Saat ini,Diana sedang kebingungan untuk memilih baju. Kata wanita hamil itu,style pakaian nya harus rapi dan terkesan anggun.
Satrio yang menunggu sejak 1 jam yang lalu hanya berdecak kesal karena Diana sangat lama.
" Lama banget sih,Na. Ya Allah " ucap Satrio pasrah saat melihat Diana masih mengenakan mantel mandi nya.
" Oh jadi kamu gitu gak mau nungguin aku? Yaudah! Pergi aja sendiri!" ucap Diana mengomel. Wanita hamil itu cemberut lalu membuang muka ke arah lain.
Satrio lelah,setiap hari harus menjaga setiap perkataan yang keluar dari mulut nya. Satrio tidak ingin menyakiti hati Diana dan membuat wanita hamil itu menangis.
Benar saja dugaan Satrio,wanita itu menangis seraya menutupi wajahnya dengan bantal. Satrio merasa seperti seorang suami yang sedang susah payah menjaga perasaan istrinya yang sedang hamil.
" Ssstt...jangan nangis. Maafin aku ya,Na. Jangan lama lama siap siap nya,nanti telat gimana?" ucap Satrio lembut seraya mengelus rambut Diana.
" Satrio jahat "
" Iya aku jahat "
" Ada syaratnya kalo mau di maafin " ucap Diana.
" Apa?"
" Cium terus elus perut aku " pinta Diana manja seraya merengek. Satrio berusaha menormalkan detak jantungnya. Dia tidak boleh membawa perasaan nya karena itu hanyalah efek kehamilan Diana. Mustahil jika Diana mencintainya.
Akhirnya Satrio mencium perut Diana,mengelus nya lembut seraya mengucap kata kata sayang.
" Mau peluk " rengek Diana lagi. Satrio memeluknya.
" Ayo! Nanti telat. Kamu ah lama banget sih " omel Diana tiba tiba. Wanita hamil itu memakai pakaian yang sesuai dengan nya lalu mereka berdua pergi menuju kantor Satrio.
Satrio hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah Diana yang sedang hamil itu. Sangat menggemaskan. Walau sering menjengkelkan.
Pernah,Diana mengidam banyak coklat dan permen kapas. Masing masing jumlahnya 10 coklat dan permen kapas. Satrio sudah berusaha melarang wanita keras kepala itu.
Tapi tetap saja,omongan nya di abaikan. Satrio khawatir coklat dan permen tersebut tidak baik untuk calon bayi Diana.
" Udah sampe,yuk turun " ucap Satrio lalu membukakan pintu mobil Diana.
Mereka berdua jalan beriringan ke dalam kantor. Berniat menemui Gloria,meminta izin untuk Diana yang sementara tidak bekerja dulu karena hamil.
Tok tok!
" Masuk " ucap Gloria menyuruh Diana dan Satrio memasuki ruangan nya.
" Eh kalian berdua,ada apa?" tanya Gloria seraya mengulas senyum.
" Saya minta izin untuk Diana. Hanya untuk sementara,apa boleh Diana diberi izin tidak bekerja karena sedang hamil?" ucap Satrio to the point. Mata Gloria membulat. Tidak percaya apa yang di lihat nya adalah nyata.
Berdua? Hamil? Mereka menikah secara tertutup? ujar Gloria kecewa dalam hati.
Saat pertama kali Gloria sudah menyukai Satrio. Gloria tidak rela Satrio menyukai wanita lain selain dirinya. Sekalipun itu Diana. Bahkan,sejak Diana jarang sekali masuk bekerja,Gloria senang karena bisa berdua dengan Satrio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Choice [ PROSES REVISI ] [Decisión difícil] ✔️
RomanceTidak ada yang mengetahui seberapa cepat waktu dan takdir berjalan. Begitu singkat pertemuan Diana dan Matt. Lelaki sejuta pesona yang membuat Diana jatuh cinta sampai sekarang. Namun,cinta itu hanya sementara akibat perbuatan brengsek Matt. Adapula...