Araya pulang bersama Angel, tentu saja dia tidak bisa menyetir sekaligus menggendong Ell. Ya, sekarang Araya memanggil Cello dengan nama panggilan Ell. Araya telah memarkirkan mobilnya, dan segera masuk kedalam mansion bersama Angel.
Mata Angel terbelalak, pandangannya menatap khitmat apa yang dilihatnya saat ini.
"Oh ya Angel. Nanti kalau kamu mau pulang. Biar diantar supir saya ya. Soalnya saya capek" ucap Araya. Angel mengangguk semangat.
Araya masuk kedalam mansion bersama Ell dalam gendongan Angel. Dua orang bodyguard dan dua orang pelayan segera menyambut tuan mudanya. Diruang utama, bibi Pong menghampiri Araya. Alisnya berkerut. Terlihat jelas matanya tertuju pada Bayi lucu dalam gendongan Angel.
"Salam Bibi" ucap Araya sambil melakukan wai.
"Salam. Ao. Sayang. Siapa anak itu?" Tanya bibi Pong heran. Bibi Pong mengenal Angel dan dia tau bahwa Angel belum memiliki anak apalagi menikah. Araya memalingkan wajahnya pada Angel dan Ell lalu Araya mengambil alih Ell untuk ia gendong.
"Ini adalah EllCello Pachthiraphan? Anak angkat ku tapi kumohon anggap dia sebagai anak kandungku" jawab Araya tanpa mengalihkan pandangannya pada bayi yang digendongnya.
"Arai na? (Apa?)" Tanya mommy yang tiba tiba ikut bergabung. Spontan Araya mendongakkan kepalanya.
"Mom. Mmm iya. Mulai hari ini. Ell adalah anak aku. Cucu mommy". Mommy menghampiri Araya dan Ell. Ia lalu menatap Ell dengan seksama.
"Anak kamu? Araya. Ini anak siapa? Dari mana kamu bisa bilang dia anak kamu?" Tanya mommy.
"Dia anak yang aku adopsi dari panti asuhan. Dia anak yatim piatu. Mom. Mommy izinin aku kan. Mommy tau kan alasan aku mengadopsi anak?" Ucap Araya. Mommy menatap mata Araya heran.
"Tapi kenapa kamu ngga obrolin dulu ke mommy?"
"Mom. Aku baru ketemu dia hari ini. Dan aku langsung jatuh cinta sama dia" Ucap Araya meyakinkan mommynya. Mommy lalu menarij nafas pelan.
"Som." Bibi pong menyentuh oundak mommy dengan lembut. "Tidak apa. Aku akan mengurusnya. Bayi itu juga cucuku. Jika dia tidak bisa bersatu dengannya maka biarkan dia mengurus anak ini" lanjut bibi Pong.
"Oke kalau begitu. Mommy mengizinkanmu mengadopsinya"
"Maaf nyonya, tuan. Makan malam sudah siap" ucap Mila. Salah seorang pelayan dimansion Araya.
"Oh iya thank you." Ucap mommy. Mila mengangguk lalu hendak melangkahkan kakinya untuk kembali kedapur.
"Ah mila."
"Ya tuan"
"Tolong suruh Hani untuk menyiapkan kamar untuk anak ini" pinta Araya.
"Baik tuan"
"Nak, apa anak ini akan tidur sendiri?. Biar dia tidur bersama bibi. Bibi khawatir jika dia terbangun tengah malam"
"Eeng.. oke baik"
"Angel. Ayo ikut saya pergi ke meja makan dulu. Kita makan malam bersama" pinta mommy sambil merangkul Angel.
"Eh. Eng.. iya bu"
"Bi. Aku sudah membelikan susu serta perlengkapan lainnya"
"Eits. Mulai hari ini. Panggil aku Ne..nek. oke mai (nggak?)" Ucap bibi Pong.
"Ooo. Oke na"
"Baik. Ayo kita makan dulu dan biarkan Ell bersama Pelayan" ucap bibi Pong.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Araya 1 [END]
Fiksi PenggemarAraya Pachthiraphan. Gadis tampan asal Thailand ini masih keturunan Indonesia. Sejak sepeninggal ayahnya, ia bersama Som, mommynya memutuskan untuk hijrah ke Indonesia. Memulai hidup baru adalah tujuan utama Mommynya bersama Araya. Ketampanan serta...