Part 32

3.4K 510 43
                                    

Terimakasih atas dukungan lewat Vote & Commentnya...

Maaf aku tidak membalasnya...
Tapi aku membacanya dan tertawa.
😁😀😂

Kalian sudah menghargai aku dengan Vote & Comment.
Aku akan balik menghargai kalian dengan fast update.

Enjoy!
😊😉
.
.
.
.
__________

Siang ini tuan dan nyonya Do bersama dengan Sehun memasuki rumah. Tuan Do memang ingin makan siang dirumah, mumpung kedua anaknya sedang ada dirumah. Pagi tadi dia mengajak Sehun untuk mengunjungi perkebunannya dan pusat penelitiannya. Alasannya bukan karena ingin bekerjasama dengan perusahaan keluarga Sehun, tuan Do hanya ingin lebih mengenal Sehun saja.

“Apakah uncle Sehun akan kembali ke Seoul hali ini?” tanya Lily manja dan membentangkan kedua tangannya minta di gendong. Lily memang terlihat sangat manja jika sudah melihat Sehun.

“Lily maunya bagaimana?” tanya Sehun sambil menggendong Lily.

“Uncle Sehun disini aja. Lily masih mau bernyanyi dan bermain bersama uncle…”

“Uncle Sehun sepertinya harus disini dulu, tadi appa lihat berita kalau ada longsor. Mungkin karena pengaruh es mencair.” Ujar tuan Do sambil berjalan menuju meja makan.

Keluarga Do dan Sehun menikmati makan siang mereka bersama. Tidak banyak perbincangan yang berarti, hanya Lay yang mengingatkan anaknya untuk makan sayur dan nyonya Do yang mengingatkan Kyungsoo untuk makan banyak.

Tuan dan nyonya Do akan kembali ke perkebunan, sementara Sehun tinggal. Tuan Do meminta putranya, Suho, untuk menemani Sehun membeli pakaian untuknya. Tuan Do kasihan melihat Sehun yang mengenakan pakaian yang kekecilan.

Setelah pulang berbelanja, Sehun bermain dengan Lily di gazebo halaman belakang keluarga Do. Saat ini mereka sedang main rumah-rumahan. Kyungsoo mengintip dari jendela kamarnya yang terletak di lantai 2 dan berhadapan langsung dengan gazebo. Lily terlihat nyaman sekali saat bersama Sehun.

……

Ini sudah hari ketiga Sehun tinggal dirumah Kyungsoo. Selalu saja ada alasan yang tuan Do berikan, mulai dari menemani bermain catur sampai meminta Sehun menjadi pengiring musik di ibadah Gereja mereka. Kyungsoo curiga kalau appanya memang merencanakan ini semua.

“Appa… Sehun harus bekerja. Dia banyak menelantarkan pekerjaanya, kenapa appa menahannya disini?” rengek Kyungsoo saat berada di kamar oemma dan appanya.

“Siapa yang menahan?”

“Appa selalu membuat alasan agar Sehun tidak jadi kembali ke Seoul…”

“Itu hanya perasaanmu, Kyungsoo. Dan berhentilah merengek seperti anak kecil, kau akan menjadi seorang ibu. Malu sama Lily…”

“Kyungie tidak akan menikah dengan Sehun asal appa tau. Mau dia tinggal disini selamanya disinipun, Kyungie tidak akan mau menikah. Kyungie akan merawat aegi sendiri.”

“Itu urusanmu, bukan urusan appa.” Ujar tuan Do sambil mengusir anaknya keluar dari kamarnya.

Nyonya Do hanya tersenyum melihat tingkah suaminya dan anaknya. Dia tau benar bagaimana keras kepalanya Kyungsoo. Tapi dia juga melihat rencana terselubung dari suaminya. Tuan Do memang tidak banyak berkata-kata, dia hanya bekerja, kerja, kerja. Dia seorang profesor yang jenius, jangan lupa.

……

Keesokan paginya keluarga Do dihebohkan oleh Lay yang terlihat uring-uringan didalam rumah. Lily tiba-tiba saja demam, mungkin karena kelelahan tadi malam. Padahal siang ini jadwal mereka kembali ke China.

 ɴᴏᴏɴᴀ (gs) - [𝘛𝘢𝘮𝘢𝘵]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang