Dammit Dean

73 7 0
                                    

Setelah kejadian Matt pergi begitu saja,Diana kembali beraktifitas seperti biasa. Karena hari ini adalah hari Senin. Salah satu keberuntungan gadis itu karena hari ini tidak ada kelas kuliah.

Rencana nya Satrio 15 menit lagi akan datang ke rumahnya. Mengajak Diana untuk ke kantor majalah tersebut. Dan memutuskan untuk bekerja disana karena sudah menerima tawaran.

Diana sudah rapi dengan pakaian kerja nya seraya menunggu Satrio di halaman rumah. Katanya,mereka mulai hari ini sudah bisa bekerja. Mungkin di bagian yang mudah untuk seusia mahasiswi dan mahasiswa seperti nya dan Satrio. Pikir Diana.

" Hei,maaf ya udah lama buat kamu nunggu " sapa Satrio tiba tiba seraya menepuk lembut bahu Diana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Hei,maaf ya udah lama buat kamu nunggu " sapa Satrio tiba tiba seraya menepuk lembut bahu Diana. Diana tersenyum.

" Nggak lama kok,mau langsung berangkat aja?"

" Iya,yaudah kamu masuk ya " suruh Satrio pada Diana untuk memasuki mobil nya. Diana memasuki mobil Satrio,lalu Satrio mulai melajukan mobilnya.
•••

Disisi lain,Matt sedang berada di apartemen milik Dean. Lelaki berambut brunette keemasan itu mabuk berat semalam di salah satu club malam terkenal di Jakarta Pusat.

Dean yang kebetulan ada disitu,berbaik hati membawa sahabat lelakinya ke apartemen milik nya. Sebelum terjadi apa apa dengan nya.

" Ngh,gue dimana?" erang Matt saat merasakan tempat asing dan semua tubuhnya sangat sakit.

Fyi,Dean dan Matt sudah bersahabat 7 tahun lamanya. Dan Dean tahu bahwa Matt mendapat sedikit saja masalah,lelaki bodoh itu langsung menuju tempat kesesatan.

" Lo di kamar gue,lebih tepatnya di apartemen gue. Lagian lo kenapa sih? Baru dapet dikit masalah aja langsung ke club? Kalo lo kenapa kenapa gimana anjing?!" omel Dean dengan mata yang berkilat marah.

Matt menduduk,tidak mau menatap Dean. Bukan,bukan karena takut. Hanya saja dia tidak mengingat kejadian semalam.

" Ceritain masalahnya ke gue! " bentak Dean. Matt menyibak selimut putih tebal yang menutupi tubuhnya. Tubuhnya di penuhi memar keunguan.

" Gue gak tau apa yang terjadi semalam,sorry " Dengan santai nya Matt menjawab. Membuat Dean semakin naik pitam.

" Lo mabok! Lo buat keributan di club,lo di hajar pemilik club! Lo hampir ngeperawanin anak orang! Si bangsat bikin malu aja lo," bentak Dean lagi dan di akhiri helaan nafas berat.

Kedua bola mata Matt membulat sempurna. Untuk apa dia membuat keributan seperti itu? Sama sekali bukan dirinya.

" Jadi,bukan karena gue,gue udah gak tau apa yang terjadi selanjutnya sama lo. Dan masih untung pemilik clubnya itu temen gue,jadi gak perlu ganti rugi" ucap Dean mulai tenang.

Difficult Choice [ PROSES REVISI ] [Decisión difícil] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang