Suara seorang perempuan yang memanggil Reva dengan merdu membuat Asha mendongak. Pandangannya menangkap sosok seorang gadis cantik dengan gaya yang sangat fashionable. Kemudian Asha melirik sekilas ke arah Reva yang nampak terkejut dengan kedatangan gadis itu.
"Agnes, kamu sama siapa?"
Gantian Reva bertanya dengan sikap canggung."Aku sama Wanda, tuh dia baru mau pesan makanan."
Gadis yang dipanggil Agnes oleh Reva menunjuk temannya yang sedang memilih makanan.Lalu mendadak ketiga orang tersebut merasa kikuk, terutama Reva yang tidak menyangka akan bertemu mantan pacar saat ia sedang bersama calon pacar dalam scene yang sama.
"Oh kenalin! Dia Asha anak fakultas ekonomi."
Reva segera menutupi rasa canggungnya dan menjadi seorang gentleman dengan memperkenalkan Asha kepada Agnes.Sejenak Asha merasa ragu untuk mengulurkan tangannya ke arah Agnes. Asha merasakan aura penolakan yang teramat sangat jelas.
Agnes mengulurkan tangannya dengan angkuh, mau tidak mau Asha menerima jabat tangan Agnes.
"Asha."
Asha menyebutkan namanya sambil berusaha untuk tersenyum."Aku Agnes. Mantannya Reva."
Agnes sengaja menegaskan kata 'mantan' untuk mengintimidasi Asha."Kamu siapanya Reva?"
Tanpa berbasa - basi, Agnes mengajukan pertanyaan pada Asha yang hanya bisa cengo. Schock banget beibih karena tidak menyangka akan bertemu mantannya Reva yang model mak lampir begini meskipun Asha sendiri adalah Xena warrior princess.
"Dia pacarku."
Reva yang sudah memahami karakter Asha dan Agnes berusaha menenangkan hati Asha dengan menjadi jubir alias juru bicara."Ck... baru aja kamu putus, kamu udah punya gandengan."
Lagi - lagi Agnes mengucapkannya dengan nada sengak.Reva mengumpat dalam hati. Apes amat mesti bertemu Agnes disaat yang kurang tepat. Reva menatap Agnes sebal. Gadis itu pura - pura tidak peduli. Kemudian Reva menatap Asha yang kini sedang menatapnya sambil tersenyum samar.
Ehh.....
"Jadi kamu nyesel ya udah putus dari Reva? Kasihan banget deh kamu."
Asha membalas komentar Agnes sambil tersenyum manis.Andaikan ini sebuah film kartun, Reva bisa melihat kilatan sinar laser keluar dari mata Asha dan Agnes yang sedang perang batin. Reva pun berinisiatif untuk menghindari perang antara mantan pacar dan gebetan barunya dengan menarik dan menggandeng tangan Asha.
"Sayang sekali kami harus pergi. Kita ketemu lagi lain waktu ya! Yuk Sha!"
Tanpa memprotes, Asha pun mengikuti Reva. Jujur saja, meskipun Asha berani maju perang satu lawan satu dengan Agnes tapi ia memilih menunggu tindakkan Reva. Sebagai lelaki yang selalu lenjeh merayu - rayu mengajak nikah boleh dong jika Asha menguji sejauh mana kesungguhan pria itu. Ujian pertamanya tentu saja tes perasaan, siapa yang akan diprioritaskan oleh Reva. Si gebetan ataukah si mantan.
Sampai di tempat parkir Reva mencoba mengajak bicara Asha yang wajahnya sudah terlihat jutek siap mengeluarkan Xena warrior princess, jurus mawut andalannya.
"Aku bisa jelaskan semua!"
Reva berusaha menenangkan Asha, tapi gebetan barunya itu tampak tidak peduli."Aku tahu, kamu marah."
Reva masih mencoba mencari celah untuk memahami perasaan Asha. Diajak pacaran gengsi, diajak nikah jaim, tapi bertemu rival marah. Hadew.......Asha masih saja diam.
"Marah tanda kamu cemburu."
Asha masih diam."Kalau kamu diam berarti tebakanku benar, kamu cemburu kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh No...! (Telah Selesai Direvisi/tamat)🌷
Short Story"Kamu siapanya Reva?" Pertanyaan pak Dosen pembimbingnya itu membuat Asha bingung. Seharusnya Asha tidak perlu bingung lah, karena selain mendapatkan Acc untuk skripsinya. Asha juga mendapat Acc untuk dijadikan calon menantu. Ini berkah atau musibah...