Twins Of Love

part 7

♡ suara yang kurindu ♡

*
*
*

Pengumuman!

Akan digelar pementasan piano, untuk mewakili sekolah .

Pendaftaran :

Hari/tgl : sabtu , 09.01 wita
Tempat : di aula musik teater seni sekolah.

Info lebih lanjut hubungi :

Ketos, waketos, dan anggotanya .

|

|

|

"Wah, aku harus segera mendaftar."

"Iya iya ayo kita hubungi ketos."

Para siswa dan siswi terlihat sibuk mengurusi pengumuman pendaftaran pementasan piano di sekolah, lain halnya Jimin ia tahu bahwa dirinya dari kecil begitu mahir bermain piano tapi tampaknya ia tidak berminat dengan pementasan piano itu, baginya itu bukanlah hal yang penting dan tidak terlihat begitu penting baginya.

Sekarang tujuannya hanya bersekolah untuk bisa menjadi murid teladan agar janjinya kepada halmeoninya itu ia tepati.

Kebahagiaan?

Belum saatnya ia tepati janji kebahagiaan yang neneknya harapkan darinya , karena ia masih perlu waktu dengan semua ini.

.

.

sedangkan Jeny, ia tampak sedang sibuk membaca pengumuman pementasan piano itu dan tiba-tiba seorang pria tinggi tampak sedang menghampirinya, pria tinggi? Iya siapa lagi kalau bukan sahabat kecilnya itu Saewon.

"Jenya?"

Sapanya Saewon.

"Oppa." sapanya balik

"Apa kau ingin mengikuti pementasan piano itu?"

"Aniy aku tidak pandai bermain piano, aku hanya ingin mendaftarkan Jimin untuk ikut pementasan piano itu."

Pekiknya Jeny tampak melas.

"Hei ayolah kenapa tidak bersemangat seperti itu. Apa kau butuh bantuanku?"

"Hah, aku tampak seperti kehilangan oksigen. Aku benar-benar merindukan sikap Jimin, ketika kecil dulu ia selalu memainkan piano dan menyanyikan lagu untukku.

Jika teringat akan piano, aku benar-benar merindukan sikap Jimin yang sangat ceria, dia selalu menghiburku saat aku menangis ketika kecil dulu."

"Kasihan Jeny."

Batinnya Saewon sambil menatap melas wajah Jeny.

"Hei jangan menatapku seperti itu, aku tampak terlihat begitu menyedihkan tahu."

Ucao Jeny sambil memanyunkan bibir mungilnya itu.