Song (2)

11.4K 491 24
                                    

Langsung aja.. maap kalo banyak typo hihi
Happy reading 😀 *ngomongsamatembok*

***

"P' nam kha(kak nam)" ucap Araya disela sela kesedihan Nam. Gadis yang lebih tua dua tahun dari nya. Ia adalah tetangga sekaligus senior disekolah. Sejak kepindahan Nam ke kota Bangkok dan menjadi tetangga Araya, mereka jadi sering senyum sapa. Tak banyak waktu untuk mereka menjadi dekat. Sifat Nam sangat dewasa. Keluarganya sangat baik pada keluarga Araya. Mereka sering mengundang makan malam pula dirumahnya. Nam tinggal bersama ayah dn ibu tirinya. Ayahnya, wisnan dan ibu tirinya, janee. Bagi araya, nam bukan sekedar teman. Tapi sekaligus kakak dan. 'Cinta pertamanya'.

Nam, gadis cantik, anggun dan lemah lembut. Ia sering dibandingkan dengan Araya yang sangat bertolak belakang masalah penampilan. Tapi, itu sama sekali tak membuat Araya merasa disudutkan ataupun benci pada Nam. Tapi, araya justru sangat setuju tentang pendapat positif mengenai nam. Semuanya benar. Ia cantik. Anggun. Lembut dan pintar. Sejak ia satu sekolah dengan Araya mereka semakin dekat. Ya, terlihat sekilas mereka dekat layaknya sepasang sahabat yang sering kali berbagi cerita. Araya selalu setia mendengar dan memberi solusi pada curhatan Nam. Meskipun dalam hatinya teriris ketika mendengar ia akan dijodohkan setelah lulus sekolah nanti. Saat itu dunia terasa menjadi gelap ditengah siang hari bolong. Dan angin terasa berhembus cepat ingin menyapu bumi. Terasa semakin dingin meskipun matahari menari diatas kepala. Terasa hati terkoyak dengan tombak panas tepat dijantung. Namun, tak ada setetes darah pun yang mengalir. Araya berusaha tetap tenang. Araya pun sering cerita mengenai beberapa hal. Meskipun dekat ia tak akan begitu saja cerita apalagi tentang perasaannya terhadap Nam. Namun, Nam selalu bisa mengeluarkan jati diri araya yang sedikit manja dan kekanakan.

Belum juga luka perjodohan itu pulih. Araya kembali merasa perih. Sebab, nam baru saja cerita bahwa song kekasihnya telah berkhianat dengan pie. Ia satu tingkat diatas araya. Nam menangis tersedu sedu bukan kepalang. Araya memang tau bagaimana nam mencintai song. Itu sebabnya, araya merasa sakit hati. Pasalnya ia telah mengalah diam diam menyerahkan wanita tercintanya pada lelaki sialan itu. Tapi, song seenak dengkul menyakiti hati nam. Araya geram namun lagi lagi ia berusaha sabar untuk sementara waktu. Meskipun Araya saat ini masih berusia 15 tahun. Tapi fikiran dan fisiknya lebih dewasa tiga tahun dari usianya. Bahkan takkan ada yang percaya jika ia baru berumur 15 tahun.

Setelah beberapa waktu membiarkan nam puas menangis. Kini araya tak tahan lagi. Dengan lembut araya mengelus punggung nam. Nam menoleh ke wajah araya.

"Hai chun gaut tur ja dai mai kha?(Bolehkah aku memelukmu?)" Ucap araya perlahan. Rasanya aneh sekali jika araya tiba tiba memeluk nam tanpa izin. Ia merasa dirinya laki laki. Laki laki yang harus menghormati wanita. Jadi, agak aneh rasanya. Nam pun terdiam. Mereka saling menatap.

"Gor ja mai tahm meua wahn tur chum jai mah yahng rai.. Wun tee tur dtaung jep wun tee tur sia jai.. Ting mun pai gup meua wahn.. Mee kah por roo mai mai dtaung pai gung won.. Tur na dee lae mee kah gern ja jep chum..
( Aku tak akan bertanya seberapa sakit yang kau rasakan kemarin.. Hari-hari dimana kau tersakiti, hari-hari dimana kau bersedih.. Biarkan semua itu berlalu bersama hari kemarin.. Kau sangat berharga, kau tahu? Kau tak perlu khawatir.. Kau indah dan tak layak untuk disakiti..)" ucap araya bak seorang puitis.

"Araya" nam menyebut nama araya dengan lirih  selama ini. Araya tak pernah sedalam ini.

"Kon yahng kao tee ploy ting.. Kao lae kuan sia hai mai chai tur jing jing na kha..
(Pria seperti dia yang mencampakanmu..
Dialah yang seharusnya tersakiti, bukan kau..)" lanjut araya.

"Hai chun gaut tur ja dai mai kha..
(Bolehkah aku memelukmu..?)" tanya araya lgi. Tanpa menjawab apapun. Nam langsung menyerbu tubuh araya. Memeluknya dengan erat seakan bertemu kekasih yang tak mungkin kembali lalu terlihat lagi. Nam menangis sejadi jadinya didalam pelukan araya. Kali ini karna kata kata araya yang begitu dalam tapi simple dan tak pernah nam dengar dari mulut orang lain.

Araya 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang