EXTRA PART II

87 4 0
                                    

Malam ini,adalah acara peresmian Satrio untuk menjadi pemimpin di perusahaan cabang Marino. Menggantikan kedudukan Andrew,karena paman nya itu sudah pindah ke perusahaan lain yang masih dalam proses pengembangan.

Saat ini,Satrio sedang asyik memandangi Diana yang sedang merias dirinya. Gaun yang di beli kemarin sudah melekat di tubuh sempurna Diana. Satrio beberapa kali berdecak kagum dengan Diana.

" Udah,Na. Udah cantik,udah seksi kok. Kayanya mau tampil cantik banget ya buat aku,Na?" goda Satrio. Diana hanya menunduk malu.

" Apaan sih,udah yuk berangkat " ajak Diana mengalihkan pembicaraan. Mereka berjalan beriringan,dengan tangan Satrio yang melingkari pinggang ramping Diana dengan posesif.

Satrio membuka kan pintu mobil rang rovernya untuk Diana,Diana memasuki mobil dan mengucap terima kasih.

Oh ya,Liona tadi di titipkan di rumah Andrew. Satrio dan Diana tadi mengantar Liona untuk sementara di jaga dulu oleh bibi Satrio,Olive.

Sampai di Sofitel Melbourne on Collins,mereka berjalan beriringan lagi menuju lantai ballroom private yang sudah di beritahu oleh Andrew.

Beberapa kali Diana berdecak kagum dengan design megah dan modern hotel ini. Disana terdapat lantai marmer yang berbunyi nyaring jika heelsnya menapak disana,lukisan lukisan modern,patung patung yang berdiri di setiap sudut. Diana benar benar kagum.

Satrio masih setia di sampingnya sampai di dalam ballroom yang sudah ada Andrew disana. Serta rekan rekan kolega perusahaan dan karyawan karyawan perusahaan cabang. Satrio segera menyapa dan berjabat tangan dengan Andrew serta kolega bisnisnya yang lain.

" Woah,ini kah calon istri kamu itu,Rio? Cantik sekali seperti model " puji Andrew pada Satrio. Diana hanya tersenyum malu.

" Nama saya Diana Karenina,sir " ucap Diana seraya memperkenalkan diri. Andrew menjabat uluran tangan Diana.

" Saya Andrew Stevie. Paman nya Satrio. Panggil saya,Andrew aja ya,anggap saja kita sudah akrab. Oke?" Diana tersenyum dan mengangguk.

" Baik,Andrew " Andrew mengacungkan jempolnya. Lalu lelaki setengahbaya itu mengajak Diana untuk duduk di tempat duduk yang sudah di siap kan. Acara sudah mulai,Satrio dan Andrew langsung menaiki pangung dan membacakan pembukaan.

Andrew mengucap pembukaan,salam hormat dan akhirnya beralih untuk membicarakan pergantian kedudukan nya yang akan di serah kan untuk Satrio. Karena,Marino menyampaikan pada Andrew bahwa perusahaan ini memang sedang berkembang pesat akibat Andrew yang sangat pintar dan cerdik dalam berbisnis.

Dan Marino ingin perusahaan tersebut di berikan sepenuhnya untuk Satrio. Karena Andrew sudah memiliki perusahaan baru nya yang harus dia urus.

Semuanya tampak menerima dan respect dengan Satrio. Mereka semua memberi selamat dan pujian pada Satrio. Begitupun dengan Diana.

" Satrio,selamat kamu udah gantiin paman kamu. Semoga kamu makin sukses kedepan nya,apapun aku akan dukung semua buat kamu " ucap Diana seraya memeluk Satrio. Satrio mengucap terima kasih dan mencium kening wanitanya.

" Ups! I'm sorry," ucap seseorang yang tidak sengaja menumpahkan red wine ke gaun Diana. Diana terkejut,lalu menatap pemuda di depan nya dengan mata tidak suka.

" Wow,siapa gadis ini? Cantik dan sangat molek " ucap pemuda itu. Satrio mengeraskan rahangnya,ingin sekali menonjok wajah pemuda itu sampai bonyok. Pemuda itu mengelus pundak Diana.

Satrio sendiri pun tidak tahu siapa pemuda bertuxedo navy blue ini. Pemuda yang bisa berbicara dengan bahasa inggris dengan wajah aksen western nya itu.

" Jangan sentuh dia," ucap Satrio dengan tenang. Walaupun dirinya sudah mendapatkan kekuasaan disini,dia harus bersikap lebih sopan dan tidak gegabah. Lagi pula dia tidak mau membuat kericuhan disini.

" Memangnya gadis ini siapa mu hm?"

" She's mine. Don't touch her!"

" Maybe,if you say it again,I will bring your girl into my bed and fuck her " ucap pemuda itu dengan santai seraya menatap Diana dengan tatapan memuja. Diana menampar pipi pemuda itu dengan keras,sampai pemuda itu meringis kesakitan.

" By the way,it's Jeremy Glennandro. Welcome to business world and compete with me. Good luck "  bisik pemuda bernama Glenn itu di telinga Satrio. Satrio hanya diam dan menatapnya dingin. Sebelum itu Glenn menepuk pundak Satrio memberi selamat.

Difficult Choice [ PROSES REVISI ] [Decisión difícil] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang