Sidik dan Musik

502 39 18
                                    

Dhea membuka matanya, Setelah Di baperin cowo cowo malem tadi, Dhea tertidur pulas.

Matanya melihat jam dinding di tembok depan.
"Mampus, telat lagi gue. Kena omel lagi dah, sama preman pasar"
Dhea mulai membereskan tempat tidurnya dengan terburu buru.

"Dheaaaaa... Buruaan!" Teriakan yang sangat keras menguasai seluruh rumah Dhea.

"kan, Tuh anak udah mulai teriak teriak" Dhea berlari ke kamar mandi dan meninggalkan pekerjaan yang sebelumnya ia lakukan.

Kesabaran Yumna sudah habis untuk menunggu Dhea di bawah, Yumna bergegas menaiki tangga menuju kamarnya. Tapi Haikal menghentikan langkah Yumna di tangga pertama.

"Una, Tunggu" Kata Haikal dari arah dapur. Terlihat dia sedang mengunyah, dan terdiam sejenak hanya untuk menelan makanannya.

"Kenapa Bang?" Tanya Yumna menghentikan langkahnya, lalu mendekati Haikal yang berdiri di dekat Ruang makan.

Dhea yang melihat hal itu, merasa terselamatkan dari omelan sahabatnya karna abangnya. Saat Yumna meninggalkan tangga, Dhea pun langsung keluar Rumah tanpa ketahuan oleh Yumna maupun abangnya.

"Tolong mintain flashdisk Bang Ical di Bang Fahri yah? Besok mau pake soalnya" pinta Haikal kepada Yumna.

Yumna hanya menurut, Dia kini kelantai dua menemui Dhea di kamarnya. Tapi Yumna tak melihat Dhea di manapun. Dia berjalan ke luar rumah dan mendapati Dhea sudah nangkring di atas motor metiknya.

"Lama banget sih Na. Gila, telat nih kita" Kata Dhea sambil melihat jam tangannya.

"Sejak kapan lo di situ?" Tanya Yumna yang masih terdiam heran.

"Dari tadi! Buruan brangkat!"

Yumna menaiki motornya lalu melajukannya dengan kecepatan sedang.

Syukur, gue selamat dari ocehan nih bocah.
Ucap Dhea dalam hatinya.

Abangnya tadi benar benar menyelamatkan telinga Dhea dari kerusakan. Karna kalau Yumna sudah marah, maka akan susah untuk menghentikannya.

Hari ini adalah jadwalnya latihan Musik, Setelah bel pulang yang lima menit lalu berbunyi Dhea bergegas menuju ruang Audio visual.

Tidak dengan Yumna, dia memilih pulang duluan karna jelas Yumna tidak mengikuti X school itu. Yumna juga punya tugas dari Haikal tadi pagi. Dan Dhea, sepertinya dia harus pulang menggunakan Angkot hari ini.

Dhea Sampai di ruang Audio visual, disana sudah ada beberapa anggota X school Musik, yang sedang mengahapal Lirik lagu yang di berikan Miss Kinta (Guru musik).

Minggu depan X school musik akan menampilkan Pensi di Aula sekolah. Jadi seminggu ini, Dhea akan di sibukkan oleh latihan bernyanyi.

"Lagu apa?" Tanya Dhea kepada Desis. Selain anggota basket Desis juga ikut Musik, sebenarnya dia kaka kelas, dan sekelas dengan Sidik. Tapi sikap Desis yang terlalu dekat dengan adik kelasnya membuat dia dianggap Seumuran oleh Dhea dan Yumna.

"Kemesraan_Iwan Fals" Ucap Desis menyodorkan selembar kertasnya Kepada Dhea.

"Dhe, Lu bukan nyanyi itu" Ucap seseorang di ambang pintu.

Dhea menaikan satu alisnya bingung.
"Lo nyanyi bareng gue, dan lagunya gak sama kaya Mereka" Kata Sidik yang baru saja datang.

Sidik mendekati Dhea. Lalu menariknya keluar dari ruang Audio.

Tanpa berontak, Dhea mengikuti langkah Sidik yang menuntunnya di depan.

Mereka sampai di Aula sekolah, Tidak ada siapa siapa, hanya mereka berdualah yang ada. Sidik mengambil gitarnya di pojok panggung.

Melodi Hati [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang