Spoiled (2)

63 6 0
                                    

" Hei,bangun. Kita udah sampe " ucap Satrio seraya mengelus pipi Diana yang tertidur di mobil. Wanita hamil itu menggeliat lalu melingkari tangan nya di leher Satrio.

" Gendong..." rengek Diana dengan suara serak nya. Satrio menggendong Diana ala bridal style lalu membawa wanita hamil itu ke dalam rumah.

Verona menggeleng geleng melihat tingkah anak nya itu.

" Kok tumben di gendong,Rio?" tanya Verona.

" Biasa tante,dia manja banget dari tadi " jawab Satrio jujur. Verona justru terkekeh.

" Turutin aja ya kemauan nya,ibu hamil emang gitu harus di manjain " balas Verona.

" Aku gak manja yah! enak aja,Mama. Jahat banget sih " cibir Diana lalu menyembunyikan wajah nya di dada bidang Satrio.

" Kamu antar gih ke kamar nya " saran Verona. Satrio membawa wanita hamil itu ke kamar nya.

" Na,kita mau main apa?" tanya Satrio saat duduk di sofa kamar Diana.

" Ish,main di kasur " ucap Diana girang. Satrio mengernyit kan alisnya. Bingung? Mungkin.

" M-maksudnya?" tanya Satrio gugup.

" Iya main yang di kasur. Apa sih namanya?" Diana kebingungan sendiri memberi nama yang cocok untuk permainan kasur.

" Emm...main ps aja yuk " ajak Satrio pada akhirnya. Satrio tidak ingin berfikir aneh aneh. Satrio merasa dia tidak pantas untuk Diana.

Diana menggeleng.

" Mau manjaan sama kamu aja. Sini,tidur di samping aku " Diana menarik tangan Satrio. Membaringkan tubuh lelaki itu di sampingnya.

Diana mendekat dan meringkuk di dekat Satrio. Sangat dekat. Wanita itu memeluk perut Satrio lalu menyandarkan kepala nya di dada Satrio.

•••

Satrio's Point Of View

Saat ini kami bertiga sedang berada di kamar Diana. Diana sangat manja. Sekarang,posisi Diana mungkin di kategorikan sebagai posisi ternyaman untuk wanita hamil.

Liat saja,Diana sedang meringkuk seraya memeluk ku. Ada keinginan untuk memeluknya balik,tapi aku rasa itu tidak perlu karena aku tidak pantas untuknya.

Sampai kapan pun Diana hanya mencintai Matt,bukan aku.

" Bales pelukan nya..." rengek Diana. Tuh,baru saja aku mengatakan jika dia berubah menjadi sangat manja.

Akhirnya aku membalas pelukan nya erat. Aku mengelus rambut nya lembut,juga perutnya.

" Na," panggil ku.

" Apa?"

" Ada yang kamu mau lagi?" tanya ku.

" Aku sebenernya mau lagi kit kat green tea. Boleh gak?" ucap Diana seraya menjilat bibirnya. Aku menggeleng tidak setuju.

" Gak boleh makan coklat,Diana. Gak baik buat kandungan kamu. Minum susu hamil aja yuk? Aku buatin " tawar ku. Susu hamil lebih baik untuk nya.

Diana menggeleng keras kepala. Aku hanya bisa menghela nafas.

" Aku ambilin di kulkas ya,tunggu " Aku beranjak dan berjalan ke dapur dan mengambil coklat kit kat milik ibu hamil itu lalu kembali ke kamar nya.

Difficult Choice [ PROSES REVISI ] [Decisión difícil] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang