanya Lucifer sambil menjalankan pionnya.
"Apa maksudmu manusia bukanlah manusia?" Gabriel balik bertanya pada saudaranya itu.
"Maksudku adalah, mungkinkah sesuatu terlahir dalam wujud manusia. Seperti anak dari malaikat mungkin?" Jelas Lucifer.
"Kemana arah pertanyaanmu sebenarnya?" Gabriel mulai tidak sabar.
"Ada seorang manusia. Manusia itu sangat unik. Pertama, Ia menjadi mate dari seorang Alpha werewolf. Yang membuatnya berubah menjadi shewolf. Kedua, Ia kebal terhadap taring vampire. Ketiga, Ia telah di reject oleh alpha werewolf itu, namun shewolf itu masih dapat berkomunikasi melalui mindlink. Itu butuh lebih dari sekedar manusia biasa untuk bisa melakukannya. Dan dari informasi yang kudapat dari bukumu dan Azrael. Dia sama sekali tidak hidup ataupun mati." Jelas Lucifer sambil menggerakkan pion kudanya dengan anggun.Gabriel tampak berpikir.
"Bukankah itu tugasmu? Memperbaiki tatanan mahluk ciptaanmu dan Lilith. Apa hubungannya dengan malaikat seperti kami?" Tanyanya. Lucifer menggaruk tengkuknya tak gatal."Masalah mahluk ciptaanku sudah teratasi. Aku hanya penasaran dengan manusia hybrid ini." Ucap Lucifer.
Gabriel tampak mencakupkan tangannya lalu memejamkan mata. Disamping mereka muncul seberkas cahaya, menampakkan seorang pria dengan sayap putih senada dengan rambut dan pakaiannya.
"Kakak, ada apa memanggilku?" Tanyanya sopan.
"Daniel, duduklah. Kami ingin bicara denganmu." Ucap Gabriel sambil mempersilahkan Malaikat itu duduk.
"Brother." Sapa Daniel menunduk sejenak kearah Lucifer.
"Little brother." Jawab Lucifer sambil mengacak rambut Perak Daniel.
Lucifer lalu menceritakan semuanya dari awal. Membuat Daniel bungkam. Lucifer menatap adik malaikatnya dengan curiga.
"Apa yang kau sembunyikan adik kecil?" Tanya Lucifer dengan nada mengancam."Ehmm.. Diandra sebenarnya adalah hasil anugerahku kepada Melisa Carter, karena Ia adalah pelayan Tuhan yang baik. Karena Ia tercipta dengan spesial, Ia memiliki kemampuan diatas rata-rata manusia biasa." Jawab Daniel tanpa berani menatap Kedua kakaknya, terlebih Gabriel.
Ia tahu, Ia telah menyalahi aturan. Karena memberikan anugerah berupa anak manusia tanpa memberitahu Gabriel dan Azrael, selaku malaikat kehidupan dan kematian.
Namun akhirnya Gabriel menghela nafas. Lucifer megertakkan giginya kesal. Matanya memerah."Kau tahu, ciptaan kecilmu itu sudah merubah tatanan hidup ciptaanku. Dan bahkan sekarang aku tidak tahu, anugerah kecilmu itu akan menjadi mate siapa." Dengusnya kesal.
"Ia berhasil menarik perhatianmu kan Lucifer. Ia membuatmu lebih memperhatikan ciptaanmu, daripada hanya berpesta dan bersenang-senang. Itu pun cukup menghiburmu kan. Lagipula aku sudah memperhitungkan Ia akan mematahkan kutukan Alpha kesayanganmu itu, jadi Ia adalah mate alpha itu. Aku sudah membuatkannya ramalan." Jelas Daniel.
"Eh tunggu dulu, bukankah yang memberikan ramalan itu Helene? Mengapa kau mengatakan bahwa kau yang memberikannya?" Tanya Lucifer lagi.
"Aku.. ehm.. merubah wujudku menjadi Moon Goddess untuk memberikan ramalan itu. Hehehe.." jawab Daniel dengan senyuman takut.
"Helene pasti akan murka jika tahu ada yang berpura-pura menjadi dirinya." Ucap Lucifer menggeleng.
"Skak mat." Seru Gabriel. Ketika menggerakkan pion terakhir dan mengalahkan Lucifer.
"Kau curang, aku tidak sedang berkonsentrasi." Protes Lucifer.
"Aku tidak peduli. Aku menang. Sudah ya. Aku harus kembali ke surga. Bye Lucifer. Bye Daniel." Ucap Gabriel lalu membentangkan sayapnya lalu menghilang.
Lucifer hanya mendengus kesal, menatap Daniel."Kau benar juga. Terimakasih atas permainan kecilmu ini. Aku terhibur." Ucapnya pada adiknya itu. Lalu berjalan menjauhi gazebo itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unity
FantasyDiandra Carter, seorang manusia yang telah berubah menjadi werewolf, kebal akan bisa vampire. Membuat sang Lucifer sendiri bertanya-tanya. Memiliki ikatan kuat dengan dua ciptaan kebanggan sang Penguasa kegelapan itu. Membuatnya berpikir, apakah sh...