Hari ini Diana ada kelas pagi. Kelas yang merupakan kelas kesukaan nya. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 07.30. Artinya masih ada waktu setengah jam lagi untuk berangkat kuliah.
Setelah pamit pada Verona,ibunya,Diana menaiki angkutan umum untuk menaiki kereta lagi di stasiun. Sesampainya di dalam kereta,Diana menyumpal kedua telinga dengan headset dan memutar musik Wildest Dreams - Taylor Swift.
Sesekali Diana memperhatikan orang orang yang di dalam gerbong kereta itu. Banyak yang sibuk dengan dunia nya sendiri. Termasuk Diana.
Tiba tiba Diana merasakan tempat duduk kosong di sampingnya terisi oleh seorang laki laki. Yang tampak sangat familiar jika dilihat dari samping. Dia Matt.
" Hai," sapa Matt seraya tersenyum manis ke arah Diana. Diana hanya membalas dengan senyuman tipis. Tidak lupa membuka sebelah earphone nya untuk mendengar apa yang di ucapkan Matt.
" Kamu naik kereta juga? " tanya Matt kepada Diana. Diana mengangguk singkat tanpa membalas satu kata sedikit pun. Matt lalu mengambil earphone sebelah kanan milik Diana. Ikut mendengarkan irama musik yang berputar seiring nada.
" Aku boleh bersandar ya sama kamu?" Blush. Pipi Diana merona merah menahan malu. Tanpa menunggu jawaban dari Diana,Matt menyandarkan kepala nya di pundak Diana.
" Kemana motor kamu?" tanya Diana pada akhirnya membuka suara.
" Sengaja aku tinggal,hemat bensin soalnya. Hehe " jawab Matt seraya menyengir. Diana hanya menggelengkan kepala nya.
Perjalanan mereka masih sekitar 20 menit lagi. Matt dengan senang hati menikmati waktu bersama nya dengan Diana. Setiap didekat Diana,Matt selalu merasakan detak jantungnya berdetak cepat dan perutnya merasakan seperti ada yang berterbangan. Sepertinya,Matt jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Diana.
Matt sendiri yakin jika jatuh cinta pada pandangan pertama itu benar adanya. Matt sendiri sedang merasakan nya sekarang.
Asik melamun,Matt tidak menyadari bahwa Diana sudah tertidur dengan nyaman di bahu Matt. Matt tersenyum kecil,mengelus puncak rambut cokelat milik Diana dengan lembut. Setidaknya,Matt sudah merasakan kebahagiaan yang sangat sederhana. Walau di dalam dirinya,masih ragu untuk memulai hubungan dengan gadis ini. Salah satunya keyakinan dia.
" Hei,bangun. Udah sampe. Nanti telat,mau diomelin dosen? " Matt menguncangkan pelan rambut Diana. Diana mengerjapkan matanya,lalu berdiri.
" Yuk," ajak Matt seraya menggandeng tangan Diana. Awalnya Diana terkejut,tetapi dia berusaha untuk terlihat baik baik saja.
Mereka berjalan berdua di trotoar Universitas,melewati gedung gedung fakultas lain nya.
" Masuk gih,nanti keburu dosen nya ada. Belajar yang bener " ucap Matt setelah mengantar Diana di gedung fakultas sastra Inggris. Matt tersenyum lalu mengecup kening Diana. Diana mengangguk malu lalu melambaikan tangan nya.
Tujuan Matt sekarang adalah gedung fakultas Hukum. Karena sekarang dia ada kelas Hukum dan lebih parahnya lagi sudah telat 15 menit.
Ck,telat 15 menit doang. Ucap Matt dalam hati.
•••
Setelah kelas selesai,Diana segera keluar dari kelas lalu berjalan ke halaman kampus. Menunggu orang yang bernama Matt. Tiba tiba ponsel Diana berbunyi,menandakan pesan masuk.
From : Matt
To : YouAku tunggu kamu di parkiran mobil ya. Jangan telat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Choice [ PROSES REVISI ] [Decisión difícil] ✔️
RomantizmTidak ada yang mengetahui seberapa cepat waktu dan takdir berjalan. Begitu singkat pertemuan Diana dan Matt. Lelaki sejuta pesona yang membuat Diana jatuh cinta sampai sekarang. Namun,cinta itu hanya sementara akibat perbuatan brengsek Matt. Adapula...