Jed (7)

7.2K 338 18
                                    

Hampir seminggu terakhir ini, cindy cs dan ellen terlihat semakin dekat. Cindy sering kali mengajak ellen pergi kekantin bersama. Semua murid sampai keheranan. Pasalnya, cindy tak pernah mau minta maaf pada orang yang sudah ia celakai. Apa lagi sampai akrab. Bahkan beberapa kali mereka hangout bersama araya juga.

Meskipun begitu, entah kenapa araya sedikit merasa ada yang mengganjal. Setelah selesai mengantar ellen pulang kerumahnya, araya langsung berpamitan pulang. Tapi, ditengah perjalanan, ponsel araya berbunyi. Tanda panggilan masuk dari poey. Poey menyuruh araya untuk segera ke club malam wanita dimana sena biasa bekerja. Karna besok pun hari minggu, araya mengiyakan tawaran itu. Ia langsung menuju ke club malam pooying's night. Club malam khusus wanita terutama para butchy dan femme. Atau Transgender F2M (female to male).

Setelah memarkirkan mobilnya. Ia segera masuk kedalam dan menemui poey yang sedang asik menikmati alunan musik yang dimainkan wanitanya, sena. Deguman musik yang keras membuat semua pengunjung bersemangat menari. Araya dan poey duduk disofa tak jauh dari barista.

"So, gimana? Perkembangan perasaan lo sama ellen?" Tanya poey. Araya terdiam. Ia teringat saat perasaannya memeluk ellen saat diperpustakaan minggu lalu. Ia benar benar sadar kali ini. Bahwa ia telah jatuh cinta pada ellen. Setelah meminum sedikit cocktail nya, Lalu ia menyalakan rokoknya. Mengembuskannya sambil mengingat ellen.

"Gue jatuh cinta sama dia, poey" jawab araya.

"Ohoho oke oke. So, kapan lo mau tembak dia?" Tanya poey. Araya menoleh ke arah poey.

"Oh come on bro. Lo mau tunggu apa lagi? Nunggu dia diambil orang?" Tanya poey. Araya menggeleng. Ia tak ingin semua yang ia alami pada nam terulang lagi.

"gue dan sena bakal bantu lo. Lo tembak dia dihari ulang tahun lo. Lo adain b'day party romantis. Lo undang temen temen lo buat jadi saksi. Masalah dekorasi. Disini gua punya banyak kenalan. Mereka butchy juga. Dan mereka ahli dibidang mereka soal dekor dekor serahin ke mereka. Gimana?" Usul poey. Araya mengangguk antusias.

"Ah gitu dong. Baru itu namanya u'r ma brotha" ucap poey lagi sambil merangkul araya dengan keras sambil menepuk nepuk pundak araya.

***

Bel pulang sudah berbunyi. Semua murid bersorak kegirangan. Ditambah lagi kelas araya. Pelajaran terakhir adalah matematika. Pelajaran yang sangat membosankan. Semua lega karna telah terbebas dari pembahasan yang sama sekali sulit dimengerti bagi sebagian anak.

Mereka bergegas merapikan buku buku kedalam tas dan berhamburan keluar kelas. Araya menghampiri ellen. Ia mengajak ellen untuk menemaninya ke mall untuk membeli beberapa kaos yang ia incar. Ellen pun manut. Tiba tiba cindy datang. Rupanya ia mendengar percakapan ellen dan araya. Cindy ingin ikut dengan mereka. Meskipun awalnya araya tidak memperbolehkan, tapi ellen membujuk araya agar mengizinkan cindy untuk bergabung. Araya pun tak memiliki kuasa untuk menolak.

Araya langsung menggandeng Ellen keparkiran. Dan langsung menuju mall. Sedangkan cindy bersama mona dan felly diantar dengan supirnya cindy. Tak sampai setengah jam. Mereka pun sampai ditempat tujuan. Araya kembali menggandeng cindy. Agar mereka juga percaya bahwa mereka telah berpacaran sungguhan.

Araya langsung menuju toko baju pria bersama ellen. Sedangkan cindy cs berada di belakang araya dan ellen.

"Cindy lo ngapain sih jadiin kita kaya centengnya mereka gini?" Bisik mona. Cindy tak menjawab. Ia hanya ber ssst ria menyuruh mona untuk tutup mulut. Setelah hampir setengah jam araya memilih milih. Cindy lalu mengambil alih untuk mengajak ellen ke toko baju wanita yang berada dilantai atas. Araya pun segera membayar baju baju yang sudah ia beli. Kini keadaan berbalik. Araya sendirian berjalan dibelakang mereka. Kali ini, acara milih memilih sudah cukup lama. Tapi cindy belum juga menemukan baju yang ingin ia beli.

Araya 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang