Yang Terbaik

184 20 17
                                    

Harusnya sekarang Yumna tengah berada di dalam gudang menunggu Dhea, tapi karena lelaki keras kepala ini, dia harus menyerahkan tugasnya kepada orang lain.

Yumna khawatir jika sidik menggantikan posisinya. Bagai mana tidak, ada dua pasang manusia di dalam ruangan gelap tanpa cahaya. Apa ada yang menjamin Dhea tidak akan diapa apakan Sidik?

"Lo tuh yah, tinggal ngomong aja ribetnya minta ampun. Pake bawa bawa gue ke tempat ini lagih!"
Yumna kesal, bahkan pake tambahan 'sangat'. Yah, Sangat kesal. Alasan Derri membawanya pergi adalah karena ia ingin bicara. Tapi apakah harus bicaranya sampai jauh dari sekolah seperti ini?

"Lo juga yah. Gue minta dengerin apa yang pengen gue omongin, susahnya minta ampun. Pake harus di paksa dulu lagih" Berbeda tapi serupa. Itulah yang diucapkan Derri dengan nada yang dimirip miripkan seperti Yumna.

"Apaan sih. Yaudah cepet lo mau ngomong apa? Gue harus buru buru balik sekolah mastiin Dhea ga diapa apain sama ka Sidik!" Yumna nampaknya tidak sabaran. Bahkan untuk dudukpun ia tidak mau, ingin segera Yumna meninggalkan Derri jika saja Yumna membawa motor sendiri. Tapi kenyataannya? Motornya ditinggal disekolah.

"Lo inget ancaman gue waktu itu? Gue harap lo ga lupain setiap kata yang gue ucapin na!"

Karena ucapan Derri barusan, membuat Yumna kembali mengingat ancaman yang pernah Derri berikan . Tentang apa yang yang terjadi jika Dhea terpilih menjadi Ketua Osis.

OMG apa itu serius?
Apa Derri pernah bercanda?
Tolong jawab 'Pernah' agar Yumna bisa lebih tenang saat ini.

"Lo kok ga bisa nerima sih? Harusnya saat lo masuk dalam sebuah persaingan, lo juga harus siap nerima kekalahan!" Yumna sangat emosi sekarang. Apa ia harus benar benar menjadi pacar Derri karena sebuah ancaman seperti ini?

Oh, ayolah. Apa kata Fahri nanti kalo dia tau Yumna memiliki pacar? Fahri pasti akan marah, dia tak mungkin rela membagi perhatian Yumna pada siapapun, bahkan termasuk Haikal dulu.

"Hh. Tapi kenyataannya gitu. Gue emang gak pernah mau kalah. Dan sesuai perjanjian, Lo harus bayar itu semua" Derri menunjuk muka Yumna di barengi tatapannya yang tajam.

Tolong, siapapun yang bawa golok, berikan sekarang pada Yumna. Karna sekarang juga, Yumna ingin melenyapkan lelaki didepannya.

Yumna mengepalkan tangannya. Perjanjian macam apa yang di buat hanya sepihak? Bolehkah ia melaporkannya kepada polisi? Tapi tidak mungkin. mungkin menurutnya ini masalah besar, namun bagi polisi? Ah, ini hanya masalah anak remaja yang seharusnya tidak ada laporannya.

Bisa bisa tindakan Yumna yang melaporkan Derri menjadi viral di media sosial, dengan judul berita "Karna tidak mau dipacari, remaja putri ini melapor ke polisi".

"Lo!" Yumna mengangkatkan tangannya yang dikepal tadi. Ingin menjambak tapi mereka sedang berada dikeramaian. Apa yang bisa Yumna lakukan? Menolak? Ini Derri si lelaki berprinsip. Dia tidak mungkin menerima penolakan yang Yumna ajukan. Siapapun, ayo beritahu Yumna apa yang harus di lakukan.

"Argh. Udahlah gue pusing. Anterin gue sekarang ke sekolah!" Perintah Yumna yang sudah tak kuat dengan cobaannya kali ini.

"Berarti deal. Lo pacar gue sekarang!" Setelah itu Derri langsung menarik Yumna mendekat ke mobilnya lagi.

Yumna memilih diam tanpa berontak. Harinya sudah cukup lelah, dan Sekarang apa ia mau tambah lelah hanya karna lelaki disebelahnya?

Urusan Pacaran atau tidaknya terserah Derri sajalah, Yumna lebih baik diam. Dan jika ada yang bertanya kepada Yumna, jawabannya adalah Tidak!

Gue tau lo ga nyaman. Tapi apa salahnya gue ngikat lo dulu , baru setelah itu gue berusaha buat lo nyaman di dekat gue!

***

Melodi Hati [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang