30 Years Later...

2.6K 395 25
                                    

Kyungsoo duduk didepan meja kerja Sehun, menunggu suaminya pulang dari kantor. Dia memiliki kesibukan sekarang, menuliskan kehidupannya menjadi sebuah cerita. Kyungsoo memiliki hobby menulis. Dulu dia menjadi kontributor tetap di majalah yang Kris kelola.

Ah, Kris apa kabar yah? Kabar terakhir, dia bermain basket di Pertandingan Spesial Selebriti NBA bersama Justin Bieber. Dia semakin tampan.

Kyungsoo sedikit tersenyum ketika membaca apa yang ditulisnya. Umurnya sudah 65 tahun, tapi sudah banyak yang dilewatinya. Suka dan duka bersama suaminya.

"Menulis lagi, eoh?" Sehun sudah berdiri disamping Kyungsoo dan melihat sekilas apa yang istrinya tulis.

"Jangan mengintip! Aku malu kalau kau membacanya." Secara refleks Kyungsoo menutup laptopnya.

"Kenapa malu? Kau selalu tidak pernah menujukkan tulisanmu padaku. Aku selalu membeli majalah yang Kris punya untuk bisa membaca tulisanmu." Sehun mengecup kepala Kyungsoo yang sudah ditumbuhi banyak uban.

"Aku hanya malu saja." Kyungsoo tersipu.

"Memangnya, apa yang kau tulis yoebo?"

"Tentang perjalanan kita dari awal sampai sekarang." Kyungsoo berdiri dan membukakan dasi yang Sehun kenakan. Walaupun umurnya sudah memasuki kepala 6, tapi Sehun masih memiliki tubuh yang bagus, walaupun terdapat beberapa kerutan di wajahnya.

"Kita? Kisah cinta kita? Apakah kau berniat mempublikasikannya?"

"Tidak. Aku hanya mendokumentasikan. Barangkali nanti aku pikun, aku akan membacanya ulang dan akan mengingat kalau aku pernah sangat bahagia."

"Ku harap ketika kepikunan mulai menghampiri kita, kita tidak saling melupakan."

"Aku pun ingin seperti itu Sehun-ah... Anak-anak tidak jadi datang, eoh? Aku merindukan cucu-cucuku."

"Sebentar lagi. Mereka akan menginap disini."

"Aku tidak menyangka bisa menjadi nyonya Oh sudah sejauh ini..."

"Dan akupun tak menyangka, bisa menghabiskan masa tuaku bersamamu." Sehun mengelus pipi istrinya lembut.

"Kalau begitu, segeralah pensiun. Biarkan Hyan Gie dan Junior yang mengurus perusahaan."

"Aku takut, kalau selalu bersamamu, aku akan memakanmu, baby. Kau masih terlihat menggairahkan walau berusia 60an."

"Dasar mesum! Kau sudah memiliki cucu, Oh!"

"Whae? Apa yang salah? Aku merasa muda lagi. Saat pulang kerja hanya menemui noona seorang. Tidak ada anak-anak."

"Noona? Aku sudah lama sekali tidak mendengar panggilan itu."

"Suatu saat, aku ingin mengulang masa-masa kita muda dulu. Masa-masa ketika noona mengisi hari-hariku yang sepi." Sehun memandang wajah Kyungsoo dengan tatapan kagum.

******

Kyungsoo menjalani aktivitas sorenya, berlari santai di taman kota. Walaupun sudah tua, Kyungsoo ingin tetap bugar. Kyungsoo selalu menjaga kesehatan lewat makanan dan olahraga.

Kyungsoo dan Sehun sudah memiliki cucu dari ketika anaknya. Dari Oh Hyun Gie, Kyungsoo dan Sehun memiliki 2 cucu, laki-laki dan perempuan. Paling besar berusia 5 tahun. Dari Oh Sehun Junior, mereka mendapatkan 3 cucu, dua laki-laki dan satu perempuan. Junior ingin seperti appa dan oemmanya, memiliki banyak anak. Dari Tiffany sendiri, Kyungsoo dan Sehun mendapat 2 cucu, dua-duanya laki-laki.

Oh Hyun Gie menikah dengan seorang sekretaris pribadinya. Sebenarnya dari awal Sehun dan Kyungsoo curiga, alasan Hyun Gie mengangkat orang biasa menjadi sekretaris pribadinya. Benar saja, Hyun Gie menaruh rasa dan tidak lama kemudian menikah.

Oh Sehun Junior menikah dengan dokter. Junior menjadi dewasa setelah menikah. Dia tidak lagi mengganggu urusan orang lain. Junior menjadi ayah yang bertanggungjawab. Ya, Junior menikah dengan kekasihnya setelah anak pertamanya berada di dalam kandungan.

Tiffany menikah dengan Park Yoo Jun, anaknya Chanyol. Sehun adalah orang yang mati-matian menentang hubungan ini. Dia takut Yoo Jun brengsek seperti Chanyeol. Tapi Yoo Jun membuktikan kalau dia sangat mencintai Tiffany. Di maki berkali-kali pun, Yoo Jun tetap berkunjung ke rumah keluarga Oh. Yoo Jun benar-benar menjaga Tiffany, hingga akhirnya Sehun luluh dan memberikan restu bagi keduanya.

Selepas berlari sore, Kyungsoo berencana ke supermarket. Dia akan berbelanja, anak dan cucunya akan berkunjung ke rumah. Suatu kebiasaan yang setiap bulan mereka lakukan, mengunjungi ayah dan ibu mereka.

Kyungsoo berbelanja bahan masakan dan berencana akan memasak makanan kesukaan anak-anaknya. Sudah sebesar ini pun, anak-anaknya masih sangat menyukai masakan Kyungsoo.

Kyungsoo bersenandung ringan sambil memeriksa bahan-bahan makanan yang akan dibelinya. Kyungsoo tersenyum cerah saat membayar belanjaannya. Dibayangannya, dia melihat senyum anak dan cucunya yang makan dengan lahap masakannya.

Berjalan Kyungsoo keluar supermarket. Kyungsoo memang tidak di antarkan supir. Dia berjalan kaki, supaya sehat. Lagian, jarak antara taman dan supermarket tidak begitu jauh dengan rumah mereka.

Sampai di ujung jalan, Kyungsoo menghentikan langkahnya. Jalanan ini terasa asing, padahal dia cukup sering melewatinya. Kyungsoo mengitari area ini mencoba mengingatnya. Tapi Kyungsoo benar-benar lupa jalan pulang.

 ɴᴏᴏɴᴀ (gs) - [𝘛𝘢𝘮𝘢𝘵]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang