Chapter 12 - Apologize

1.1K 400 46
                                    

*

*

Happy Reading

Jangan lupa untuk vote+comment ya~

Hargai usaha saya teman :')

*

*

*


Pekerjaanku bertambah hari ini. Aku yang biasanya pergi kekampus bersama Woojin sekarang hanya bisa menggunakan bus untuk sampai kekampus. Ditambah lagi aku harus membantu namja ini untuk berjalan.

"Ya, aku bisa jalan sendiri" ucap Woojin ketika kami turun dari bus.

"Andwae.. aku akan membantumu" ucapku sembari mempererat rangkulanku padanya.

"Aku tidak mau menyusahkanmu paboya.. bobotku lebih berat darimu" ujarnya.

"Aniya.. aku tidak merasa begitu" ucapku.

Woojin pun diam dan terus melangkah maju dibantu olehku. Ya, memang aku tidak bisa mengatakannya begitu saja, dia memang memiliki bobot cukup berat dibanding dengan tubuh kecilku. Tidak, aku tidak kecil, aku cukup tinggi-.-

"Ya~ Park Woojin.. Kim Seora.." ekspresiku berubah datar ketika Jihoon datang dan menyapa kami.

"Wae wae? Anjoha?" tanyaku malas.

"Ne.. anjoha!" kesalnya.

"Uh?" aku menatapnya heran.

"Ya, sini.." Jihoon mendorongku pelan dan menggantikan posisiku merangkul Woojin.

"Ya ya ya.. mwoya?!" Woojin terlihat berontak saat Jihoon menggantikan posisiku.

"Lebih baik kau beristirahat di ruang unit kesehatan kampus saja" ucap Jihoon.

"Ya, aku punya kelas tari hari---".

"Ya, dengan keadaan seperti ini kau mau menari? Berhentilah bersikap bodoh Woojin-ah!" gerutu Jihoon.

"Ya, sirheo! Aku harus menghadiri kelas tari!" ucap Woojin keras kepala.

"Woojin-ah.. kali ini aku harus menyetujui usulan Jihoon, lebih baik kau beristirahat di unit kesehatan saja" ucapku.

"Ya, Seora---".

"Setelah kelas menari berakhir aku akan langsung menemuimu, eoh. Akan kuminta Seongwoo atau Ahn Na untuk menemanimu di ruang unit kesehatan nantinya" ucapku disertai anggukannya.

"Ya, ternyata isu yang dikatakan orang-orang satu kampus benar. Park Woojin hanya ingin mendengarkan Kim Seora saja, ah.. jinjja.." ujar Jihoon membuatku menggeram kecil.

"Ya, jangan terus berbicara tak jelas! Bawa saja Woojin ke ruang unit kesehatan!" kesalku sembari memukul keras punggung Jihoon.

  
  

*
 
   

*
  

  
 
*

  

   
Setelah mengantarkan Woojin ke ruang unit kesehatan, aku dan Jihoon pun kembali untuk menghadiri kelas menarinya Hoseok sonsaengnim. Sayangnya kami sudah menunggu selama 30 menit diaula tari tapi Hoseok sonsaengnim tak kunjung datang.

Aku yang mulai geram pun memberanikan diri menghampiri Jihoon yang sedang asyik dikerumuni oleh banyak yeoja.

"Ya, Jihoon-ah" panggilku

Sweet Dream • Jihoon | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang