Author POV
Para Alpha telah berkumpul di aula rapat. Ruangan itu berdengung. bisikan, gumaman dan geraman bak sarang lebah yang terusik. Semua hening saat Anthony dan Julius memasuki ruangan."Selamat pagi semuanya. Silahkan duduk." Ucap Julius berusaha tenang. Namun semua tahu sang tetua Alpha sedang gusar.
"Kita mengalami musibah yang sangat mengerikan. Pack Anthony diserang tadi malam. Dan kita semua berduka, karena Luna Anna meninggal dunia." Lanjutnya dengan pelan. Berusaha menahan gejolak emosinya sendiri.
Semua Alpha diruangan itu terkejut, namun tak ada dari mereka yang berani mengeluarkan suara.
"Aku minta pada kalian, perketat penjagaan. Karena kita belum tahu apa niat musuh. Dan saling menjaga dan membantu antara pack. Karena keutuhan satu pack, berarti keutuhan aliansi kita." Kata Julius dengan tegas.
Para Alpha mengangguk.
Pintu yang terbuka kasar membuat semua kepala menoleh kesana.
"Sam? Kau terlambat nak. Duduklah." Julius menyapa Sam. Namun raut Sam dingin dan bengis."Aku tahu siapa yang menyerang pack Anthony dan apa maunya." Ucap Sam. Membuat seisi ruang rapat menatapnya heran.
"Apa maksudmu Sam?" James buka suara.
"Kau tahu rogue bernama Diandra yang bersekutu dengan vampire? Dialah pelakunya." Jawab Sam dingin."Diandra Carter? Jangan sembarangan menuduh Sam. Atas dasar apa kau menuduhnya? Dan dia bukan rogue, dia adalah Alpha." Sahut Anthony.
"Hah. Pack ku diserang 2 hari lalu. Dan salah satu warriorku menemukan ini. Dan panah ini. Dan kalian kira dari mana rogue itu mendapatkan gelar Alphanya? Ia membunuh salah satu anggota Aliansi Alpha." Jelas Sam. Ia mengeluarkan sebuah gelang dengan lambang trisula dan bintang, lalu sebuah panah dengan ujung bulu berwarna biru.
"Berapa banyak yang menggunakan anak panah langka seperti ini? Dan kapan terakhir kalian melihat Alpha Dominic?" Tanya Sam mencemooh.
"Maksudmu Ia membunuh Alpha Blackmoon pack untuk mendapatkan gelar Alpha?" Tanya James.
"Dengan bantuan vampire Beaufort." Ucapnya penuh dendam.
Seisi ruang rapat bergemuruh, ada yang percaya dengan ucapan Sam. Sebagian mempertanyakan pernyataannya itu terutama Julius.
"Kita tidak boleh menuduh sembarangan Sam. Aku baru saja bertemu dengan Alpha Diandra sebulan lalu." Sergah Julius.
"Julius, wanita sangat mudah menyembunyikan kebusukannya. Jadi wajar kau tidak mengetahuinya. Apalagi kau sudah tua dan mudah sekali tersanjung oleh kata-kata manis." Ucap Sam meremehkan.
Membuat Anthony dan Christ menggeram."Beraninya kau!!" Raung Anthony. Namun Julius memegang pundak keponakannya itu agar tetap tenang.
"Alpha Diandra adalah bagian dari aliansi Alpha. Jadi sebelum ada bukti pasti. Sebaiknya kita jangan menuduhnya sembarangan." Ucap Julius berusaha tenang.
"Jika ia bagian dari aliansi ini. Kenapa Ia tidak datang hari ini? Bukankah itu artinya Ia menyembunyikan sesuatu. Paman, hanya karena vampire itu adalah teman kakek dulu, bukan berarti ia tidka berbahaya." Kali ini perkataan James membuat Julius terdiam.
"James. Aku hanya ingin semua berjalan adil. Dan berdasarkan bukti." Julius berusaha keras untuk tetap tenang, walaupun Blake sudah ingin merobek leher James.
"Jika paman tidak mau menindak ini. Jangan salahkan aku jika bertindak sendiri. Aku akan mencari keparat itu dan membunuhnya. Kalian boleh memilih untuk ikut denganku atau berdiam diri bersama Julius." Serunya pada seisi ruangan, lalu berjalan meninggalkan ruang rapat.
Membuat ruang rapat gaduh.
Alpha Sam, Aiden, Isaac, Eric, dan Keanu meninggalkan ruang rapat dan menyusul James.
Sedangkan Alpha Anthony, Christ, Ethan, Xavier, Logan, dan Derek tetap diruangan bersama Julius. Menatap sang Alpha tertua itu dengan prihatin.Aliansi yang dibangun dan dijaganya selama lebih dari satu dekade terpecah sudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unity
FantasyDiandra Carter, seorang manusia yang telah berubah menjadi werewolf, kebal akan bisa vampire. Membuat sang Lucifer sendiri bertanya-tanya. Memiliki ikatan kuat dengan dua ciptaan kebanggan sang Penguasa kegelapan itu. Membuatnya berpikir, apakah sh...