Hari demi hari,bulan demi bulan berlalu. Satrio masih dengan senang hati merawat dan menjaga Diana. Sesekali mahasiswa UI semester 4 itu mengajak Diana untuk USG setiap bulan satu kali.
Tidak terasa kandungan Diana sudah memasuki bulan ke 7. Itu membuat Diana kesusahan untuk berjalan. Wanita hamil itu semakin menyusahi Satrio hari demi hari.
Sekarang,Diana dengan semangat berlari ke arah kamar mandi untuk segera membersihkan tubuhnya. Karena Satrio mengajak nya untuk USG di rumah sakit seperti biasanya.
" Na,bisa gak jangan lari lari? Nanti jatuh gimana? Kasihan dedek bayinya" omel Satrio. Diana hanya menyengir menunjukkan deretan gigi putihnya yang rapi.
" Iya iya maaf,abisnya aku semangat banget mau liat bayi aku " balas Diana,lalu wanita hamil itu memasuki kamar mandi.
Satrio tersenyum,bersyukur karena dirinya bisa dan mampu menjaga Diana. Serta membiarkan Diana melampiaskan semua mood dan keinginan nya.
Satrio melakukan ini tulus. Tulus untuk Diana dan kandungan nya. Satrio tidak apa apa jika bila suatu saat nanti Diana akan bertemu kembali dengan Matt.
Oh iya,Matt sudah lama hilang. Seperti ditelan bumi. Satrio memutuskan untuk tidak mencari lelaki itu lagi. Diana sudah memakluminya. Bahkan,di antara Satrio dan Diana,bisa dilihat keduanya mulai menumbuhkan benih benih cinta.
" Ayo,cepet! Lama banget sih jalan nya" omel Diana seraya menarik tangan Satrio menuju bagasi mobil. Menyuruh lelaki itu mengeluarkan mobil dan segera berangkat.
Setelah mengeluarkan mobil,Satrio dan Diana segera menuju rumah sakit.
•••
" Selamat malam,nona Diana dan tuan Satrio. Selamat datang kembali " sambut dokter Jean seperti biasa dengan ramah. Diana dan Satrio sudah cukup akrab dengan dokter muda satu ini.
" Seperti biasa dok,saya kesini menemani istri saya USG. Saya ingin melihat perkembangan calon bayi saya" ucap Satrio to the point. Dokter Jean tersenyum lalu langsung menyuruh Diana untuk berbaring di tempat tidur yang sudah disediakan.
Dokter Jean mengoleskan gel di perut Diana. Lalu menempelkan alat di atas kulit perut Diana yang sudah membesar.
Di layar,tampak bayi Diana sedang meringkuk nyaman di dalam rahim Diana. Diana yang melihatnya sangat terharu.
" Nah ini dia bayinya. Pertumbuhan nya cepat ya,keliatan nya bayinya nyaman banget tuh. Haha " ucap dokter Jean seraya tertawa. Diana dan Satrio terkekeh.
" Bayinya udah nendang perut atau belum?" tanya dokter Jean pada Diana. Diana mengangguk semangat.
" Iya,udah nendang gitu. Sering malah. Waktu itu Satrio lagi dengerin bayinya di perut,tiba tiba bayinya nendang keras banget. Perut aku sakit dok " cerocos Diana. Satrio melihat nya hanya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Choice [ PROSES REVISI ] [Decisión difícil] ✔️
RomanceTidak ada yang mengetahui seberapa cepat waktu dan takdir berjalan. Begitu singkat pertemuan Diana dan Matt. Lelaki sejuta pesona yang membuat Diana jatuh cinta sampai sekarang. Namun,cinta itu hanya sementara akibat perbuatan brengsek Matt. Adapula...