part 22

26 2 0
                                    

💔Seperti orang asing💔


"Tetaplah bersamaku, jangan berpaling padaku."

Saewon hanya terdiam, ia merasa lemah, ia tidak bisa meninggalkan Jeny, tetapi dilain sisi ia juga harus mengejar Jimin.

Aku harus memilih salah satu dari dua pilihan yang sulit. Batinnya Saewon sambil mencoba memikirkan masak-masak pilihannya itu pasalnya jika salah sedikit saja melangkah sama saja ia membunuh salah satu diantara mereka.

Beberapa menit kemudian setelah ia terdiam dalam pelukan Jeny yang  tengah menangis itu, Saewon akhirnya melepaskan kedua tangan Jeny yang tengah melingkar erat memeluk tubuhnya, tangan Saewon pun bergerak mengarah ke pundak Jeny, dan mendaratkannya tepat disana memegang erat dan kembali menatap intens mata Jeny lalu berkata " Maafkan aku Jenya, kali ini aku akan tetap bersamamu aku berjanji aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi, maafkan aku. " tutur Saewon dengan tegas tanpa ada keraguan sedikitpun kali ini di matanya.

Jeny tampak terbelakak atas ucapan Saewon, yah pasalnya ia cukup terkejut mendengar pernyataan bahwa Saewon akan terus bersamanya bukankah dia sangat menyukai Jimin? Lantas ini adalah kesempatan untuk mengakhiri hubungan dengannya dan mengejar Jimin. Ini bukanlah jawaban yang ia inginkan sebenarnya walaupun Jeny merasa bahwa dia sudah berhasil membuat Saewon kembali bersamanya.

"Oppa, apa kau tidak salah omong?"

Tanyanya Jeny dengan intens sedikit terkejut dan tak percaya atas ucapan Saewon.

"Aku sudah berjanji Jenya, ini adalah keputusan bulatku aku akan tetap selalu bersamamu, maafkan aku selama ini."

Raut wajah Jeny kini tiba-tiba berubah tidak senang.

"Tidak oppa, kau salah. Kenapa kau menyerah semudah ini?" tutur Jeny yang disambut bingung oleh Saewon.

"Iya, bukankah kau hendak mengejar Jimin? Aku menjegatmu, tapi kenapa kau berubah pikiran? Yah memang aku senang bahwa kau memilihku tapi... " ucapnya Jeny yang tiba-tiba terhenti.

"Tapi apa?" sahut Saewon sedikit bingung.

"Kau membohongi dirimu dan aku Saewon oppa, aku tahu kau tidak mencintaiku kau sangat mencintai Jimin. Aku yang sudah mendekati kematianku tidak akan pernah dapat membuatmu bahagia jika bersamaku."

"Tapi Jenya.. "

"Jangan membohongiku oppa." bantahnya Jeny yang mulai menjatuhkan air matanya deras dan kini sedikit terisak.

"Aku tersadar sejak kejadian tadi, aku terlalu memaksakan perasaanmu karena aku takut kehilanganmu. Aku tidak ingin kau memberi perhatian lebih kepada gadis selain diriku, aku memang bodoh, tapi kali ini aku tidak ingin lagi mengharapkan cinta dari seorang pria yang tak mencintaiku."

"Maka pergilah. "

Ucap Jeny memutar tubuhnya memalingkan diri dari Saewon agar tak menangkap ekspresi wajahnya yang tengah terisak itu.

"Jenya..

Sahut Saewon dengan lirih

"Pergilah oppa, jangan mencoba membuatku berharap lebih lagi padamu." Tampak terisak Jeny mencoba menahan tangisannya agar tak pecah.

Saewon tampak memajukan sedikit langkahnya, ia pegang kembali pundak Jeny dan dengan sigap ia putar tubuh mungil Jeny itu agar dapat menghadap ke wajahnya.

"Maafkan aku Jenya, aku sudah banyak membuatmu terluka." Tutur Saewon yang air matanya kini tak dapat ia bendung kedua tangannya tampak memegang utuh tengkuk wajah Jeny dan hendak menghapus air mata Jeny yang sudah membanjiri wajahnya sejak tadi. Akan tetapi Jeny menepis wajahnya dan mendorong tubuh Saewon menjauhinya.

Twins Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang