Yi Sib Gao (29)

5K 271 169
                                    

Anggap aja foto diatas adalah Angel😀

****

Araya dan Angel terdiam. Keduanya saling menunduk tanpa bicara sedikitpun. Namun, Araya berpura pura segalanya baik baik saja. Seperti dia lupa bahwa dirinya baru saja mengaku ngaku Angel sebagai istrinya didepan Cindy.

"Mmm Angel. Maaf saya terpaksa bilang kamu istri saya. Karena ..." Akhirnya Araya membuka mulut.

"Iya. Gapapa ko Araya. Keliatannya kamu nggak suka sama cewe itu sampe harus bilang begitu". Araya mengangguk tersenyum.

Hari mulai malam. Araya dan Angel memutuskan untuk pulang setelah makan malam.

***

Hari ini Araya lembur. Hatinya mulai resah kala ia merasa rindu pada anaknya. Rasanya, ia ingin cepat pulang. Tapi, pekerjaannya sangat banyak. Jika tidak dikerjakan secepatnya, Araya akan lebih kerepotan nantinya.

Rasa kantuk kian semakin terasa. Araya memijat keningnya lalu menyeruput kopi yang ia pesan  sejak setengah jam yang lalu.

Tapi, perlahan rasa kantuk itu berubah menjadi rasa yang lain. Rasa yang hampir ia tak rasakan. Rasa yang kian membuncah, itu diyakininya saat ia melihat juniornya sudah meronta untuk keluar. Tidak biasanya Araya seperti ini. Tapi, sepertinya Araya memang sudah cukup lama tidak melakukannya.

Pikiran kotor semakin menyerang otak Araya.  Saat ini, bukan pekerjaannya lah yang berada dilayar laptopnya. Tapi, ia membuka apk untuk streaming film blue. Sekarang hanya ada Araya di dalam ruangan. Karena Angel sudah pulang sejak tadi sore.

Araya pergi ke toilet yang berada diruangannya. Dan segera membuka celananya. Tanpa basa basi ia langsung melakukan handjob pada dirinya sendiri. Iya tak memikirkan hal lain selain menuntaskan urusannya.

"Kok main sendiri? Udah minum kopinya ya?". Spontan Araya menoleh. Ia terkejut bukan main. Sekaligus bingung dengan keberadaan orang yang dihadapannya tersebut. Araya berniat memakai celananya kembali sampai tangan lembut seorang gadis dihadapannya justru menahan hingga Araya kembali duduk ditoilet. Gadis itu mengunci pintu toilet.

"Cindy? Kenapa lo bisa ada disini?"

"Kenapa kamu nanya gitu? Kantor kan bebas dimasukkin siapa saja. Asal punya tujuan. Dan aku bilang sama security kalau aku adalah tunangan kamu"

"Apa? Tapi dari mana lo tau kantor gua?!"

"Itu nggak penting Araya. Yang terpenting sekarang adalah kita bersenang senang." Ucap Cindy sensual. Dia berjongkok dibawah Araya. Araya yang masih shock justru ia hanya diam atas perlakuan Cindy. Dengan tangan yang cekatan, Cindy melakukan handjob dan blow job secara bergilir.

Dan seketika Araya sadar lalu mendorong tubuh Cindy.

"Araya!! Kamu kasar!" Umpat Cindy. Araya tak menggubris. Dia tidak ingin mengulang kesalahan yang sama. Ia langsung berdiri dan memakai celananya. Diraihnya tangan Cindy dan Araya menarik tangan Cindy hingga Cindy berdiri.

"Jangan coba macem macem. Atau lo! Gua bunuh!" Ucap Araya tegas. Lalu ia menyeret cindy keluar secara paksa.

***

Araya menjadi sering lembur belakangan ini. Seperti halnya hari ini, ia harus meeting dengan kliennya pada waktu setelah petang.

Tapi, ia cukup santai karena kliennya adalah James. Orang yang berjasa untuk pesta ulang tahun dirinya.

Araya keluar bersama Angel dan James serta Jaen, sekretatis sekaligus kekasih James. Araya terlihat sangat akrab dengan james. Lalu, James mengajak Araya untuk pergi ke club. Sebenarnya Araya tidak ingin pergi, tapi ini demi kelancaran kerja sama antara perusahaan James dan Araya, ia pun mengiyakan.

Araya 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang