Part 17

21 4 0
                                    

Hari yang menegangkan itu pun tiba
Saat lo ingin gue bertemu seseorang....
Dan gue belum bener-bener siap.
Tapi gue nggak akan mundur,
Karena gue mencintai lo.

~VelvishaLopeHardy~

"Visha, lo hari ini pulang dari kampus langsung rumah, ye biar mami dandanin dulu sebelom kerumah nak Hardy. Biar bertemu Mr Joo, nggak malu-maluin!" pesan mami gue yang bawel ini.
Gue ngangguk aja dengan tak semangat.

Gue nggak bisa bayangin, baru nyampe depan rumah jantung gue berhenti berdetak kala melihat papi yayang gue.
Gue takut banget! Saking takutnya nih, rasa nasi aja hambar.....

" Omg helloooo, Visha, nasi lo lalat udah hinggep tuh, kok ngelamun aja...lo nggak apa-apa kan?" tanya siNana dengan nada suara yang sumbang ditelinga gue,

"Nggak..." jawab gue cuek. Nasi goreng telur depan gue, belum gue makan sesendokpun. Pikiran gue masih membayangkan gimana bertemu nanti sore dengan bokapnya kak Dit. Seperti apa orangnya, bagaimana kalo bokap kak Ady ngga suka ama gue, inilah yang membuat gue pusing.

"Lo kenapa sih, Sha....dari tadi kita perhatiin lo seperti banyak masalah gitu??" tanya Gisha pada gue. Dia menatap mata gue dengan serius,

Apa sudah saatnya gue bercerita ke mereka bertiga ini ya, kalo gue.....udah berpacaran dengan kak Hardy. Tapi, gimana reaksi mereka setelah mendengar semua curhat gue, pasti mereka nggak percaya gue! Pasti mereka mengolok-olok gue, ah....nggak perlu diceritain aja daripada malah dipermalukan. Kak Ady juga nggak ingin hubungan gue en dirinya jadi heboh dan jadi bahan obrolan hangat di kampus. Demi kak Ady aja gue mau boong!

"Nggg....nggak kok, gue lagi pms, makanya nggak ada selera buat habisin nasi ini, siapa yang mo nambah, iniasih bersih kok. Gue blom makan!" kata gue menawarkan nasi goreng gue pada ketiga teman gue.

"Buat gue aja, Sha....." tegur seorang cowok imut. Gue en temen-temen gue memandang wajahnya, eh....ternyata si Gio, cowok imut en cute ini, dia pengen nasi gue!?

"Lah,....badan lo kecil-kecil gitu, tapi napsu makan lo tinggi juga ye,....kalo napsu yang laen apa sama tinggi juga?" tegur si Nana dengan nada genit. Dia mulai mengedipkan sebelah mata pada Gio. Idih ganjen nih anak, kelu hati gue...

"Yo, jangan denger cewe gila ini ye, nih ambil aja gue blom sentuh jadi nasinya masih bersih kok!" kata gue pada Gio. Si Nana malah berdiri dia langsung menarik tangan Gio, dia nempel-nempel pada Gio, bikin heboh seisi kantin!

Semua natap Nana dengan kesal en cemburu, karena Gio diidolakan oleh banyak cewek di fekon ini.

"Ngapain sih tuh cewek, ih sikapnya keterlaluan deh!" bisik seorang cewek yang gue pikir adik tingkat gue. Kira-kira begitu....

"Idih ganjen!" bentak seorang cewek senior jurusan manajemen pemasaran. Gue terkejut mendengar bentakkannya pada Nana.

"Na,...ngapain sih lo. Duduklah nggak usah pamer gitu!" tegur Farah kalem. Hanya dia satu-satunya disitu yang bersikap kalem en nggak suka ribut.

"Maaf, lo siapa ya??" tanya Gio pada Nana.
Mendengar pertanyaan itu gue, Gisha en Farah senyum-senyum, Rasain lo....!!

"Ini gue....mosok lo udah lupa sih pada gue, kita kan baru aja ngomong kemaren....!" kata Nana agak salah tingkah, mungkin ia mulai sadar diri sedikit.

"Kemaren.....ngg, gue nggak kenal lo, sori deh!" kata Gio tegas, dia seperti merasa risih juga dengan sikap Nana yang centil.

"Nggak, pa-pa...." kata Nana lalu duduk kembali dengan muka cemberut. Mungkin ia menjadi malu karena sikap Gio yang tidak kenal dirinya,

LOVE OR MONEY volume 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang