Part 34

3.8K 479 62
                                    

"Sayang, kau sukanya sofa kita warna apa?"

"Sayang, seprei ini sepertinya cocok dengan warna gorden kita."

"Sayang, kita harus punya home theater. Jadi kita bisa nonton drama dan main game sepuasnya."

"Sayang, meja baca ini bagus. Kau juga bisa melanjutkan novelmu nantinya disini."

"Sayang, aegi jenis kelaminnya apa yah? Kamarnya kita warnai apa?"

Sehun terlihat antusias dan heboh saat akan menata rumah mereka. Perlahan-lahan mereka mulai mengisi rumah mereka, tentu saja Sehun tidak akan membiarkan Kyungsoo banyak bergerak. Dia hanya bertanya, sementara Kyungsoo akan dibiarkannya duduk memberikan perintah.

"Pokoknya kamu ga boleh ngapa-ngapain. Cukup jaga aegi saja." Ujar Sehun protektif menjaga istri dan calon anaknya. Bahkan Kyungsoo tidak bekerja lagi, hanya dirumah saat ini.

......

Selama masa kehamilan, Kyungsoo tidak terlalu banyak permintaan. Dia tidak minta macam-macam, sehingga tidak terlalu merepotkan Sehun. Tapi Kyungsoo hanya terobsesi pada Oh Sehun. Segala sesuatunya hanya Oh Sehun.

Sehun akan pulang ke rumah pada siang hari agar bisa makan siang bersama istrinya. Sore harinya pun dia akan pulang secepat dia bisa. Jika telat? Kyungsoo akan menangis hingga terisak-isak.

Pernah Sehun tidak pulang untuk makan siang karena ada rapat dengan klien. Tapi Kyungsoo malah menangis sepanjang hari. Sehun tau karena wajah Kyungsoo yang bengkak dan adanya jejak air mata diwajah mulusnya.

Perut Kyungsoo mulai terlihat membesar. Ini sudah memasuki bulan ke-6 kehamilannya. Kyungsoo sudah mulai minta yang aneh-aneh. Disini Sehun mulai kerepotan meladeni permintaan istrinya. Tidak sulit untuk dipenuhi, tapi Sehun sangat sulit untuk menahannya.

Kyungsoo masih terobesesi sama Sehun. Kali ini lebih ekstrim! Kyungsoo terobsesi pada anggota tubuh Sehun. Setiap sebelum tidur, Kyungsoo akan menyentuh/memainkan salah satu bagian tubuh Sehun, mana aja yang kebetulan dia ingin dan suka, hingga dia tertidur.

Pernah Kyungsoo mengemut jari-jari tangan Sehun, malam berikutnya mengelus-elus hidung Sehun, dan juga mengemut-emut jari kaki Sehun yang ditolak mentah-mentah oleh Sehun. Kyungsoo malah menangis kalau Sehun menolak.

Sehun bisa tahan kalau jari-jarinya diemut, tapi siapa yang bisa tahan saat Kyungsoo mengemut telinga Sehun? Atau menjilat-jilat leher Sehun? Banyak titik syaraf Sehun di area itu!

Sehun tidak bisa tahan dan harus bermain solo di kamar mandi saat Kyungsoo sudah terlelap tidur.

Kyungsoo juga pernah menjilat-jilat nipple Sehun. Hanya menjilat sampai kemudian dia tertidur. Tapi itu mampu membuat pergulatan batin buat Sehun. Antara ingin menyerang atau menahannya.

Seperti saat ini, Kyungsoo sedang asyik bermain diatas perut Sehun. Memainkan pusar dan bulu-bulu halus disekitarnya. Sehun merasakan hangat nafas Kyungsoo diperutnya, karena kepala Kyungsoo berada diatas perut Sehun. Mengikuti deru nafas Sehun yang sudah tidak beraturan.

"Aaaaahhhhh..." Sehun tiba-tiba mendesah saat lidah Kyungsoo memasuki ceruk pusarnya.

"Mwo? Kau kenapa sayang?" Kyungsoo bangkit dari aktivitasnya dan menatap Sehun dengan tatapan polosnya.

"Jangan teruskan. Aku ga kuat lagi." Jawab Sehun dengan memohon.

"Tapi aku pengen puser..." ujar Kyungsoo dengan manja.

"Jangan sekarang. Berbahaya."

"Kenapa berbahaya?"

"Itu... anu..." Sehun terlihat salah tingkah, "Sehun junior sedang bangun" lanjutnya lagi.

 ɴᴏᴏɴᴀ (gs) - [𝘛𝘢𝘮𝘢𝘵]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang