Turnamen Basket

242 23 1
                                    

.

SMA Nusantara mengirimkan 2 tim Basket. Satu Tim perempuan dan satu tim laki laki. Tahun lalu mereka juara 4, semoga saja kali ini bisa menjadi yang pertama.

"Gue pikir ini tuh disengaja, masa iyah, kita paling terakhir di kasih taunya. Harusnyakan dari sebulan yang lalu, biar kita ada persiapan" Ucap Tasya kepada Dhea, Yumna, Nara dan Desis.

"Setuju gue. Tim basket unggulan masa terlupakan. Aneh" Desis menyahut.

"Makanya bales dengan prestasi" Kata Yumna sambil memakan es cream nya.

Hari ini adalah pembukaan turnamen Tahunan di Alkash, sekaligus pertandingan pertama Tim Basket Putra SMA Nusantara.

Setelah anggota berkumpul semua, Yumna langsung memimpin do'a,  setelah itu mereka naik ke Bis Tour milik sekolah yang akan digunakan ke Gor Alkash di Timur Kota.

Di perjalanan, Anggota basket tak henti Berkoar. Ada yang menyanyi, ada yang Curhat ke mamah Dedeh lewat telepon, dan ada juga yang Melohokk seperti yang di lakukan Dhea.

Dhea itu aneh. Kadang buat Rusuh, kadang Ngeselin, Terus tiba tiba jadi pemurung, padahal suasananya sedang ramai.

"Woy. Kesambet cogan Baru tau rasa lo" Ucap Yuda di Sebelah bangku Dhea.

"Syukur Alhamdulillah, kalau beneran terjadi" Ucap Dhea tanpa melihat Yuda.

"Udah kejadian kok. Nih Cogannya duduk di sebelah lo" Yuda sedikit mengusik ketenangan Dhea.

Yumna yang duduk bersama Dhea, hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya, tak mau ikut campur.

"Na, Gantian tempat duduk dong" Ucap Dhea dengan wajah memohon.

Yumna mengangguk menyetujui. Lalu mereka bergantian posisi. Yuda yang tadinya bawell kini hanya bisa diam dan tak berani melihat Dhea. Karna sebelum melihat Dhea, ia harus melihat Macan Betina yang sedang membidik.

Dhea memasang earphone dan mulai mendengarkan lagu.
Barusaja musik di mulai, bahkan penyanyinya belum bersuara, tapi lagu sudah berhenti dan berganti dengan nada dering handphone.

Dhea mengangkat panggilan dari Anggi. Yang entah mau menyampaikan apa.

"Assalamualaikum"

"..."

"Datang aja, gak ada yang larang"

"..."

"Iyah, ini juga masih di jalan"

"..."

"Waalaikumsalam"

Panggilan diputus oleh keduanya. Tanpa harus ditanya Yumna, Dhea langsung memberikan jawabannya.

"Anggi mau ke Alkash" Ucap Dhea dengan malas.

"Lo gak suka?" Tanya Yumna yang melihat ekspresi muka Dhea.

"Bukan gitu. Tapi nanti gue gak bisa jerit jeritan saat Cowo tanding"

"Jerit yah tinggal Jerit. Apa urusannya sama Ka Anggi"
Balas Yumna kembali.

"Lo tau kalau gue nonton basket selalu jerit jeritan dan rusuh. Masa di depan Anggi gue kek begitu? Malu anjirr" Ternyata Dhea tidak berubah, masih menjaga imegsnya di depan seorang lelaki.

Melodi Hati [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang