Part 25

4.1K 483 37
                                    

Sehun turun dari ranjang Kyungsoo dan membersihkan seluruh cairan cinta mereka yang menempel ditubuh mereka dengan tissue, Kyungsoo terlihat sangat kelelahan. Sehun menutup tubuh telanjang Kyungsoo dengan selimut, dan bergabung dengan Kyungsoo dibawah selimut dengan tubuh telanjang juga. Dia memeluk dari belakang tubuh Kyungsoo dengan erat.

"Kau tidak ingin berpakaian?" tanya Kyungsoo.

"Biarkan saja seperti ini." Jawab Sehun cuek.

"Dasar mesum!"

"Biarin, yang penting kekasihku suka."

"Kekasih?" tanya Kyungsoo sedikit menggoda Sehun.

"Bukankah kita kekasih?"

"Aku noona mu, dan kau adalah dongsaengku."

"Ah, aku ga mau. Noona adalah kekasihku."

"Ini pemaksaan namanya"

"Biarin" jawab Sehun sambil mengeratkan pelukannya. Dia mengecup ujung kepala Kyungsoo.

"Noona masih menyimpan boneka pinguin yang ku berikan", Sehun teringat saat pertama kali melihat boneka pinguin di kamar Kyungsoo.

"Ya, jika aku merindukanmu, aku akan memeluknya. Bergantian dengan Vivi."

"Benarkah? Sejak kapan noona merasa rindu padaku?" tanya Sehun tidak percaya. Kini dia menahan tubuhnya dengan tangannya untuk bisa melihat wajah Kyungsoo. Penasaran.

"Sejak kau hilang tanpa kabar."

"Sejak kita kembali ke Seoul?"

"Sehari setelahnya. Saat aku mendapatkan pekerjaan di perusahaanmu, dan aku tidak bisa menemukanmu."

"Mianhe... apakah noona menderita karenanya?"

"Iyah, dan hei! Ku rasa kau jangan memanggilku dengan sebutan noona lagi. Aku seperti tante-tante yang berpacaran dengan anak dibawah umur."

"Berarti kita mulai pacaran sekarang?"

"Ya iyalah..."

"Kita kekasih sekarang?"

"Terserahmu saja, albino cadel!"

"Ya! Noona tega sekali mengejekku" Sehun mempoutkan bibirnya.

"Hahaha... mianhe... cupcupcup... kekasihku lucu kalau ngambek" Kyungsoo mengelus-elus kepalanya.

"Makanya noona jangan menyebutku albino cadel."

"Kalau kau nakal, mau tidak mau aku mengejekmu. Dan berhentilah menyebutku noona."

"Tidak, aku sudah nyaman memanggil noona. Akan sangat asing jika aku menyebut Kyungsoo."

"Tapi aku terlihat tua sekali..." giliran Kyungsoo yang sekarang mempoutkan bibirnya.

"Aiiihhh... kekasihku yang sekarang malah ngambek. Baiklah, jika sedang berdua, aku akan memanggil noona dengan sebutan 'chagiya...'"

"Apa?" tanya Kyungsoo sambil tersenyum.

"Chagiya..."

"Apaapapa?"

"Chagiya...chagiya...chagiya..."

"Apapapapapapa....?"

Cup!

Sehun membungkam Kyungsoo dengan kecupannya, "noona mau diserang lagi, eoh?"

"Andwei! Aku lelah Sehun-ah!" protes Kyungsoo.

"Baiklah Chagiya... sekarang istirahatlah." Sehun kembali memeluk tubuh Kyungsoo dari belakang.

"Saranghae Sehun-ah..."

"Nado Saranghae, sayangku." Sehun mengeratkan pelukannya, "ngomong-ngomong, bagaimana dengan Kai yah?" bukannya tidur, Sehun malah membuka pembicaraan lagi.

"Kenapa dengan Kai?"

"Bukankah dia menyukai noona?"

"Ah, kau ngawur Sehun-ah... Kai itu milik Krystal. Semua yang melihat juga tau."

"Hahaha... tapi Kai berkali-kali bercerita denganku, tentang noona. Kelihatannya dia menyukai noona."

"Itu hanya menunggu waktu saja. Cepat atau lambat mereka akan bersama, mungkin Kai hanya mengagumiku saja."

"Hahaha..."

"Kenapa kau tertawa, Sehun-ah..."

"Mereka lucu, pasangan Kaistal itu. Aku, Kai dan Krystal bersahabat dari kecil. Krystal adalah cinta pertama Kai. Pertama kali Kai jatuh cinta pada Krystal, tapi Krystal malah mengabaikan Kai. Krystal malah berpacaran dengan pria lain...

"...namun beberapa tahun belakangan ini, justru terjadi sebaliknya. Krystal yang mulai menyukai Kai, tapi Kai tidak menyadarinya. Kai malah lebih sering main ke klub dan berganti-ganti wanita."

"Benar dugaanku, mereka sebenarnya saling menyukai." Ujar Kyungsoo setelah mendengar penjelasan Sehun.

"Iyah, benar kata noona. Mereka hanya tinggal menunggu waktu saja. Walaupun sebenarnya, aku sempat curiga jika noona menyukainya."

"Ah, kau cemburu?"

"Tidak"

"Kau cemburu, Sehun-ah. Mengakulah..."

"Tidaktidaktidak..." jawab Sehun.

"Hahahaha... kau cemburu, Sehun-ah... tapi aku tetap mencintaimu."

Sehun hanya diam dan mengeratkan pelukannya.

"Hmmm... Sehun-ah, besok valentine." Kyungsoo membuka kembali bahan obrolan.

"Trus?"

"Besok Chanyeol dan Baekhyun akan menikah"

"Trus? Apakah noona akan menangis lagi?"

"Tidak. Aku sudah move-on Sehun-ah... ada kau disini."

"Trus, kenapa?"

"Apakah kau mau datang ke pernikahan mereka? Bersamaku?"

"Apakah noona akan baik-baik saja?"

"Tentu saja aku baik-baik saja. Ada kau disini, Sehun-ah. Dan Baekhyun yang langsung mengantarkan undangannya padaku."

"Noona bertemu Baekhyun?"

"Ya. Dan dia menceritakan kalau kau menghajar Chanyeol."

"Hehehe... Mianhe noona, aku sedikit terbawa emosi saat itu."

"Tidak apa-apa. Jadi, apakah kau mau pergi menghadiri pernikahan Chanyeol bersamaku?"

"Tentu saja. Kita akan pergi besok."

"Gumawo Sehun-ah..." Kyungsoo mencium bibir Sehun sebagai permintaan maafnya.

"Ya! Noona jangan terlalu agresif. Noona akan membangunkan bagian selatan tubuhku."

"Hahahaha..." bukannya berhenti, Kyungsoo malah semakin menggerak-gerakkan tubuhnya membuat milik Sehun semakin bangun.

"Ahhhh... noona harus bertanggungjawab."

"Andwei!" Kyungsoo mencoba protes tapi masih terus menggoda Sehun.

Sehun membuka selimut yang menutupi tubuh mereka, dan kembali menindih tubuh Kyungsoo.

"Ampun Sehun-ah..." mohon Kyungsoo, tetapi tidak dengan sepenuh hati.

Sehun mengabaikan Kyungsoo dan mulai mencumbu Kyungsoo kembali. Mereka pun kembali melanjutkan malam panas mereka.

.
.
.
TBC
.
.
.

 ɴᴏᴏɴᴀ (gs) - [𝘛𝘢𝘮𝘢𝘵]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang