Hanya diberi waktu satu minggu, Dhea dan tim suksesnya harus segera menyiapkan segala keperluan yang di butuhkan saat kampanye nanti. Dhea harus mendapatkan posisi tertinggi di kalangan murid SMA Nusantara.
"Lo mending tukeran jadwal kampanye aja sama Derry, biar Yumna yang bilang. Masalahnya kita sebagai tim sukses lo juga kan anak basket, kita gak bisa jalanin tugas pas hari itu"
"Apaan sih ka, bawa bawa gue lagihh. Ogah tau gak" Balasan Yumna atas pernyataan Tasya.
"Ya terus mau kek gimana lagi? Sekolah juga pasti ngijinin Dhea tukeran jadwal. Alesannya juga demi sekolah kan?" Desis juga ikut berunding.
"Udah. Dhea bisa jalanin keduanya di satu waktu kok. Pokonya kalian santaii aja, Yumna udah ada rencana." Nara mengambil camera lalu di perlihatkan kepada teman temannya.
"Camera?" Tanya Tasya yang tidak mengerti.
"Kampanye kita gunain kamera, kita buat vidio yang bakal di tonton semua murid Nusantara. Tim sukses lo gak cuma dua cucunguk ini kan?" Tanya Yumna sambil menunjuk Tasya dan Desis.
Dhea menggeleng tanpa berkata
"Nah mereka kan bukan anak basket, jadi mereka yang bertugas muter vidio itu di aula. Vidio kita bikin semenarik mungkin, kita buat vidio itu kaya nyata, dimana ada interaksi antara lo sama tim sukses lo nanti" Jelas Yumna dengan detail.
"Gak ngerti gue" Nara menggaruk garuk kepalanya.
Sudah diduga, anak ini kembali lemot dan tidak terfokus dalam perbincangan.
"Lupain Nar, Lo cukup lakuin apa yang Dhea ucapin, oke?" Ucap Yumna kembali.
Nara mendelik sebal. Harusnya Yumna kembali menjelaskan rencananya, tapi yasudahlah, dari pada memperlambat perbincangan serius ini, lebih baik Nara diam.
"Oke, jadi kapan kita buat vidionya?" Tanya Dhea sesaat setelah beberapa detik terdiam.
"Besokkan tim cowo tanding lawan Gasa. Kita ke Alkash aja, bikin vidio disana. Lo tinggal nentuin apa yang pengen lo sampein" Yumna menunjuk Dhea agar dia benar benar memikirkannya saat ini juga.
"Jangan, lo tau sendiri setiap apa apa yang berhubungan dengan Gasa itu gak baik. Pasti ribut, buat vidio apalagi, gak akan bener" Kini Desis menyanggah.
"Nah maka dari itu, Dhea dapet bahan buat kampanye nya" Ucap Yumna kembali.
"Stop. Gue sama Desis adalah tim suksesnya di sini. Lo gak punya tugas apa apa buat ikut campur sama kampanye osis"
Tasya malah mempermasalahkan posisi Yumna. Oke, memang Yumna bukan anggota osis apalagi tim sukses Dhea. Ia hanya ingin membantu memecahkan masalah yang belum tentu bisa diselesaikan hanya oleh mereka tim sukses Dhea.
"Sedikit bantuan dari luar gak apa apa kali" ucap Dhea yang sebenarnya oke oke aja dengan rencana Yumna.
"Oke ginih, terserah kalian mau pake rencana gue apa engga. Yang pasti gue gak akan jerumusin sahabat gue sendiri"
Tasya dan Desis saling bertatapan. Apalagi yang harus mereka usahakan. Tugas adalah amanat yang harus dikerjakan. tapi jujur, mereka juga bingung apa yang harus di lakukan.
"Disini gue kan kandidatnya? Jadi gue yang nentuin, Kita ambil rencana Yumna. Dan kalian yang harus menyukseskan rencananya, itukan tugas kalian?" Dhea dengan kekuasaannya.
Rapat super sirius ini akhirnya selesai. Dimana hakim sudah memutuskan apa yang akan di lakukan. Semuanya pulang kerumah masih masing, kecuali Nara, karna memang dari tadi dia sudah ada di rumahnya. Rapat dadakan di adakan di kamar Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melodi Hati [SELESAI]
Teen FictionDhea Farach Al-anamy, si Cewe multi talenta yang di miliki sekolah Nusantara. Aktif di segala bidang dan berambisi menjadi pemenang. Cantik, Jago bermusik, dan sikap Humor yang menjadikan dirinya menarik. Kisah ini, tentang hidupnya. Tentang Ci...