Cek cek cek ehm ehm.. haha
i'm back yeaaayy 'banggain diri sendiri ga dosa kan ya. padahal ga ada yang kangen wkwk'..
BTW yang diatas itu foto pemeran Kuromiya Ruka nama aslinya Nakajima Kento.
Langsung aja yu lah cus marih.***
Hari ini adalah hari sabtu. Seharusnya semua siswa masih pergi ke sekolah untuk kegiatan ekskul. Tapi hanya sebagian saja yang minat. Dan itu tidak berlaku pada araya. Sejak awal masuk ia sama sekali tak mengikuti kegiatan apapun. Dan ia memutuskan untuk ikut berlibur dengan sena dan poey sebelum poey kembali ke amerika. Mereka akan pergi ke salah satu pulau seribu.Mereka sudah siap tepat pukul 8 pagi. Semua sudah duduk dikursi masing masing. Araya sebagai pengemudi siap melajukan mobilnya. Ia mengalah dan membiarkan poey bermesraan dikursi belakang bersama sena yang sudah mencuri start duluan sebelum acara dimulai.
Ditengah perjalanan araya cukup berusaha keras menahan dirinya yang terbawa suasana akibat suara desahan yang samar samar ia dengar dari arah belakang. Meskipun ada gorden khusus yang menutup dan membatasi kursi depan dan belakang yang memang sengaja dipasang poey dimobilnya, tetap saja Araya sudah tau pasti apa yang terjadi disana.
Araya hanya bisa menelan ludah mendengar itu dan sesekali berdehem agar desahan dua makhluk dikursi belakang itu tak terlalu keras dan mengganggu konsentrasinya. Ia juga sesekali melirik ellen. Kekasih tercinta yang duduk disamping kursi kemudi. Ia nampak menahan tawa dengan pipinya yang memerah.
Seketika perasaan itu muncul lagi bersamaan dengan pikiran jahanam mengenai iblis itu. Lagi lagi ia merasa bersalah. Shit kenapa poey harus mengingatkannya kembali?
Tap!
Sebuah sentuhan lembut mendarat dipundak araya. Ia menoleh. Lalu tersenyum melihat si pemilik tangan itu. Alis ellen terangkat sedikit seolah bertanya "ada apa?"
Araya hanya tersenyum lalu mengacak lembut rambut hitam lembut milik ellen. seolah mimiknya menjawab bahwa tidak ada apa apa.
Setelah menjelajahi perjalanan yang cukup melelahkan kini mereka hampir sampai. Araya telah mengibarkan bendera kode bahwa mereka hampir sampai. Dan tak lama gorden itu terbuka. Nampak dua orang yang duduk dengan santai dengan wajah mereka yang masih merah seperti kepiting rebus. Meskipun poey dan sena telah membenahi penampilannya tetap saja nafas nya masih belum stabil.
"sudah selesai tuan.?" ledek araya. Poey hanya terkekeh. Tak lama lagi mereka telah sampai di pintu masuk dan sukses memarkirkan mobil poey. Lalu mereka bergegas masuk terlebih dahulu ke resepsionis untuk memesan dua kamar.
"kita nginep?" tanya ellen dengan wajah nya yang polos. sena terkekeh.
"iya dong baeb ini kan udah siang juga gak mungkin kan kita pulang pergi. kita kan bukan sekedar tamasya" jelas sena pada ellen. Araya dan poey kembali pada gadis mereka masing masing setelah mendapatkan kunci kamar.
"ah bro. Sini Tas kalian. Biar gue sama sena yang taruh ini dikamar. Kalian duluan aja kepantai" ucap poey. Ah mungkin mereka mau melanjutkan acara mereka sendiri. pikir Araya. Araya pun menyetujui permintaan poey.
***
Araya berhasil meraih tangan mungil milik ellen. Digenggamnya pelan namun pasti tangan itu. Agar ellen tak merasa sakit. Mereka berjalan disepanjang pantai tanpa sepatah katapun. Rasanya seperti baru jadian kemarin. Gugup dan panas dingin. Melihat ada secercah lelah diwajah ellen. Araya langsung melepaskan genggamannya lalu beralih jongkok. Ellen tertegun keheranan. Araya mengodekan agar ellen segera naik ke tubuhnya. Meskipun sempat menolak, araya tetap memaksa ellen agar ia bisa menggendong ellen.
Araya kembali berjalan menuju bibir laut seraya menggendong ellen. Dengan kokoh tangannya menahan tubuh ellen lalu menggoda ellen dengan berputar putar sehingga ellen ketakutan. Ia takut jatuh. Untung lah mereka memakai pakaian yang siap terkena air laut. Araya memakai kaos putih polos dengan luaran kemeja yang sengaja ia tak kancing berwarna hitam dengan balutan celana pendek selutut berwarna hitam. Sedangkan ellen memakai dress selutut lengan panjang. Berbeda dengan araya. Pakaian ellen cukup dibilang tak cocok.

KAMU SEDANG MEMBACA
Araya 1 [END]
Fiksi PenggemarAraya Pachthiraphan. Gadis tampan asal Thailand ini masih keturunan Indonesia. Sejak sepeninggal ayahnya, ia bersama Som, mommynya memutuskan untuk hijrah ke Indonesia. Memulai hidup baru adalah tujuan utama Mommynya bersama Araya. Ketampanan serta...