Part 16

3.7K 528 23
                                    

Kyungsoo bangun keesokan harinya dengan kepala yang berat dan badan yang pegal-pegal. Dia minum banyak dan kehilangan kesadaran semalam. Dilihatnya wajah Sehun menghadapnya dengan mata yang masih terlelap.

Dia lumayan keren juga, walaupun kelihatan masih sangat polos. Batin Kyungsoo masih terus menatap Sehun.

Merasa ditatap, Sehun terbangun dari tidurnya.

“Noona sudah bangun?” tanya Sehun, mata mereka saat ini bertatap-tatapan.

“Eh.. emm.. baru saja Sehun-ah” jawab Kyungsoo dengan gelagapan karena tertangkap basah sedang memandang Sehun.

Kyungsoo hendak bangun dari tidurnya, dan kemudian merasa ada yang aneh dengan tubuhnya.

“Apa yang terjadi tadi malam?” tanya Kyungsoo sambil mengecek kondisi tubuhnya yang ternyata telanjang dan hanya ditutupi selimut saja.

“Noona sangat mabuk tadi malam” jawab Sehun tidak berani memandang Kyungsoo.

“Lalu?” tanya Kyungsoo lagi menyelidik curiga.

“Lalu, kita…” Sehun tidak berani meneruskan penjelasannya.

“Kita?!! Apakah kau mencoba mencari kesempatan, Oh Sehun?!!” Kyungsoo meninggikan suaranya.

“Tidak. Maafkan aku noona. Maksudku semalam kita...” Sehun bingung menjelaskan mulai dari mana.

“Aku kecewa terhadapmu, Oh Sehun!” Kyungsoo berdiri dan melilit selimut ke tubuhnya dengan asal. Dia berusaha mengenakan pakaiannya dengan secepat dia bisa dan keluar rumah meninggalkan Sehun yang masih kebingungan.

Sehun berlari keluar rumah mengejar Kyungsoo setelah berfikir banyak. Tadi malam bukan sepenuhnya kesalahan Sehun. Dia tidak memanfaatkan Kyungsoo, tidak sama sekali! Walaupun dia menikmatinya, well… Sehun tidak bisa mengingkari jika dia menikmati saat bercinta dengan Kyungsoo. Tapi, dia akan mengaku salah dihadapan Kyungsoo. Dia akan menerima segala konsekuensi apapun yang akan diberikan Kyungsoo. Sehun akan bertanggungjawab.

Sehun mencari disegala penjuru area rumahnya. Diujung jalan, mini market, café pinggir jalan, tapi Sehun tetap tidak menemukan Kyungsoo. Sehun mencari lebih jauh lagi, menuju sungai Han. Sempat terbersit jika Kyungsoo akan melakukan tindakan bodoh disana, tetapi hasilnya nihil. Sehun berfikir jika Kyungsoo akan kembali kerumahnya, tapi sampai detik ini Sehun sama sekali tidak mengetahui dimana rumah Kyungsoo. Jalan satu-satunya adalah, menuju kantor Kyungsoo. Barangkali Kyungsoo sedang berada di kantor, atau dia bisa menanyakan alamat Kyungsoo ke salah satu rekan kantornya.

Sehun menuju halte bis untuk segera ke kantor Kyungsoo. Sosok yang dicarinya ternyata berada disitu, dengan segelas kopi yang sudah dingin. Menunduk dan seperti memiliki banyak beban.

“Mianhe…” tegur Sehun dan kemudian duduk disebelah Kyungsoo.

Huffft… Kyungsoo hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar.

“Tadi malam aku tidak bisa mengontrol diriku. Seharusnya dengan tubuhku yang lebih besar, aku bisa mencegah perbuatan yang lebih jauh.” Sehun mencoba menjelaskan.

“Aku yang meminta maaf” jawab Kyungsoo pelan.

“Tidak, noona tidak perlu minta maaf. Aku yang bodoh, aku menikmatinya, aku menginginkannya”

“Ya! Kau pikir aku bodoh, eoh?! Aku mengingat sebagian…”

“… Aku mengingat ketika aku menciummu dan melepaskan dengan paksa pakaianmu…” jelas Kyungsoo dengan pelan. Merasa malu setelah mengetahui yang sebenarnya.

Hening kemudian diantara Sehun dan Kyungsoo. Sehun yang tidak tau harus berkata apa lagi, sementara Kyungsoo yang merasa malu dengan tindakannya tadi malam.

 ɴᴏᴏɴᴀ (gs) - [𝘛𝘢𝘮𝘢𝘵]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang