Bagian Satu

28.3K 1.1K 21
                                    

"Begitulah, kamu harus bertanggung jawab." Kata seorang bocah laki-laki berseragam putih-biru itu.

Di tempatnya berdiri, Virgia terbengong-bengong mendapatkan pengakuan cinta dari anak SMP. OMG. Dunia pasti sudah gila! Ataukah bocah itu yang sudah gila? Masa menembak cewek yang lebih tua belasan tahun darinya? Apa cewek sepantarannya tidak ada yang menarik hatinya?

Tolong, katakan kalau aku sedang bermimpi di siang bolong! Jeritnya dalam hati. Tapi bocah itu menatapnya dengan polos. Menunggu jawaban dari mulutnya. Pasti wajah Virgia aneh karena bocah itu mengernyit lalu tersenyum geli. Apakah dia sedang ditertawakan? Yang benar saja!

"Apa aku sedang ditertawakan, wahai...bocah?" Kata Virgia merasa gemas.

"Mungkin, habis wajah kamu lucu sih."

Wait, wait, lucu? Siapa yang tidak kaget coba ditembak bocah SMP? Ketika dia baru saja pulang dari TK, tiba-tiba saja dia dicegat bocah SMP dan memintanya untuk bertanggung jawab karena sudah membuatnya terpesona. Dunia pasti sudah tidak waras.

"Sumpah, tampang kamu lucu banget. Pasti malem ini aku gak bisa tidur karena kebayang ekspresi kamu ini."

Maaf, apakah bocah itu sedang melawak? Barusan dia berusaha menggombal padanya?

"Emm...siapa nama kamu?" Kata Virgia makin gemas.

"Virza, Virza Hermawan."

Virgia mengangguk-angguk sambil menggumamkan nama "Virza". "Kelas berapa?"

"2 SMP."

"Alamat rumah?"

"Jalan K. H. Bin Nuh, BTN Residance, nomor 5-A."

"Nah, lebih baik kamu pulang. Cuci kaki dan tangan, makan, lalu tidur."

"Aku gak akan pulang sebelum mendapat jawaban." Katanya bandel.

"Terserah, aku mau pulang." Kata Virgia beranjak pergi.

"Ya udah aku ikutin, sekalian biar tahu rumah kamu di mana." Katanya ikut pergi juga.

Dasar bocah gendeng!

"Gini deh ya, siapa tadi? Virza? Sumpah, aku gak berminat menjalin hubungan sama anak kecil. Lebih baik kamu bermain dengan sepantaran kamu. Percaya deh, orang dewasa itu lebih ribet daripada anak sepantaran kamu." Virgia memberikan penjelasan supaya itu bocah mengerti. tapi bukannya mengerti dalam arti kata sebenarnya, bocah bernama Virza itu mengangguk-angguk.

"Aku tahu kok, gimana orang dewasa itu. Aku juga kan punya om yang super cerewet di rumah."

"Nah, itu dia! Kalau sama om kamu kayaknya aku mau deh!" Kata Virgia ngeles. Ingin rasanya menyudahi perbincangan yang gila ini.

"Om aku udah tua loh, istrinya aja punya tiga. Masih mau?" Katanya berwajah serius.

"Gak jadi deh." Ngeri rasanya harus menjalin hubungan dengan lelaki yang mempunyai istri tiga. Kenalan pun enggak deh.

"Ya udah, lain kali aku akan datang lagi." Katanya sambil membalik arah menuju jalan masuk gang.

"Gak usah, terima kasih dik!" Teriak Virgia sambil bergegas pulang ke rumah. Mudah-mudahan ini memang mimpi di siang bolong!

♫♫♫

Besoknya bocah itu datang lagi, maksudnya mencegatnya saat pulang dari TK. Tapi kali ini ditemani seorang bocah perempuan yang memakai seragam yang sama dengannya. Kali aja tuh bocah sudah sadar dan cewek itu adalah pacarnya. Dia datang karena untuk mengatakan "Maaf, yang kemarin itu cuma lelucon. Ini pacar aku. Cantik kan?"

HOT DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang