Chapter 25 - Gwaenchana, Angwaenchana (Fine, Not Fine)

567 117 86
                                    

Maafin gw🙏🙏🙏 yang telat apdet :') Gw sibuk nyelesain tugas-tugas yang sebelum UKK gaes and good news-nya sudah selesai sekarang. And i have a bad news too hehehehe, mungkin ini apdetan terakhir menjelang UKK yang dilaksanain senin depan :) Doain aja nilainya kaga bad-bad amat :v kalo dapet big three rank gw langsung apdet satu chapter lagi :v dah annyeong~~

*

*

Happy Reading

Jangan lupa untuk vote+comment ya~

Hargai usaha saya :)

*

*

*

"Nuna? Gwaenchana?" Seonho menghampiriku yang sedang duduk melamun di atas kasur.

"Gwaenchana.." lirihku kecil.

"Nuna, lupakan dia, eoh," ucap Seonho.

"Sudah kucoba," responku.

"Nuna---".

"Keluarlah.." ucapku lembut. Aku memalingkan wajahku dari namdongsaeng-ku sendiri.

"Ne.. Arasseo.." ia menurut dan keluar dari kamar sesuai perintahku.





Drrt drrt drrt

Ponselku bergetar.

'Saekki'

Julukan Jihoon di kontakku. Dia menghubungiku?

Aku mengangkatnya dan menunggunya memulai pembicaraan.

"Seora, gwaenchana?"

"Gwaenchana.."

"... ayo bertemu."

*

*

*

Jam di layar ponselku sudah menunjukkan pukul 11 malam. Aku masih menunggu kedatangan Jihoon di taman yang berada tak jauh dari apartemenku. Aku menunggunya di dekat air mancur yang berada di tengah taman.

"Seora, gwaenchana?" aku berbalik dan mendapati Jihoon.

"Hm.. Gwaenchana.." lirihku kecil.

"Seora, gwaenchana?" pertanyaan itu lagi.

"Gwaenchanago.." jawabku lagi.

"Seora, gwaencha---".

"YA! GEUMAN!" bentakku kesal karena ia terus mengajukan pertanyaan yang sama.

"Gwaencha---".

"Hiks.. angwaenchana.. huaaaaa..."

Aku menangis hebat sembari melangkah mendekati Jihoon.

"Ureo.." dia memintaku untuk menangis.

"Park Jihoon.. Kau jahat!" aku memukul dada bidangnya kemudian memeluknya erat.

"Menangislah sampai semuanya hilang," ucapnya sembari membalas pelukanku.

"Semuanya tak akan hilang begitu saja, paboya," ucapku di sela isak tangisku.

"Akan kubuat semuanya menghilang. Akan kugantikan sosok saekki namja itu di hatimu!" tegas Jihoon.

Sweet Dream • Jihoon | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang