Pagi ini,Diana terbangun dengan sebuah lengan besar dan kekar yang melingkari perutnya. Diana membalikkan posisinya menghadap Satrio.
Padahal,semalam Diana sudah tertidur dengan Liona yang berada di box bayi nya. Kenapa ada Satrio di belakangnya? Diana rasa Satrio pindah ke kamar nya.
Diana memperhatikan wajah Satrio dari dekat. Meneliti satu persatu wajah sempurna itu. Alis,mata,hidung,bibir,pipi dan rahang nya yang kokoh.
Ah,Diana seketika menjadi ingat ciuman panas mereka semalam di balkon. Diana menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.
" Morning,my future wife " sapa Satrio dengan suara beratnya. Satrio melepas tangan Diana dari wajahnya lalu mengecup kening nya.
" Kenapa sih di tutupin gitu? Kaya liatin setan aja. Haha " ledek Satrio.
" Malu? Kaget aku disini? Hayo mikirin nya yang mesum deh " ledek nya lagi. Bibir Diana mengerucut kesal.
" Aku ke inget yang di balkon " cicit Diana pelan. Tawa Satrio pecah saat itu juga.
" Oh...jadi kamu mau lagi hm?" goda Satrio. Satrio nakal. Diana dengan cepat menggeleng kan kepalanya.
Satrio menindih Diana dan mencium bibirnya lagi dengan penuh nafsu.Diana terkejut saat Satrio dengan begitu buas mencium dan memperondakkan bibirnya.
" Mesum banget sih! Udah berani ya sekarang?!" pekik Diana tak suka. Namun tetap saja Satrio tertawa kecil.
" Kita pacaran yuk?" ajak Satrio dengan konyol menaik turunkan alisnya. Diana terkejut.
" P-pa-pacaran?" tanya Diana gugup. Satrio mengangguk semangat.
" Yuk pacaran sementara " ajak Satrio lagi dengan menyodor kan jari kelingkingnya pada Diana. Diana akhirnya dengan malu malu mengait kelingking Satrio.
" Pacarnya satrio. Satrio's mine " ucap Satrio lalu mengecup kening Diana lama.
" Cepat atau lambat kamu bakal jadi istri aku," bisik Satrio di telinga Diana. Lalu lelaki itu langsung mengacir ke dalam kamar mandi.
Meninggalkan Diana dengan rona merah di kedua pipinya.
•••
Selesai mandi,Satrio langsung meminta izin untuk pergi ke kantor cabang Marino. Mungkin Satrio akan kesana dengan pakaian santai terlebih dahulu,karena semua tuxedo berada di ruang ganti khusus CEO di ruangan paman nya. Dan Satrio akan menaiki kendaraan umum.
" Na,aku berangkat dulu ke kantor cabang. Besok om aku udah gak disana. Jadi besok kamu ikut ya ke acara nya,buat peresmian aku sebagai pengganti om aku " ucap Satrio berpamitan pada Diana.
" Iya aku pasti ikut. Yaudah sana nanti telat " Sebelum pergi Satrio mengecup kening Diana dan berpamitan pada Liona yang sedari tadi menatapnya dari gendongan Diana.
" My little princess,your future daddy berangkat dulu ya. Jangan nakal sama,Mama. Oke? Bye " ucap Satrio lalu lelaki itu pergi dengan menghadiahi Liona cubitan keras di pipi bayi itu. Sukses membuat Liona menangis meraung raung.
Diana menatap kepergian Satrio dengan kesal. Awas saja kalo pulang nanti,gumamnya. Jika Liona sudah menangis,akan susah mendiamkan nya kecuali dengan Satrio sendiri Liona akan langsung diam.
•••
Sampai di kantor cabang,Stevie's Corp milik om nya. Andrew Stevie adalah paman Satrio. Jadi,Marino sudah memberikan kepercayaan pada adik nya itu. Stevie's Corp hanya peresmian namanya saja yang di ganti. Tetapi semua aset,saham dan yang lain masih milik Marino.
" Om Andrew," sapa Satrio saat memasuki ruangan lelaki setengah baya yang sudah berumur 38 tahun itu.
" Hey,Satrio. Gimana? Kamu udah sampai disini jam berapa?" tanya Andrew. Menyambut nya dengan senang hati pada ponakan nya itu.
" Tadi jam delapan malam. Rio juga gak sendiri kesini " jawab Satrio. Membuat Andrew memasang wajah penuh tanya.
" Siapa itu,Rio?"
" Calon istri Rio,Om hehe " jawab Satrio dengan cengiran. Seketika paman nya itu memasang wajah menggoda.
" Haduh,gak di sangka ponakan sendiri udah mau nikah. Om tunggu ya undangan nya " Satrio terkekeh dan mengangguk.
" Oh iya,besok kita udah siapin semuanya Rio. Tadi baru saja om mengumumkan perusahaan ini akan di ganti pemimpin nya dengan yang lebih muda. Yah,walau ada yang tidak terima. Tapi kamu tidak perlu ambil pusing masalah itu " ucap Andrew panjang lebar. Satrio bisa mengerti jika semua pekerja disini sangat menghormati paman nya itu.
Karena Andrew di kenal sebagai pemimpin yang baik,bijaksana,konsisten,disiplin dan tegas. Jika sudah di jam luar kantor,sikap Andrew sangat ramah dan menyenangkan.
" Besok peresmian nya ya,Rio. Jadi kamu besok datang nya jam 8 malam di hotel Sofitel Melbourne on Collins ya. Nanti om email alamatnya ke kamu ya" ucap Andrew. Satrio mengangguk mengerti.
Tidak lama mereka berbincang lagi,lalu Satrio izin pamit pulang dengan mobil range rover di basement kantor paman nya. Mobil itu di belikan oleh Andrew. Sampai Satrio berdecak karena paman nya itu terlalu baik.
Akhirnya Satrio pulang mengendarai mobil itu. Satrio mengangguk mantap pada dirinya sendiri. Sudah yakin dengan apa yang di ambil nya sekarang ini. SMA jurusan Ips nya,Kuliah fakultas bahasa inggris dan sekolah bisnis. Satrio rasa semua itu sudah lebih dari cukup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Choice [ PROSES REVISI ] [Decisión difícil] ✔️
RomanceTidak ada yang mengetahui seberapa cepat waktu dan takdir berjalan. Begitu singkat pertemuan Diana dan Matt. Lelaki sejuta pesona yang membuat Diana jatuh cinta sampai sekarang. Namun,cinta itu hanya sementara akibat perbuatan brengsek Matt. Adapula...