Boneka - Boneka Asha

9.9K 1.2K 75
                                    

Asha sempat berpikir, masa - masa selepas kuliah adalah masa yang bisa membuatnya santai. Kenyataannya, ia justru menjadi orang yang super sibuk.

Tanpa Asha sadari, mama sudah menggembleng Asha sebagai penerus Crochet Boutiqu. Mulai dari menghubungi pengrajin, mendistribusikan tugas, menerima order, mencari customer, ikut bazar, ikut pameran, dan segala kegiatan lain menyangkut kerajinan rajut yang ditekuni mamanya.

Sebenarnya, Asha sudah ikut membantu mama menjaga stan rajut setiap kali mamanya ikut berpartisipasi dalam acara bazar sejak jaman masih sekolah. Selain mejaga stan, Asha juga berpartisipasi dengan menjual baju rajut barbie yang selalu laris manis laku terjual.
(Kalau yang ini true story authornya. Wekekekeke.....✌)

Asha tidak menyangka betapa luar biasanya mama yang sudah membesarkan usahanya. Mungkin itu juga merupakan pelarian mama supaya tidak terlalu larut dalam kesedihan kala ditinggal oleh papa Asha.

Asha yang tidak tega melihat mama kecapaian, rela menggantikan tugas mamanya. Awalnya Asha merasa tidak sreg karena cita - citanya adalah menjadi seorang pegawai kantoran, tapi seiring berjalannya waktu, Asha mulai menikmati kegiatannya. Wajah bahagia pengrajin saat menerima honor mereka, wajah puas customer, decak kagum pengunjung pameran terhadap produk yang mereka jual, juga wajah - wajah pelanggan baru yang datang atas rekomendasi dari pelanggan lama membawa sensasi tersendiri bagi Asha.

Perlahan - lahan Asha jadi melupakan cita - citanya untuk menjadi pegawai kantoran. Karena saat ini di pundak Asha mengemban tugas yang jauh lebih berat dan lebih mulia. Meneruskan usaha orang tuanya, sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi keluarga - keluarga pengrajin binaan mamanya.

Skripsi Reva juga sudah selesai. Kemarin Reva mengabarkan kalau dalam waktu dekat ia akan mengikuti pendadaran alias ujian skripsi.
Reva juga tidak kalah sibuk. Karena selain menjadi tentor di bimbel briliant, ia juga masih setia mendampingi poktannya. Malahan kemarin Reva dan poktannya mendapat ajakan kerjasama dari perusahaan retail untuk menyuplai sayuran organik.
Karena sama - sama sibuk, keduanya mulai jarang bertemu.

Seperti hari ini, Asha dan mbak Menur sedang disibukkan membuat souvenir pesanan bang Juna. Orderan yang membuat Asha dan pengrajin binaan sang mama kalang kabut.

"Rasanya kok baper banget ya mbak, harus membuatkan souvenir untuk acara pernikahan cowok yang disukai. Pingin buatin boneka voodoo saja atau boneka kutukan yang lain. Boneka beruang ini terlalu imut untuk bang Juna."

"Jangan begitu dong, Sha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan begitu dong, Sha. Siapa tahu setelah bang Juna order di tempat kita. Terus teman - teman mas Juna yang lain juga ikutan order. Kan lumayan Sha!"
Mbak Menur yang membayangkan bulan ini akan mendapat tambahan honor merasa bersemangat. Kapan lagi mendapatkan orderan dengan nilai lumayan dalam sekali waktu.

Iya sih, lumayan pake banget, tapi ribetnya juga banget. Asha harus menatar para pengrajinnya untuk menyelesaikan setiap bagian boneka beruang  agar sesuai ukuran yang diminta.

Oh No...! (Telah Selesai Direvisi/tamat)🌷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang