Mengenaskan

157 18 2
                                    

Di jam istirahat ini, Dhea memanggil para osis untuk menghadiri rapat paripurna jilid II. Dhea menerangkan bahwa dirinya sudah menjalin hubungan dengan ketua osis Garuda Sakti. Bahkan sudah ketahap Akhir, Yaitu Ketua osis Gasa bersedia kerja sama dalam membangun perdamaian dengan Nusantara.

"Runding bersama osis Gasa di jadwalkan besok siang setelah pulang sekolah, dan yang ikut hanya inti osis aja" Kata Dhea lagi yang mengundang kegaduhan di dalam ruang osis.

"Yahh aing ga bisa tebar pesona di depan cewe cewe caeumnya Gasa!"

"Ho'oh, baru diniatin cari calon bini, eh udah batal ae"

"Si Dhea kagak tau orang mau usaha apee!"

Itu hanya beberapa ucapan yang sayup sayup Dhea dengar ditengah suara aneh lainnya. Ruangan Osis kini seperti pasar, ramai, sampai akhirnya ada yang melerai.

"Bisa Brisik gak!" Teriak Derry di barengi dengan tepuk tangan agar pandangan semua orang teralihkan.

Seperkian detik hening, tapi setelah mereka sadar makna ucapan Derry, semuanya kembali berkoar. Dhea menahan tawa, aneh juga, sejak kapan Derry bisa bercanda?

"Maaf bang, itu omongannya bisa di revisi?" Tanya Dhea pada orang disebelahnya, Derry.

"Jangan Brisik!!" Derry kali ini mengucapkan kata dengan benar.

Semuanya kini terdiam. Mereka tak lagi ada yang berani bersuara, melihat Derry di depan dengan tangan yang mengepal, sudah cukup membuat mereka bungkam.

"Niat, lo pada jadi Osis?" Tanya Derry setelah semuanya dipastikan terkendali.

Mereka hanya mengangguk.

"Kalo gitu tanamin sifat kedisiplinan! Diem saat ada orang yang bicara di depan, dan berpendapat jika sudah diizinkan!"

"Lanjutin!" Derry memerintah Dhea untuk kembali berbicara.

Ya Allah, manusia jenis apa yang kau ciptakan ini?

Lebih baik Dhea akhiri rapatnya secepat mungkin. Bisa kena darah tinggi jika lama lama dengannya.

"Pokonya yang ikut besok hanya inti! Jika ada pertanyaan silahkan, sebelum gue tutup pertemuannya"

Tidak ada yang bertanya, bahkan  masih tak ada yang bersuara.

"Oke. Gue tutup. Silahkan istirahat, Assalamu'alaikum w.r w.b"

Semuanya keluar dengan teratur. Lagi, Dhea kembali yang terakhir diruangan ini.

Eh, tunggu.

Dhea ternyata tidak sendiri, Derry masih ada di tempatnya berdiri.

"Eh lo. Bisa juga lo bercanda" Ucap Dhea saat otaknya kembali memutar kejadian beberapa menit lalu.

"Ga sengaja" Always stay cool.

"Serah Dahh"

"Kenapa lo jatoh kemaren?" Tau dari mana dia? Jangan jangan...

"Perhatian banget lo. Ini tuh udah kek adegan di novel yang si cowonya dingin tapi tetep perhatian. Gila gila, lo jangan ngajakin selingkuh yah, gue menolak keras!"

"Lo ngomong apa? Gara gara lo jatoh kemaren, Yumna nyalahin gue karna udah nyuruh lo pulang sendiri bawa motor dia!"

Yaelah udah geer tingkat presiden, masa kutukan ngenesnya masih berlaku sih?

"Yee, namanya juga cilaka broh" Balas Dhea so akrab.

"Tapi yah der, gue mau bilang makasih karna lo yang nyuruh gue pulang ndiri. Coba kalau gue yang inisiatif, pasti gue yang kena marah__ hehe" Dan tanpa beban dosa Dhea tertawa diatas perderitaannya Derry.

Melodi Hati [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang