part 1

299 49 82
                                    


Hanya sebuah awal

~
~

~
~

Izinkan aku mengenalkan kisahku, dimana aku tidak menyangka , bahwa semua ini akan terjadi padaku. Hanya ada satu hal yang ingin ku pertanyakan. Apakah ini benar adanya? Apakah ini bukan mimpi?
Aku hanya butuh jawaban, bukan tangisan, dan bukan pula kebohongan, yang berujung kepada patah hati.

** Jimin **


Pulau sora

(Maaf tempat pulaunya ngarang)

"Halmeoni, nan kanda !."
(nenek, aku  pergi !. )

Teriak jimin, menginjak pedal sepedanya kuat-kuat.

"Yak! Jimina kau melupakan ini."

Dipegangnya sebuah buku, seraya berteriak menyuruh agar cucunya kembali.

"Hah, anak itu ceroboh sekali.  Bagaimana jika ia dihukum?"

Pekik Halmeoni jimin , seraya menghempaskan nafas yang penuh dengan keluh kesah akibat dari cucu cerobohnya itu.

(Halmeoni : nenek)

.................

(Soundtrak : Baechigi feat punch-fly with the wind)

Jalanan pagi ini tampak basah, sebab tadi malam telah turun hujan. Terlihatlah seorang gadis yang sedang menaiki sepeda andalannya , dengan menikmati semeringai angin yang beradu kencang bersama tubuhnya itu, tampak tersenyum lebar melihati pemandangan laut yang berada di samping jalannya. Belum lagi aroma bekas hujan, yang menusuk tajam hingga masuk disela-sela hidung.

"Hah..joata."

Joata : suka kekali

Teriaknya , seraya tersenyum, menikmati udara bersih di desanya itu.

.................

Jimin pov

Aku, yap namaku adalah Park Jimin, umurku sudah 17 tahun, dan aku tinggal bersama Halmeoni di pulau.

Ayah?

Ibu?

Saudara?

Aku tidak tahu!

Tepatnya aku tidak mengingat mereka.

Setelah aku besar, aku hanya tahu Ayahku. Kata nenek dia meninggal karena menyelamatkanku di tempat kerjanya, dan aku terkena amnesia karena tertimpa puing-puing bangunan.

Ibu? Iya, aku tidak tahu dan tak mengingat apa-apa tentang dirinya. Jika aku menanyakannya kepada nenek, nenek selalu mengatakan bahwa ibuku telah bercerai dengan ayahku.

Kadang aku selalu berpikir, kenapa ibu tidak pernah mencariku? Apa dia tidak menginginkanku? Apa dia tidak ingin melihat anaknya yang telah tumbuh sebesar ini?

Aku ingin melihat wajah ibuku, aku ingin merasakan hangatnya pelukan dari seorang ibu, mungkin ibuku tidak pernah merindukan aku sebelumnya, sampai-sampai ia tidak pernah menengokku. Coba saja aku tidak mengalami amnesia, mungkin aku masih ingat wajah ibuku seperti apa.

Twins Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang