Sweet Dream • Jihoon | ✔

Chapter 15 - At That Time

*

*

Happy Reading

Jangan lupa untuk vote+comment ya~

Hargai usaha saya teman :')

*

*

*

(Ini ceritanya flashback ke jaman high school ya)

2015. Busan, South Korea.
 
  
  

*
  
  

  
*
  
  
  

*
  

  
  
“Ketua kelas Kim, Min sajangnim memintamu untuk menemuinya dikantor” aku tahu panggilan itu ditujukan padaku.

Ya. Aku Seora Kim. Bisa dibilang aku adalah pemegang peringkat pertama disekolahku selama 5 semester berturut-turut. Selain menjadi peringkat pertama, aku juga menyandang status sebagai ketua kelas selama 5 semester berturut-turut pula.

“Hah.. ada masalah apa lagi sekarang..” gumamku sembari beranjak dari mejaku.

“Seora, mau kutemani?” tanya Ahn Na dengan wajah cemas.

“Gwaenchana.. i can do it with myself. Don’t worry” aku menggeleng dan keluar dari kelas.
 
  

  
*
  
  

  
*
  
  

  
*
  
 

  
Ahn Na pov :

Beban itu tampak jelas diwajah Seora. Mungkin yang lain tidak tahu, tapi aku tahu.

“Hah.. seharusnya bocah tengik itu sadar akan kelakuannya. Kasihan ketua Kim” ucap yeoja yang duduk disebelahku.

“Ah~ kupikir juga begitu” timpalku.

Orang yang sedang kami bicarakan adalah Park Woojin. Troublemaker yang selalu satu kelas denganku dan Seora, beban Seora. Woojin selalu membuat masalah baik itu dengan siswa-siswi seangkatan atau yang lainnya juga dengan guru-guru yang ada disekolah ini.

“Kuharap namja itu sadar akan kesalahannya”.

Ahn Na pov end.
  
  
  

*
  
  

  
*
   
  
  

*
  
  

  
“Hmm.. hah..” aku menarik dan menghela nafas panjang sesaat sebelum memasuki ruang Min sajangnim, Kepala Sekolahku.
  
   
  
   
  
 

 

Tok tok tok
  
  
  

 
“Sajangnim?” aku mengetuk pintu dan masuk.

“Ah, Seora.. silahkan duduk. Ada yang ingin kubicarakan padamu” ucapnya membuatku menelan salivaku kasar.

“A-ada apa lagi sajangnim?” tanyaku gugup.

“Kau tahu apa yang akan kubicarakan, kan? Semua guru dalam berbagai bidang selalu mengeluh padaku perihal masalah Woojin. Aku sudah muak memberikannya berbagai sanksi. Aku lelah dengannya yang sudah berulah selama 3 periode ini” keluh Min sajangnim padaku. Aku merasa bersalah dengannya.