Author POV
Blake melesat menyusul Luke yang kemurkaannya sudah mencapai puncak.
Hidungnya terus mengendus udara sambil berlari."Luke! Berhenti!" Perintah Blake tak dihiraukannya.
Sampai Blake terpaksa menerjang Luke."Anak nakal! Dengarkan aku dulu!" Bentak Blake.
"Vampire itu membunuh Anna dan menghancurkan Pack ku! Apa yang harus kulakukan? Diam saja?!" Sergah Luke."Aku turut berduka atas apa yang menimpamu. Namun kita belum tahu, kita berhadapan dengan siapa. Jika kita gegabah, bukan hanya Anna yang menjadi korban, kau pun bisa tamat. Kau sadar apa yang akan terjadi jika pack kehilangan Alpha?"
"Hidupku sudah tamat detik saat Anna mati!"
"Aku tahu. Aku sangat paham perasaanmu Luke. But please. Just let's go back home." Bujuk Blake. Dengan pasrah Luke akhirnya mengangguk.
Mereka kembali ke teritori Anthony, begitu banyak warrior yang terluka bahkan mati. Dan yang lebih mengerikan, pack Anthony yang juga manusia biasa ikut menjadi sasaran amukan mereka. Membuat kemurkaan Anthony lagi-lagi meluap.
Julius meremas pundak Anthony menenangkan. Ia memanggil Beta Anthony, William untuk menemani Alpha yang sedang berduka itu.
Julius lalu melangkah kearah keramaian anggota pack dan berseru.
"Aku mohon perhatian kalian semua. Karena kondisi yang tidak aman dan kita belum tahu siapa musuh yang kita hadapi. Aku minta kalian untuk berkemas dan pergi menuju teritori Blue moon. Kawananku akan membantu kalian."
Anggota pack Anthony mengangguk dan mulai berkemas.
Beta, Gamma, dan Omega sibuk mengemasi segala sesuatu yang dianggap penting untuk dibawa ke Bluemoon pack."Siapakan tempat, kita kedatangan tamu." Ucap Julius memindlink Betanya, Edward.
"Baik Alpha, akan segera ku kerjakan." Jawab Edward dan memutus mindlink.Suasana Bluemoon sangat krodit. Rumah sakit pack sibuk menerima para korban dari pack Anthony,
Para wanita sibuk menenangkan para pups, dan membereskan tempat mereka untuk mengungsi, karena kamar di pack house tidak cukup menampung mereka semua."Dad. Apa yang terjadi?" Peter, anak Julius memandang khawatir kearah kesibukan.
"Pack sepupumu diserang kemarin. Dan Anna tewas" jawab Julius lemah. Peter tampak terkejut dan berduka.
"Bagaimana Bisa pack kak Anthony diserang dengan begitu mudah?"
"Aku juga tidak tahu. Pelakunya adalah vampire. Namun ini? Ini butuh dari sekedar vampire untuk melakukannya. Ini pembantaian. Tidak manusiawi." Umpat Julius. Buku jarinya memutih saking eratnya Ia mengepalkan tangannya.Julius masuk kedalam pack house, dan melihat anak satu-satunya dari kakak tertuanya itu sedang menatap kosong, jiwanya seakan hilang, meninggalkan seonggok badan yang tak memiliki gairah hidup. Kehilangan mate adalah pukulan terbesar bagi werewolf, terlebih seorang Alpha, itu sama saja kehilangan setengah dari tubuhmu.
Ia memandang Elle, Lunanya, sedang menemani Anthony, berusaha menenangkan Alpha muda itu. Namun sesaat kemudian, Elle beranjak meninggalkannya."Bagaimana keadaannya, Love?" Tanya Julius memeluk Elle dari belakang.
"Ia benar-benar hancur. Bagaimana bisa anak semanis Anthony harus menerima takdir sepahit ini." Air mata Elle menetes tanpa bisa tertahan.
"Aku akan menemukan keparat itu, dan membuatnya membayar atas apa yang diperbuatnya." Janjinya, lebih kepada diri sendiri.
"Aku yakin kau bisa melakukannya. Sebaiknya kau mengadakan pertemuan dengan Aliansi Alpha. Bisa jadi bukan hanya pack Anthony yang menjadi sasaran." Usul Elle, ditanggapi anggukan oleh Julius.
"Aku akan mengumpulkan para Alpha nanti malam."Julius lalu beranjak keluar pack house dan mengontrol kondisi para anggotanya.
"Butuh lebih dari sekedar vampire untuk melakukan ini." Gumamnya ketika meneliti tubuh para korban yang telah terbujur kaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unity
FantasyDiandra Carter, seorang manusia yang telah berubah menjadi werewolf, kebal akan bisa vampire. Membuat sang Lucifer sendiri bertanya-tanya. Memiliki ikatan kuat dengan dua ciptaan kebanggan sang Penguasa kegelapan itu. Membuatnya berpikir, apakah sh...