Chapter 21 - After Their Confession

1.1K 330 139
                                    

*
 
*
 
Happy Reading

Jangan lupa untuk vote+comment ya~

Hargai usaha saya teman :')

 

*
 

*

  

*


“Seora.. il-eonala..”

“Ya, Kim Seora.. wake up, eoh.”

Samar-samar aku mendengar dua suara yang berbeda. Suara yang tak begitu asing itu terdengar memintaku untuk bangun dan membuka mataku. Perlahan aku membuka mataku dan mendapati sosok Jihoon di depanku.

“Morning..” ucapnya sambil tersenyum.

“Ugh~ a bad dream..” lenguhku sembari berbalik.

Sekarang aku malah mendapati Woojin.

“... igeo mwoya...” dalam keadaan setengah sadar aku menepuk pipi Woojin dengan keras.

“Appo.. paboya..” kesalnya.

Kesadaranku perlahan kembali. Di benakku muncul pemikiran,
 
  
  
  

 

  
“This is not a bad dream.. this is a bad reality!”
  
  

 

 

  
  
  
“YA!” teriakku sembari mendorong jatuh keduanya dari kasurku.

“Ige mwoya?!” kesalku kepada mereka.

“Ya.. uri yeochin..” ucap Woojin.

“Yeochin, yeochin! Jugeullae?!” amukku.

“Ya, ya, ya.. jangan marah-marah, eoh."

Jihoon menghampiriku kembali bersama Woojin. Dengan santai keduanya duduk di sampingku.

“Ya, kami ingin bertanya,” ucap Jihoon kemudian.

“Mwo?!” tanyaku ketus sembari mengutak-atik ponselku.

“Kau lebih menyukai ciuman siapa? Aku atau Jihoon?” tanya Woojin membuatku mempelototinya.

“Ya, jugeullae?!” kesalku.

“Ya.. wajahmu memerah..” ujar Jihoon membuatku semakin blushing.

“Jangnan hajima.. ga!” usirku.

“Ya, aku atau Jihoon?” Woojin terus menggodaku.

“Na molla..” aku beranjak dari tempatku dan menghindari pertanyaan konyol itu.
  
 
 
 
*

  
 
*
  
  
 
 
*
  
  
 
   
Setelah kejadian persis yang terjadi dua kali tadi malam, sikap keduanya berubah. Pelakuan mereka padaku terlihat sangat realistis atau lebih tepatnya blak-blakkan. Tak ada rasa malu lagi pada keduanya saat berbicara dan mengungkapkan perasaan dan pikiran mereka kala itu.
  
 
“Seora.."
  
  
“Mwo mwo mwo?!” kesalku ketika dua namja itu bergelut di sampingku.

“Kau mau apa?” tanya Woojin.

“Nothing!” jawabku malas.

“Ya, mau kubuatkan ramyeon?” tanya Jihoon kemudian.

Sweet Dream • Jihoon | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang