Extra part

321 17 8
                                    

Diruang keluarga seorang wanita tengah menghidangkan segelas kopi untuk suaminya tercinta yang barusaja pulang kerja. Seharian ini juga dia sangat lelah, dan menidurkan sang buah hati adalah agenda terakhirnya.

Perempuan itu menyalakan layar televisi lalu duduk di sofa terpanjang disana. Dia memijit tengkuknya untuk sedikit menghilangkan rasa pegal yang menyerang. Rumah besar yang dihuninya kini belum memiliki asisten rumah tangga. di zaman sekarang sulit mencari pekerja yang baik dan jujur. Ditambah lagi suaminya yang sangat teliti dalam memilih apapun, membuat beberapa orang yang melamar bekerja disini ditolaknya karena tidak memenuhi kriteria.

Suaminya datang, dia baru selesai mandi lalu duduk di sampingnya dan menikmati kopi ternikmat di Dunia. Jangan lebay, itu cuma kopi bercap kapal selam biasa.

"Mamah cape?"

"Engga" Jawab ketus sang istri yang memang kesal kepada suaminya. Disaat seperti ini masih bertanya yang jelas sudah terlihat jawabannnya.

"Jangan gitu dong. Harus manis sama suami"

"Abisnya kamu malah nanya. Kan udah jelas nih dari muka aku kalo aku itu cape"

"Yayaya. Eh mah, tadi papah ketemu mantan papah loh" Ucap si suami mengalihkan pembicaraan.

"Yang mana?" Tanya sang Istri yang memang tau mantan pacar suaminya itu lebih dari satu.

"Yang cewe" Jawab si suami seenaknya.

"Emang kamu punya mantan cowo?"

"Punya. Mantan temen aku cowo satu"

Ingin sekali menendang suaminya ke lahar berapi. Tapi si Istri masih memikirkan hidupnya jika dia tanpa suami, Jadi janda beranak empat gitu?

"Ituloh mah, Yang ketemu sama kita di mall pas kita beli stoller buat anak kita yang pertama. Anak kita yang pertama itu siapa sih? Lupa"

Sang Istri langsung memukul lengan kekar suaminya. Berani sekali dia melupakan nama anaknya sendiri. Papah macam apa dia?

"Becanda" ucap si suami sambil menyeringai kecil.

"Tapi mah, mantan papah itu kayanya lagi butuh kerjaan. Gimana kalo dia aja yang jadi Asisten kamu buat baresin rumah"

"Cari mati kamu? Kalo kamu selingkuh sama dia gimana? Kalo dia dendam sama aku karena kamu nikahnya sama aku gimana? Terus dia bunuh aku. Aku mati, trus kamu jadi Duda. Mampus loh"

"Gausah nge gas" Suami itu mengusap wajah istrinya dengan sedikit kasar. Ini tidak
Masuk KDRT yah. Tolong jangan laporkan ini ke komnas perlindungan wanita.

"Tangan kamu pait. Blee"

"Masa?"

Si Istri itu memicingkan matanya dengan lidah yang terjulur. Sudah punya anak empatpun dirinya seperti bukan seorang ibu, masih terlihat imut layaknya anak sekolahan.

"Oia aku abis pegang karet ban. Kayanya tangannya ga kecuci deh"

"SIDIK!!!"

Sidikpun hanya terkekeh. Istrinya selalu saja memasang wajah lucu dikala dia sedang kesal. Jangan salahkan Sidik yang terus menjahilinya karena ingin melihat wajah lucu itu.

"Becanda mah"

Dhea menyenderkan kepalanya di dada suaminya. Itu adalah tempat ternyaman baginya.

"Emang ada orang yang mau jadi asisten rumah tangga mantannya?" Tanya Dhea sambil menikmati acara tv kesukaannya di jam seperti ini.

"Ada. Dulu aku di jadiin babu sama kamu pas status aku mantan"

"Masa?"

"Tengil"

"Kalo mantan kamu jadi ART. Biarin Gusti jadi supir pribadi aku ya pah?" Tanya Dhea sambil menahan senyumnya.

"Wanjer! Jadi kita mau selingkuh berjamaan?" Tanya Sidik lagi membalas pertanyaan istrinya barusan.

"Haha enggalah. Becanda"

Sidik memeluk tubuh istrinya itu. Jangan anggap serius pembicaraan mereka tadi. Mana ada yang kuat kerja sama mantan, apalagi sebagai bawahannya.

Sidik menikahi Dhea, 7 tahun yang lalu. Sidik hanya bertahan 2 tahun di negara tempat abangnya bekerja. Awalnya Sidik sudah tidak mau menganggu hidup Dhea, karena ternyata cewe yang sekarang jadi istrinya itu, dulu sudah berstatus sebagai pacar dari Gusti Brahmantio. Tapi ya namanya udah jodoh sama Dhea mau gimana? Dhea udah pacaran sama Gustipun bisa balik ke Sidik lagi. Magic kan?

The power of Sidik

"Jadi istri yang baik. Jangan baper cuma disapa 'hay' sama cowo ganteng"

"Iyah. Jadi suami yang baik juga. Jangan cemburuan,sama cari duit yang banyak. Anak kita bakal nambah empat belas lagi"

"What!?"

***

"Hiiii anjay melesetttt!!" Teriak salah seorang di ruang keluarga Yumna.

Hmm, dasar laki laki. Ekspresi nonton bola ya ga jauh sama triak triak. Apalagi sekarang ada pegelaran liga 1. Hampir tiap hari main bola. Kuping Yumna bisa bisa keluar conge kalo begitu ceritanya.

"Lo bisa ga sih, ga usah pake triak triak?" Tanya Yumna pada suaminya.

"Kaga! Lage Seru neeh"

Yumna hanya mendelik. Padahal sahabatnya yang lain, anteng anteng aja tuuh. Ga Rusuh macam dia.

"Gue udah ingetin lo na, jangan nikah sama onta. Ya gini deh, rumah kaga akan bisa rapih!" Kata Dian disebelahnya.

"Lepas dari Batu, bukannya cari yang lebih bagus, malah Arab gila yang lo suka. Heran gue" Tambah Iyus lagi memerhatikan tingkah satu suami yang sifatnya seperti anak kecil.

"Sirik lu yee..." Tatap Rizal beralih dari televisinya.

Ya, Suami Yumna tak jauh adalah sahabatnya sendiri, Rizal. Ada satu Fakta terungkap setelah mereka masih di bangku kuliah, Yumna jutek kepada setiap lelaki karena dia hanya cinta kepada Rizal. Dan Rizal tidak pernah berpacaran karena

1. Tidak dianjurkan Agama
2. Orang tuanya akan marah jika Rizal melanggar aturan Agama (Maklum, Turunan Habib)
3. Dia suka sama Yumna, tapi ga bisa ngomongnya.

Bagaimana Derry? Dia baik. Bahkan menerima kenyataan, jikalau Yumna memang bukan jodohnya.

"Iya Sirik! Kenapa manusia jelmaan siluman bekicot kaya lo bisa dapetin si Yumna"

"Iyus.. Iyus.. Allah itu tau, pengorbanan gue dapetin yumna itu ga gampang. Makanya Allah jaga hati Yumna cuma buat gue. Yoi ga bep?" Rizal mengedipkan sebelah matanya kearah Yumna.

"Sinting lu. Uda ah, gue tidur duluan" Yumna beranjak dari duduknya.

Malam dimana tim kebanggaan suami dan sahabat sahabatnya berlaga, pasti rumahnya akan dipadati masa.

"Oia Zal. Terserah ya lu mau sampai kapan ngejogrog depan TV. Tapi pas besok gue bangun, lo belum nyuci, nyapu dan lain lain, gue paruddd loo!" Lanjut Yumna sebelum akhirnya tidak terlihat.

"Love you too bep" balas Rizal lalu kembali ke TVnya.

"Judul cerita ini 'Suamiku adalah Pembantuku' yoi ga Zal?" Kata Dian sambil menyenggolkan bahunya, ke bahu sahabatnya.

"Sembaragan! Dia bilang gitu tuh, karena dia perhatian. Gamau gue tidur kemaleman. Sosweet kan?"

"Sosweet pala lu! Otak lu zaalll!!"

Melodi Hati [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang