Siapa tau mau

209 27 5
                                    

.
.

Dhea malam tadi menginap di rumah Yumna, lebih tepatnya sih ketiduran yang bablas sampai pagi ini. Eh,Lebih tepatnya lagi, siang, karna waktu sudah menunjukkan pukul 11.42

Di kamar bewarna hitam putih bertema piano itu, Dhea baru saja selesai mandi, dan sahabatnya sedang bermain ponsel sambil senyum senyum kek orang gila gitu.

"Na gue takut tau, ninggalin papa mamah di rumah" Ucap Dhea sambil mengelap rambutnya yang masih basah.

"Na ihhh... Gue lagi ngomong ini" Dhea kesal karna kata katanya tidak direspon oleh Yumna.

Yumna mengalihkan perhatiannya pada Dhea. Dia menatapnya dengan malas.
"Elahhh, mereka kan udah gede, bisa jaga diri masing masing" Yumna kembali menatap layar handphonenya, dan itu membuat Dhea sangat Bt.

Dhea mengambil duduk di depan Yumna, dan meletakkan handuk di pangkuannya. Dengan gerakan Cepat, Dhea mengambil handphone Yumna dan langsung menyembunyikannya di balik punggungnya.

Yumna berdelik tak suka, tapi di luar ekspektasi Dhea, Yumna malah diam dan enggan untuk merebut handphonenya kembali. Seperti rela saja jika handphonenya itu akan di buang Dhea sekalipun.

Dhea penasaran, kenapa Yumna bisa senyum macam manusia, Dhea mulai membaca chat chat yang ada di layar handphone itu, beberapa waktu kemudian, Dhea tertawa melebihi manusia, kek kesurupan setan gila.

"Haha, Gue kira lo lagi chatan sama si Derry makanya senyum senyum. Taunya, sama grup incu babeh" Dhea tertawa sampai mengeluarkan air mata.

Grup babeh yang terdiri dari empat orang itu sangat bisa di bilang grup teraneh. Dengan satu anggota perempuan, yang tak lain adalah Yumna. Tiga cowo yang masing masing bernama, Iyus, Rizal dan Dian itu, tak henti hentinya membuat Dhea tertawa karna pesan yang mereka kirim di grup.

Incu Babeh (cucu abah)

Rizal: Panginten Juminten sadaya Abdi bade ngaheujeun

Iyus: Edan bogel!!

Dian: Apaan tuh artinya?

Rizal: @Dian Tanya si @Yumna, dia pasti tau

Yumna: Anjir lu zal, kalo mau boker, boker aja. Kagak usah bikin pengumuman dulu di Grup.

Dian: Artinya boker doang Na? Kok pendek amat, padahal ada enam kata lohh

Iyus: Yan, ganteng lu pindahin ajalah ke gua. Sayang soalnya, ketutup sama bego lo.

Dian: Diem lu panci gosong. Gua ini mau memperdalam ilmu sama si @Yumna. Mana lagi tuhh anak?

Iyus: Kalau mau di perdalam itu tinggal di gali, malah nyari si Yumna.

Rizal: Memperdalam Ilmu, bukan memperdalam Sumur Gayus tambunan.

Yah hanya sebagian yang Dhea baca, karna chatanya banyak banget, kalau di bukukan sudah melebihi buku paket sekolah.

"Balikin!"

Yumna akhirnya mendapatkan kembali benda miliknya itu.
"jadi kenapa lo harus takut ninggalin orang tua lo?" Lanjut Yumna.

Dhea sedikit menimang nimang kata kata yang pas untuk diucapkan. "emm... Kalau mereka di tinggalin berdua di rumah, gue takut ada yang hadir, menggeser gue jadi anak bungsu"

Ucapan Dhea membuat Yumna sedikit berfikir. "Takut mamah papa lo bikin adik baru gituuh?" Tanya Yumna sambil menyembunyikan senyumannya.

Dhea mengangguk. Kini Yumna tidak bisa lagi menyembunyikan senyumannya, karna pikiran sahabatnya itu.

Melodi Hati [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang