Part 23

23 4 0
                                    

Jika kita tetap terus berharap pada TUHAN,
Pasti DIA akan menolong dan menjawab, semua ada jalan keluar...Pasti!
Asalkan kita mau dan percayakan pada DIA hidup kita.
Asalkan kita tetap terus berharap sampai DIA menyembuhkan secara total...

~VelvishalopeHardy~

Tok...Tok...

"Masuk!" kata dokter dari dalam ruangan.
Dokter tersenyum melihat Rico yang datang menemuinya,

"Silahkan duduk, Rico..." kata dokter muda itu dia mempersilahkan Rico duduk dikursi.
"Terima kasih, pak Yudda." kata Rico.

"Baiklah...mari kita lihat hasil rontgen kepala Velvisha..." kata pak Yudda seraya menunjukkan foto-foto di layar OHP nya. Dan semua foto itu sama, hanya ada bagian kepala yang tergores seperti tersayat di otak belakang tengkorak....

"Dari hasil rontgen menunjukkan ini titik merah yang memanjang kegaris ebulus di otak kiri belakang....kemungkinan mengalami retak ringan. Tapi saya dan ibu Christy ahli bedah, sudah mengeluarkan darah yang masuk melalui jaringan rusak...ini,...coba kamu perhatiin!" kata pak Yudda menerangkan,

"Iya, pak...masih kurang ngerti, jadi apa namanya itu pak...mengapa adik saya belom juga siuman, padahal hanya retak ringan?" tanya Rico dengan jantung berdebar, dia sekarang agak ketakutan,

"Rico, tenang aja ya...Velvisha pasti sembuh. Hanya saja....dia akan kehilangan sebagian memorinya. Otak sebelah kirinya terbentur keras. Dia hanya bisa mengingat memori bersama keluarganya. Jaringan halus pada ebulus pecah, kemungkinan dia sadar sekitar dua atau tiga minggu lamanya. Ini gejala Amnesia...apa Rico udah pelajari di perkuliahan, mengenai orang Amnesia?" tanya pak Yudda menatap Rico serius.

"Apah....adik gue Amnesia, dokter?!!" kata Rico panik.
Dia berpikir sejenak, dia masih ingat materi yang dijelaskan oleh Profesor Knington tentang pecahnya jaringan-jaringan halus pada otak palsy celebrum kiri, bisa mengakibatkan seseorang kehilangan memori sebagian secara permanen atau sementara. Tapi gimana kalo Visha kehilangan memorinya bersama Hardy! Apakah dia masih bisa mengingat Hardy lagi?

"Rico...." panggil maminya yang udah ada disampingnya,

"Eh, ya mih....?" tanya Rico,
"Mamih mo pulang dulu Rico, mamih agak pusing. Mungkin karena terlalu banyak menangis." kata mami Rico, dia memegang kepalanya,

"Baiklah, mih....pak Yudda kami permisi dulu. Sebentar sore saya balik lagi kemari. Kalo ada perkembangan pada diri Visha, tolong telpon saya. Ini no hape saya..." kata Rico seraya memberikan nomer hapenya pada pak Yudda.

"Baiklah, bu Aedel dan Rico nggak perlu terlalu cemas ya, anak ibu pasti pulih kembali. Kita berdoa saja..." kata dokter ganteng itu, pada mami Rico sambil menepuk bahu Rico.

"Makasih pak,...permisi!" kata Rico pamit pulang dengan maminya.

Diperjalanan pulang dalam taksi....

"Apa lo belom menghubungi nak Hardy, Ko...?" tanya bu Adel tiba-tiba,

"Sudah, mih...tapi hapenya tidak aktif. Kemaren dia bilang pada Koko, dia mo ke seoul ngambil magister disana. Juga sekalian wisuda disana..." kata Rico.

"Dia nggak beritahu pada Visha,...apa karena dia pergi trus Visha mencoba bunuh diri ya?" tanya mami mendadak. Gue langsung menjitak kepala mamih!
PLETAK!
"Wadoh kepala mamih, apaan sih lo,  jadi anak kebangetan ya kalo becanda, maen getok kepala orang aja, durhaka lo!" teriak bu Adel kesal. Dia mengelus kepalanya yang kena getokan.

"Mamih sih mikir yang aneh-aneh begitu! Nggak mungkin ah, Visha itu nggak bodoh mih!" omel Rico pada mamihnya.

Taksi itu membawa mereka berdua sampai disebuah rumah, berhenti disebuah mobil sedan hitam yang mewah. Mereka nggak mengira kedatangan tamu,

LOVE OR MONEY volume 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang