Part 24

23 4 0
                                    

Cinta tak bisa lepas darimu
Rasa sayang itu akan selalu mengikat dirimu,
Begitu pun juga hatiku selalu melekat padamu.
Sekalipun semua ingatanku ini lenyap,
Namun aku tetap mengingat kecupanmu...

~VelvishaLoveHardy~

Tiga minggu kemudian...

"Hai....Velvisha sayang...sudah baikkan, ya ini bunga buat kamu!" seru seorang cewek centil dan heboh, dia menaruh bunga disebuah vas bunga diatas meja kecil disamping tempat gue berbaring.

"Gimana keadaan lo, udah baikkan kan,...sebentar lagi lo sudah diperbolehkan pulang kerumah. Maapkan gue ya, karena baru mengunjungi lo dirumah sakit. Gue baru denger dari Koko kakak lo, kalo lo kecelakaan!" kata seorang cewek, dia lebih tenang dari yang tadi. Suaranya seperti merasa bersalah pada gue,

Gue menatap mereka satu persatu dengan wajah bingung,....mereka siapa???
Apakah mereka sahabat-sahabat gue??? Kok gue nggak ingat apapun!

"Makasih, tapi...gue boleh tanya satu hal pada lo semua...?" tanya gue dengan perasaan tak enak.

"Yaaa...apa yang mau lo tanyain ke kita,...kalo soal tugas kuliah lo gak perlu kawatirin. Kita siap bantu kok!" seru cewek yang lebih pendiam, dia datang mendekati gue, dan duduk disamping gue.

Gue masih ragu-ragu mo tanyain siapa mereka ini,
"Emm...lo semua ini,....temen -temen gue?" tanya gue pada mereka dengan enggan.

Seketika semuanya terdiam. Tapi mata mereka membulat, mungkin mereka kaget dengan kalimat gue, apa ada yang salah ya...

"WHAT,...oh my! Apa yang terjadi, Visha, lo nggak kenal kita?" tanya Nana heboh. Dia meraba dahi gue,

"Nng...nggak panas, normal, kok seperti gue!" kata Nana dia meraba dahinya juga,

"Yeee....kalo lo nggak normal, Na. Lo kan hobinya gosip. Kepohin orang-orang. Itu tandanya nggak normal!" seru Gisha pada Nana. Mendengar itu, Nana tersinggung, cewek ini melotot pengen protes, tapi nggak jadi karena semua memandang kearah pintu.

Pintu dibuka tiba-tiba....seorang pemuda berpakaian dokter masuk, pemuda ini berwajah tampan langsung saja si Nana deketin,

"Halo, pak dokter ganteng,.....kenalin gue Nana Siyana temen Velvisha." kata Nana sok akrab dengan nada genit dia mengulur tangan kepada dokter itu,

"Oh,...saya dokter Yudha yang menangani Visha." kata dokter Yudda menjabat tangan Nana.

"Eh, Na...apaan sih Lo. Ini dirumah sakit, jaga sikap Lo. Malu-maluin tauk nggak!" bisik Gisha pada Nana. Gisha menarik tangan Nana,

"Maaf pak Yudda, temen saya ini otaknya rada gila, disini ada dokter yang nangani orang gila gak?" tanya Gisha terkekeh,

"Ah....kamu ada-ada aja. Disini lengkap kok. Ada dokter khusus untuk orang sakit jiwa!" kata Yudda menatap Nana dengan pandangan serius,

"Idiiih siapa yang gila, lo kale yang gila!" seru Nana protes dirinya dibilang gila oleh Gisha.
Farah yang sedari tadi memandangi gue yang diam saja merasa heran dengan sikap gue,

"Kok Lo gak kenal kita, gue Farah temen lo, dan mereka itu Nana si mulut kowek yang lo panggil dengan sebutan "bebek kowek", dan itu Gisha yang biasanya nemenin lo kalo ke toilet." ujar Farah menjelaskan ke gue.

Gue mengernyit memandangi satu persatu temen-temen gue, tetap aja gue nggak bisa ingat apapun. Otak gue ini serasa buntu! Yang gue ingat gue punya kakak laki-laki yang nggak laku dan mami gue yang bawel, trus...ada kak Heralvi yang udah kerja di London. Sayang sekali dia nggak bisa datang di indonesia....selebihnya kosong.....

LOVE OR MONEY volume 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang